'Bongkar' Bukit, TNI Wujudkan Mimpi Masyarakat
Jalan licin dan terjal harus dilalui masyarakat untuk bisa sampai di atas Bukit Abah, Desa Besan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.
SEMARAPURA, NusaBali
Di atas bukit itu ada Pura Pucak Sari, tempat suci bagi umat Hindu. Tak ada jalan alternatif ke Pura Pucak Sari, satu-satunya jalan hanya melintasi kawasan Bukit Abah. Saat musim kemarau, perjalanan tidaklah banyak aral rintang. Namun ketika hujan mengguyur, risiko perjalanan menuju Pura Pucak Sari berisiko tinggi karena jalan licin. Apalagi tingkat kemiringan bukit ini mencapai 70 derajat.
Bagi masyarakat yang ke Pura Pucak Sari adalah perjalanan spiritual penuh tantangan dan ujian. Tak jarang, pamadek atau umat yang datang kerap tergelincir dalam perjalanan. Bahkan ada yang sampai terluka akibat terjatuh di medan yang terjal, licin, dan miring di Bukit Abah. Kejadian ini sudah terjadi berkali-kali namun masyarakat dan pihak desa tak kunjung menemukan solusi. Hingga suatu hari, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta turun menyerap aspirasi masyarakat di Desa Besan. Masyarakat pun menyampaikan kondisi Bukit Abah dengan Pura Pucak Sari di atas bukit.
Bupati Suwirta yang mendengar cerita itu, meminta masyarakat mengajukan usulan membuka badan jalan melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD). Usulan itu diajukan tahun 2016 kepada Bupati Klungkung dengan tembusan Dandim 1610/Klungkung. Akhirnya usulan membuka jalan di Bukit Abah bisa direalisasikan lewat program TMMD ke-99 tahun 2017. Program TMMD ini mendapat alokasi dana sebesar Rp 1 miliar, sudah mencakup pembangunan fisik maupun non fisik.
Upacara pembukaan TMMD digelar di lapangan umum Kecamatan Dawan, pada tanggal 4 Juli 2017 sekitar pukul 09.00 Wita. Upacara dibuka Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Hadir Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, Asisten Kodam IX dan para Kabalak Kodam IX/Udy, FKPD Kabupaten Klungkung, para Dandim jajaran Korem 163/WSA. Kasiter korem 163/WSA, Kepala BKKBN Provinsi Bali, dan undangan terkait. Termasuk tokoh masyarakat serta ratusan masyarakat se-kecamatan Dawan.
Dandim Klungkung/1610, Letkol Kav Jacob Janes Patty mengatakan, dalam kegiatan TMMD mengerahkan 150 personel. Selama kegiatan mereka menginap di rumah masyarakat Desa Besan. Jalan yang dibuka sepanjang 1,415 Kilometer. Namun medan yang terjal hingga mencapai 70 derajat membuat jalan berkelak-kelok sehingga total jalan yang dibuat sepanjang 1,517 Kilometer. “TMMD ini atas adanya usulan dari desa, masa pengerjaan selama 1 bulan dari tanggal 4 Juli-2 Agustus 2017,” terang Letkol Jacob.
Dikatakan, saat membuka jalan di Bukit Abah, banyak tantangan dan hambatan dihadapi prajurit TNI. Di antaranya sulitnya menjangkau medan perbukitan yang memiliki tingkat kemiringan hingga 70 derajat, terlebih selama kegiatan sering diguyur hujan deras. Sehingga jalan yang dilalui licin dan berisiko. Mes demikian, prajurit TNI yang notabene personel Kodim 1610/Klungkung ini pantang menyerah.
Mereka bersatu padu bersama masyarakat setempat dan pihak terkait lainnya untuk membuka akses jalan tersebut. Disamping itu, sesuai tema TMMD yakni ‘Dengan Semangat Kemanunggalan TNI dan Rakyat Kita Percepat Pembangunan di Daerah Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI’.
Akhirnya setelah berjibaku selama sebulan, akses jalan sepanjang 1,517 meter dan lebar 6 meter berhasil terwujud 100 persen pada tanggal 1 Agustus 2017. Jalan ini sekaligus menghubungkan dua kabupaten yakni Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten Karangasem. Ditambahkan, Satgas TMMD tak hanya terfokus pada pembangunan fisik semata. Mereka juga mendekatkan diri dengan masyarakat dan memberikan motivasi terutama kepada generasi pemuda. Salah satunya, kegiatan sosialisasi Wawasan Kebangsaan dalam Upaya Mencegah Radikalisme dan Konflik Sosial di Balai Desa Besan, Klungkung, Sabtu (22/7). Materi disampaikan langsung oleh Dandim Letkol Kav Jacob Janes Patty. “Selain pembangunan fisik kami juga melakukam pembangunan non fisik,” katanya.
