Komang Ayu Ngaku Sempat Tertekan dan Mohon Doa Orangtua
Jadi Penentu Kemenangan Indonesia ke Final Piala Uber 2024
DENPASAR, NusaBali - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi berhasil menekuk pebulutangkis asal Korea, Kim Min Sun pada perempat final Piala Uber 2024 yang berlangsung di Hi Tech Zone Sport Center, Gymnasium, Chengdu, China pada Sabtu (4/5).
Keberhasilan pebulutangkis asal Bali ini membawa timnya ke final. Menariknya, sebelum menjadi penentu kemenangan, Komang Ayu sempat tertekan dan menelepon orangtuanya untuk memohon doa dan dukungan.
Tekanan yang dihadapi oleh Komang Ayu ini sempat diceritakan kepada sang ayah, I Putu Kusdianto. Sebelumnya bertanding, Komang Ayu sempat menghubunginya bahkan sesaat setelah tiba di gedung.
“Komang (panggilan Komang Ayu) memang biasa minta doa sebelum bertanding. Tadi pas di gedung langsung telepon kami di sini dan meminta dukungan dan doa,” kata Kusdianto saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu sore.
Bukan hanya sebelum tanding, namun setelah menang pada laga itu, Komang Ayu langsung menghubungi kedua orangtuanya dan menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan sehingga berhasil menaklukkan perwakilan Korea Selatan itu. Apalagi, dari pengakuan sang anak bahwa pada awal-awal laga dia sempat tertekan dan terbebani.
“Setelah menang, telepon lagi. Memang awal pertandingan Komang bilang sempat tertekan. Tetapi dukungan pelatih bisa kembali membuat dia semangat,” ucap Kusdianto. Dia mengakui kalau ditelepon putrinya itu pukul 16.25 Wita.
Atas torehan prestasi putrinya itu, Kusdianto merasa bangga anaknya bisa jadi atlet bulutangkis membawa nama Buleleng, Bali, dan Indonesia di kancah internasional. Dia juga tidak memungkiri kalau dirinya bersama keluarga juga menonton bersama keluarga pada laga semifinal kemarin. “Kami semua di sini nonton bersama. Tentunya sangat bangga atas capaian Komang. Tadi telepon hanya sebentar saja karena mau merayakan dan makan bersama atlet dan tim lainnya di sana,” kata Kusdianto.
Kemenangan itu pun membawa Indonesia masuk ke Final Piala Uber 2024. Kusdianto berharap pada final nanti bisa memberikan yang terbaik, apalagi lawannya berat yakni China yang notabene memiliki materi pemain yang bagus. Maka dari itu, keluarga hanya bisa mendoakan yang terbaik dan berharap dukungan dari masyarakat luas serta pemerintah kepada para pemain. “Keluarga tidak ada persiapan khusus, hanya bisa mendoakan yang terbaik serta berharap dukungan seluruh masyarakat Indonesia,” harapnya.
Komang Ayu Cahya Dewi, 22, sudah hobi bulutangkis sejak kecil dan bercita-cita menjadi juara dunia. Menurut ibundanya, Wayan Asih, cita-cita jadi juara dunia itu dipatri dalam gambar karikatur buatan Komang Ayu sendiri.
Disebutkan, darah atlet Komang Ayu mengalir dari ayahnya, Putu Kusdianto, yang dulu pemain andalan bulutangkis di kampungnya tahun 1983. Sedangkan Wayan Asih adalah pemain voli. Selain itu, Komang Ayu juga terobsesi menjadi atlet karena melihat keberhasilan kakak keduanya, Kadek Bayu Kusuma, 24, yang kini pemain bulutangkis andalan Buleleng.
Begitulah, Komang Ayu mulai menekuni bulutangkis saat usianya baru 7 tahun, dengan bergabung di Perkumpulan Bulutangkis Menang Kalah Sehat (PB MKS) Singaraja pada 2009. Waktu itu, dia dilatih I Nyoman Astawa dan Gede Suadnyana.
Kemudian, Komang Ayu memantapkan diri menjadi atlet bulutangkis profesional dengan ikut seleksi PB Djarum Kudus di Jawa Tengah pada 2016. Saat itu usianya menginjak 13 tahun dan duduk di Kelas III SMPN 1 Singaraja. Setelah lolos seleksi di BP Djarum Kudus, Komang Ayu pindah sekilah ke SMP Taman Siswa Kudus.
Di PB Djarum Kudus inilah kemampuan teknik Komang Ayu berkembang dengan baik, di bawah arahan pelatih Ellen Angelina, Wahyu Hartanto, dan Anjib Kurniawan. Prestasinya melesat tahun 2017 ketika menjuarai turnamen Victor Exist Junior International yang diikuti 11 negara. Prestasinya itu kemudian mengantar Komang Ayu masuk Pelatnas Pratama Bulutangkis, di bawah arahan pelatih Asep Suharno, Morico Harda, dan Minarti Timur.
Meski sudah berada di Pelatnas Bulutangkis, Komang Ayu tidak melupakan pendidikan. Setamat SMP, dia melanjutkan ke SMA Kanisius Kudus. Saat ini, Komang Ayu kuliah di Fakultas Hukum Universitas Terbuka Denpasar. Proses perkuliahan dijalani secara online, karena dia tidak diberikan waktu keluar selain mengikuti program latihan di Pelatnas Pratama Bulutangkis.
“Kami selaku orangtuanya, mendukung apa keinginan anak,” ujar Kusdianto yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala Bidang Pengaduan, Kebijakan, dan Pelaporan Layanan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Buleleng.
Komang Ayu sempat mendapat tawaran masuk Kowad tahun 2019 lalu, seperti ibunya, Wayan Asih. Namun, tawaran khusus untuk menjadi tentara yang diberikan Panglima TNI itu ditolak Komang Ayu, karena ingin melanjutkan kerja kerasnya sebagai atlet. “Dia menolak masuk Kowad, karena katanya selama ini sudah berlatih keras di bulutangkis,” kata Wayan Asih. 7 dar, k23
Komentar