Akhir Pekan, Pengunjung Serbu Thrift Bali Island di Sukawati
Tampak, Thrift Bali Island yang digelar di Pasar Relokasi Sukawati, Jalan Purnama, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar mulai Jumat (3/5/2024), diserbu kalangan anak muda, keluarga, dan wisatawan asing.
Swastika, 28, salah satu pengunjung menuturkan, ia berhasil membeli celana pendek dan baju kaus yang cocok dari sisi harga dan desain.
Kata pemuda asal Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini, harga barang yang dijual cukup miring berkisar belasan ribu untuk boxer (kolor), puluhan ribu untuk baju kaus, hingga ratusan ribu untuk barang mode branded bekas.
"Tergantung pintar-pintar mencari sama memilihnya. Biasanya barang branded ditaruh di display depan, kalau dicari lebih ke dalam akan ketemu yang pas untuk kantong," ungkap Swastika ketika ditemui di Thrift Bali Island, Jumat petang.
Thrift Bali Island atau disingkat TBI ini merupakan acara pemanasan dari gelaran yang lebih kolosal yakni Bali Thrifting. Hanya saja, Bali Thrifting digelar menjelang akhir tahun, sedangkan TBI pertengahan tahun.
Menurut penyelenggara, TBI digelar untuk memenuhi permintaan komunitas thrifting yang merasa haus menunggu setiap akhir tahun. Untuk itu, ditawarkan gelaran pertengahan tahun sebelum memasuki perhelatan Bali Thrifting.
Sodik, 33, Ketua Panitia TBI menjelaskan, gelaran ini dikonsep bak pasar rakyat. Di mana, selain toko thrifting UMKM, ada juga food court (stand kuliner) UMKM, dan playground (taman bermain).
"TBI ini kami gelar untuk pertama kali lewat Bali Thrifting x Thrift Bali Island. TBI ini semacam anaknya Bali Thrifting. TBI yang pertama ini melibatkan 31 booth," jelas Sodik yang juga pemilik Puri Kodok ketika ditemui di sela acara.
Dijelaskan Kelvin, 30, Wakil Ketua Panitia sekaligus mantan Ketua Bali Thrifting 2023, di 31 booth yang tersedia, ada 50-an toko thrift lokal Bali yang bergabung. Sebab, satu booth ada yang digunakan sendiri dan ada yang dibagi oleh dua toko.
"Barang mode yang dijual tenant itu bermacam-macam. Sehingga, semua kalangan, laki dan perempuan, bisa terakomodir. Cuman yang lagi banyak dicari itu baju kaus dan celana pendek," imbuh Kelvin ketika ditemui dalam kesempatan yang sama.
TBI akan digelar selama tiga hari hingga Minggu (5/5/2024). Penyelenggara mengestimasi 1.000 kunjungan per hari dengan puncak keramaian di akhir pekan, Sabtu dan Minggu.
Kata Kelvin yang juga pemilik Bali Second 27, meski TBI adalah acara pemanasan untuk Bali Thrifting, animo tenant cukup tinggi. Penyelenggara bahkan harus menolak beberapa toko lantaran keterbatasan tempat.
Bali Thrifting dan TBI akan digelar berpindah lokasi dari tahun ke tahun. Mereka bakal menyambangi desa yang mendukung kegiatan dan sebagai timbal baliknya membawa dampak ekonomi ke desa yang disambangi.
Sejak dirintis pada 2019 lalu, Bali Thrifting pertama digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Kemudian, sempat jeda pada pandemi Covid-19 di 2020. Terakhir tahun 2023, Bali Thrifting digelar di Pasar Relokasi Sukawati.
Sodik dan Kelvin percaya, kultur thrifting di Bali akan bertahan dan berkembang. Syaratnya, pelaku usaha thrifting mengedepankan kualitas dan harga sesuai kultur thrifting yang sehat. *rat
Komentar