Setelah TTMD berakhir, upacara penutupan digelar di Lapangan Umum Kecamatan Dawan, pada tanggal 2 Agustus sekitar pukul 09.00 Wita. TMMD ke 99 ditutup Komandan Komando Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Dankodiklat TNI-AD) Letjen TNI Agus Kriswanto. Acara dihadiri Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komarudin Simanjuntak, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, dan undangan lainnya. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono dalam sambutannya dibacakan Dankodiklat Letjen TNI Agus Kriswanto mengatakan, selama sebulan ini prajurit TNI, Polri, Pemda dan segenap komponen masyarakat telah bekerjasama dengan penuh kebersamaan dilandasi semangat kemanunggalan untuk menyelesaikan program TMMD ke-99 tahun 2017.
Kebersamaan ini merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa pada masa sekarang ini. Termasuk membantu Pemkab Klungkung mempercepat pembangunan di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Program TMMD ini telah dimulai sejak tahun 1980-an dengan sebutan saat itu ABRI Masuk Desa (AMD),” ujarnya.
Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, program TMMD yang telah berlangsung selama lebih kurang 37 tahun ini semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bahkan Pemda bersama rakyatnya meminta kegiatan TMMD ditambah. “Berdasarkan keinginan masyarakat itulah maka pada tahun 2017 ini terjadi perubahan program TMMD yang semula 2 kali dalam setahun menjadi 3 kali setahun,” terangnya.
Hal itu sesuai dengan surat Kementrian Dalam Negeri kepada Gubernur beserta Bupati/Walikota Nomor 140/174/SJ per 16 Januari 2017 tentang penambahan kegiatan program TMMD dari 2 kali menjadi 3 kali setahun. Di seluruh Indonesia, TMMD ke-99 tahun 2017 telah dikerjakan sebanyak 364 sasaran fisik berupa infrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah Kodam di seluruh Indonesia. Di antaranya pembangunan sarana transportasi pembangunan jalan baru, rehabilitasi jalan, pengaspalan jalan, peningkatan badan jalan, dan pengerasan jalan.
Perbekel Desa Besan, I Made Suriata menyampaikan terimakasih kepada TNI karena dengan dibukanya akses jalan ini memberikan banyak manfaat positif. Khususnya warga yang hendak bersembahyang ke Pura Pucak Sari tidak perlu merasa was-was karena jalan licin. “Untuk menuju Pura Pucak Sari yang sudah ada sejak abad ke-18, kami biasanya menempuh dengan jalan kaki hingga 2 sampai 3 jam, sekarang kalau jalan kaki cukup 25 menit saja,” ujarnya.
Kedepannya kawasan Bukit Abah akan dikembangkan sebagai sebagai salah satu destinasi desa wisata karena memiliki potensi panorama alam yang masih asri, serta aneka tanaman hasil bumi yang melimpah. Untuk mewujudkan upaya ini akan dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) 2018 nanti yang melibatkan masyarakat. “Wisatawan akan disuguhkan keasrian panorama Bukit Abah,” ujarnya. *wa
Bagi masyarakat yang ke Pura Pucak Sari adalah perjalanan spiritual penuh tantangan dan ujian. Tak jarang, pamadek atau umat yang datang kerap tergelincir dalam perjalanan. Bahkan ada yang sampai terluka akibat terjatuh di medan yang terjal, licin, dan miring di Bukit Abah. Kejadian ini sudah terjadi berkali-kali namun masyarakat dan pihak desa tak kunjung menemukan solusi. Hingga suatu hari, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta turun menyerap aspirasi masyarakat di Desa Besan. Masyarakat pun menyampaikan kondisi Bukit Abah dengan Pura Pucak Sari di atas bukit.
Bupati Suwirta yang mendengar cerita itu, meminta masyarakat mengajukan usulan membuka badan jalan melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD). Usulan itu diajukan tahun 2016 kepada Bupati Klungkung dengan tembusan Dandim 1610/Klungkung. Akhirnya usulan membuka jalan di Bukit Abah bisa direalisasikan lewat program TMMD ke-99 tahun 2017. Program TMMD ini mendapat alokasi dana sebesar Rp 1 miliar, sudah mencakup pembangunan fisik maupun non fisik.
Upacara pembukaan TMMD digelar di lapangan umum Kecamatan Dawan, pada tanggal 4 Juli 2017 sekitar pukul 09.00 Wita. Upacara dibuka Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Hadir Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, Asisten Kodam IX dan para Kabalak Kodam IX/Udy, FKPD Kabupaten Klungkung, para Dandim jajaran Korem 163/WSA. Kasiter korem 163/WSA, Kepala BKKBN Provinsi Bali, dan undangan terkait. Termasuk tokoh masyarakat serta ratusan masyarakat se-kecamatan Dawan.
Dandim Klungkung/1610, Letkol Kav Jacob Janes Patty mengatakan, dalam kegiatan TMMD mengerahkan 150 personel. Selama kegiatan mereka menginap di rumah masyarakat Desa Besan. Jalan yang dibuka sepanjang 1,415 Kilometer. Namun medan yang terjal hingga mencapai 70 derajat membuat jalan berkelak-kelok sehingga total jalan yang dibuat sepanjang 1,517 Kilometer. “TMMD ini atas adanya usulan dari desa, masa pengerjaan selama 1 bulan dari tanggal 4 Juli-2 Agustus 2017,” terang Letkol Jacob.
