Terseret Arus, KMP Samudra Utama Kandas Selama Hampir 7 Jam
KMP Samudra Utama
Pelabuhan Gilimanuk
Nakhoda
Anak Buah Kapal (ABK)
Wasatpel Pelabuhan Gilimanuk
I Made Ria Fran Dharma Yudha
NEGARA, NusaBali - Kapal Motor Penumpang (KMP) Samudra Utama mengalami kandas di perairan dangkal dekat Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Senin (6/5) sekitar pukul 03.00 Wita. Kapal yang kandas karena terseret arus kencang ini baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 09.45 Wita atau selama hampir 7 jam setelah kandas.
Dari informasi, kapal yang mengangkut 22 orang penumpang plus 14 orang anak buah kapal (ABK) dan 13 unit kendaraan (1 sepeda motor, 1 mobil sedan sejenis, 2 truk sedang, 6 truk besar, dan 3 tronton), itu mengalami kandas ketika baru saja lepas sandar dari Pelabuhan Gilimanuk. Kapal yang diberangkatkan dari Gilimanuk pada sekitar pukul 02.24 Wita, itu tiba-tiba terjadi arus kencang ke arah utara.
Akibatnya, kapal yang dinakhodai oleh Agus Purwanto itu pun terseret ke arah utara dan berakhir terjebak di perairan dangkal yang berjarak sekitar 100 meter arah barat laut dari Pelabuhan Gilimanuk pada sekitar pukul 03.00 Wita. Kejadian pada waktu dini hari itu sempat diatensi pihak terkait di Pelabuhan Gilimanuk. Namun dari pihak nakhoda kapal menyatakan situasi masih aman dan tidak meminta bantuan evakuasi penumpang ataupun evakuasi kapal.
Setelah kandas hampir selama 7 jam atau pada pukul 09.45 Wita, akhirnya kapal itu berhasil lepas dari kandas. Kapal tersebut berhasil keluar setelah melakukan upaya olah gerak oleh nakhoda dan ABK. Begitu lepas dari kandas, kapal itu pun diarahkan kembali berlabuh ke Pelabuhan Gilimanuk untuk memindahkan muatan dan pemeriksan awal terkait kondisi kapal.
Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Pelabuhan Gilimanuk I Made Ria Fran Dharma Yudha, mengatakan insiden kapal kandas itu murni terjadi karena gangguan cuaca berupa angin dan arus kencang. Dalam insiden itu, seluruh penumpang serta kendaraan di dalam muatan kapal sudah berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat. “Semuanya selamat. Penumpangnya juga sudah melanjutkan perjalanan,” ujarnya.
Menurut Yudha, dari pemeriksaan awal di Gilimanuk, kapal tersebut dipastikan masih bisa berlayar. Namun, kapal yang sempat kandas itu tetap diarahkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Ketapang, Banyuwangi. “Kapal yang kandas masih diperiksa di Ketapang. Nanti kalau memang sudah dipastikan aman, baru akan kembali diizinkan beroperasi,” ucap Yudha.
Terkait cuaca di Selat Bali saat ini, kata Yudha, sejatinya masih cukup bersahabat. Namun, dirinya menyatakan, bahwa cuaca di Selat Bali sulit untuk diprediksi. Untuk itu, pihaknya bersama otoritas terkait selalu mengingatkan pada nakhoda agar selalu berhati-hati dan segera melapor ketika mengalami gangguan saat berlayar. 7 ode
1
Komentar