Karya Agung Usaba Pura Dalem Seraya, Pertama Kali Digelar Dipuput 7 Sulinggih
AMLAPURA, NusaBali.com - Desa Adat Seraya, Karangasem menggelar Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Bangun Ayu, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Lan Usaba Agung Pura Dalem Desa Adat Seraya, Buda Kliwon Matal, Rabu (8/5/2024). Upacara ini digelar pertama kalinya dalam sejarah dengan dipuput 7 sulinggih.
Bendesa Adat Seraraya, I Made Salin mengungkapkan, prosesi upacara ini belum pernah digelar. Upacara besar ini pertama kalinya digelar setelah melakukan paruman agung bersama prajuru Desa Adat Seraya.
Sebab, selama ini kata Made Salin dari keterangan tetua di desa tersebut belum pernah dilaksanakan upacara Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Bangun Ayu, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Lan Usaba Agung Pura Dalem Desa Adat Seraya. Sehingga, upacara digelar pertama kalinya dengan berbagai rangkaian kegiatan.
Rangkaian kegiatan yang sudah digelar mulai dari Mapepada Tawur, Tawur Agung, Betara Turun Kabeh, Melasti Mapekelem Mendak Siwi, Mapepada Agung, Ngemargiang Sesayut Manut Dresta hingga Puncak Karya yang dipuput 7 sulinggih.
"Karya Agung ini kami gelar sesuai dengan paruman Agung bahawa sesuai petunjuk panglingsir kami ini belum pernah dilaksanakan jadi sesuai kesepakatan dalam paruman kami putuskan menggelar upacara Agung ini," jelasnya.
Prosesi yang digelar sebelum dilaksanakannya Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Bangun Ayu, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Lan Usaba Agung Pura Dalem ini yakni eedan sesayut, dimana nasi yang diisi jajanan dibagikan dan diambil berebut oleh masyarakat. Di sisi lain, dalam karya Pura Dalem ini tidak diperkenankan menggunakan upakara Pisang Saba, Daging Babi. Selain itu, prosesi pengiring upacara juga tidak menggunakan gamelan.
"Pelaksanaan Upacara ini dari dresta tidak diperbolehkan menggunakan persembahan babi, pisang saba. H-3 sudah dilakukan nyepi perunggu, tidak boleh membunyikan perunggu bahkan besi. Pengiring upacara hanya membunyikan kul-kul (pentungan), kidung dan tambur," tandasnya.mis
1
Komentar