Dikatakan, saat membuka jalan di Bukit Abah, banyak tantangan dan hambatan dihadapi prajurit TNI. Di antaranya sulitnya menjangkau medan perbukitan yang memiliki tingkat kemiringan hingga 70 derajat, terlebih selama kegiatan sering diguyur hujan deras. Sehingga jalan yang dilalui licin dan berisiko. Mes demikian, prajurit TNI yang notabene personel Kodim 1610/Klungkung ini pantang menyerah.
Mereka bersatu padu bersama masyarakat setempat dan pihak terkait lainnya untuk membuka akses jalan tersebut. Disamping itu, sesuai tema TMMD yakni ‘Dengan Semangat Kemanunggalan TNI dan Rakyat Kita Percepat Pembangunan di Daerah Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI’.
Akhirnya setelah berjibaku selama sebulan, akses jalan sepanjang 1,517 meter dan lebar 6 meter berhasil terwujud 100 persen pada tanggal 1 Agustus 2017. Jalan ini sekaligus menghubungkan dua kabupaten yakni Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten Karangasem. Ditambahkan, Satgas TMMD tak hanya terfokus pada pembangunan fisik semata. Mereka juga mendekatkan diri dengan masyarakat dan memberikan motivasi terutama kepada generasi pemuda. Salah satunya, kegiatan sosialisasi Wawasan Kebangsaan dalam Upaya Mencegah Radikalisme dan Konflik Sosial di Balai Desa Besan, Klungkung, Sabtu (22/7). Materi disampaikan langsung oleh Dandim Letkol Kav Jacob Janes Patty. “Selain pembangunan fisik kami juga melakukam pembangunan non fisik,” katanya.
Setelah TTMD berakhir, upacara penutupan digelar di Lapangan Umum Kecamatan Dawan, pada tanggal 2 Agustus sekitar pukul 09.00 Wita. TMMD ke 99 ditutup Komandan Komando Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Dankodiklat TNI-AD) Letjen TNI Agus Kriswanto. Acara dihadiri Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komarudin Simanjuntak, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, dan undangan lainnya. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono dalam sambutannya dibacakan Dankodiklat Letjen TNI Agus Kriswanto mengatakan, selama sebulan ini prajurit TNI, Polri, Pemda dan segenap komponen masyarakat telah bekerjasama dengan penuh kebersamaan dilandasi semangat kemanunggalan untuk menyelesaikan program TMMD ke-99 tahun 2017.
Kebersamaan ini merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa pada masa sekarang ini. Termasuk membantu Pemkab Klungkung mempercepat pembangunan di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Program TMMD ini telah dimulai sejak tahun 1980-an dengan sebutan saat itu ABRI Masuk Desa (AMD),” ujarnya.
Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, program TMMD yang telah berlangsung selama lebih kurang 37 tahun ini semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bahkan Pemda bersama rakyatnya meminta kegiatan TMMD ditambah. “Berdasarkan keinginan masyarakat itulah maka pada tahun 2017 ini terjadi perubahan program TMMD yang semula 2 kali dalam setahun menjadi 3 kali setahun,” terangnya.
Hal itu sesuai dengan surat Kementrian Dalam Negeri kepada Gubernur beserta Bupati/Walikota Nomor 140/174/SJ per 16 Januari 2017 tentang penambahan kegiatan program TMMD dari 2 kali menjadi 3 kali setahun. Di seluruh Indonesia, TMMD ke-99 tahun 2017 telah dikerjakan sebanyak 364 sasaran fisik berupa infrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah Kodam di seluruh Indonesia. Di antaranya pembangunan sarana transportasi pembangunan jalan baru, rehabilitasi jalan, pengaspalan jalan, peningkatan badan jalan, dan pengerasan jalan.
Perbekel Desa Besan, I Made Suriata menyampaikan terimakasih kepada TNI karena dengan dibukanya akses jalan ini memberikan banyak manfaat positif. Khususnya warga yang hendak bersembahyang ke Pura Pucak Sari tidak perlu merasa was-was karena jalan licin. “Untuk menuju Pura Pucak Sari yang sudah ada sejak abad ke-18, kami biasanya menempuh dengan jalan kaki hingga 2 sampai 3 jam, sekarang kalau jalan kaki cukup 25 menit saja,” ujarnya.
Kedepannya kawasan Bukit Abah akan dikembangkan sebagai sebagai salah satu destinasi desa wisata karena memiliki potensi panorama alam yang masih asri, serta aneka tanaman hasil bumi yang melimpah. Untuk mewujudkan upaya ini akan dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) 2018 nanti yang melibatkan masyarakat. “Wisatawan akan disuguhkan keasrian panorama Bukit Abah,” ujarnya. *wa
1
Komentar