Bank Sampah Desa Tegal Harum Gencarkan Partisipasi Masyarakat
DENPASAR, NusaBali - Pemerintah Desa Tegal Harum gencarkan partisipasi masyarkat dan gandeng sekolah yang ada di wilayahnya untuk ikut berpartisipasi dalam pemilahan sampah yang bisa didaur ulang untuk dikumpulkan ke bank sampah milik desa setempat.
Kegiatan bank sampah ini diagendakan rutin setiap bulan minimal satu kali di delapan dusun yang ada di Desa Tegal Harum. Volume sampah yang dikumpulkan bisa 7 sampai 8 ton per bulan. Masyarakat yang ikut tergabung dalam program ini sekitar 500-an orang. Sampah didominasi kardus dan botol serta kaleng bekas minuman. Meski demikian, jumlah masyarakat yang berpartisipasi lebih kecil dari total seluruh warga desa.
“Belum mencapai angka 50 persen dari total jumlah penduduk Desa Tegal Harum. Namun, pemerintah desa terus menggerakkan program ini dan meningkatkan partisipasi masyarakat dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat,” ucap Perbekel Tegal Harum I Komang Adi Widiantara, Rabu (1/5).
Selain melibatkan masyarakat, pemerintah desa juga menggandeng sekolah-sekolah setempat untuk ikut serta dalam program ini. Dengan melibatkan generasi muda, diharapkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dapat ditanamkan sejak usia dini. “Jadi sekolah-sekolah juga ikut mengumpulkan dan memilah sampah mereka,” ungkap Widiantara.
Dia mengatakan masih sulit mengajak seluruh masyarakat ikut berperan aktif serta mewujudkan komitmen Pemerintah Desa Tegal Harum dalam menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di wilayah desa setempat dengan pola penerapan 3R (reduce, reuse, dan recycle) dalam pengelolaan sampah.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat desa dengan rutin sosialisasi untuk bersama-sama wujudkan lingkungan bersih dari hal paling dasar, yaitu memilah sampah. Dengar ada isu beberapa TPS akan ditutup, program jangka pendek kami adalah mengajak masyarakat mulai sadar akan dampaknya jika sampah itu bisa diolah dengan baik,” kata Widiantara.
“Pemerintah Desa Tegal Harum saat ini tidak memiliki TPS maupun TPS3R karena lahan yang kami miliki terbatas. Sebenarnya kami malu karena sampah desa dikirim ke TPS tetangga. Kami malu mengotori desa tetangga. Tapi kami tidak tinggal diam, maka pada tahun 2022 kami berinisiatif untuk mendirikan bank sampah di seluruh dusun yang ada di desa,” imbuh Widiantara.
Widiantara mengatakan, dari delapan dusun yang ada, sudah ada tiga bank sampah yang berhasil meraih penghargaan dari Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK). “Sudah ada tiga bank sampah kami yang mendapatkan reward dari pemerintah kota melalui Dinas LHK terkait dengan keaktifan rekan-rekan kami dalam meningkatkan partisipasi warga dalam mengumpulkan dan memilah sampah, yaitu Bank Sampah Dusun Tegal Sari, Sapta Bumi, dan Buana Merta,” ungkapnya.
Selain itu, ada kegiatan menarik yang bertujuan untuk mengajak masyarakat agar berpartisipasi aktif. Bahkan, program door prize atau undian telah diterapkan untuk memberikan insentif kepada masyarakat yang aktif mengumpulkan sampah. Masyarakat yang saldo tabungannya mencapai Rp 10.000 akan mendapat kupon untuk diundi, dengan kesempatan memenangkan hadiah menarik. 7 cr79
1
Komentar