Perenang Bali Sumbang Dua Medali
ASG di Vietnam Ditutup, Indonesia Peringkat Dua
Lilly mendapatkan perak di nomor 4x100 meter gaya bebas bersama perenang lainnya. Catatan waktunya 59,42 detik. Sedangkan Alegra meraih perunggu 50 meter, dengan catatan waktu 30,59 detik.
JAKARTA, NusaBali
Perenang Bali menyumbang satu medali perak dan satu perunggu bagi kontingen Indonesia di ASEAN School Games (ASG) di Vietnam. Lilly Kartina Beales meraih medali perak, Selasa (5/6) dan Alegra Linette Sruy meraih perunggu 50 meter, Kamis (6/6).
"Lilly mendapatkan perak di nomor 4x100 meter gaya bebas bersama perenang lainnya. Catatan waktunya 59,42 detik," ujar pelatih renang Bali, Wayan Wiarta, Sabtu (8/6). Sedangkan Alegra meraih perunggu 50 meter, dengan catatan waktu 30,59 detik.
Bali sendiri memiliki tiga perenang yang memperkuat kontingen Indonesia. Satu perenang lagi Desak Nyoman Shiva Pradnyaswari Dewi (Shiva). Namun, Shiva gagal meraih medali.
Meski begitu, kata Wayan Wiarta, apa yang diraih para perenang Bali di ASG sesuai target. Pasalnya, Wiarta berharap mereka yang masuk skuat tim merah putih memang dapat menyumbangkan medali.
Apalagi, mereka yang terpilih di ASG merupakan perenang Bali yang lolos PON 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut). Hal itu pun terealisasi dengan keberhasilan meraih medali di ASG.
Prestasi di ASG, diharapkan dapat memotivasi mereka lebih bagus lagi ketika turun di PON. Pasalnya, PON adalah puncak penampilan mereka, sehingga mereka juga diharapkan mempersembahkan medali untuk Bali di kejuaraan antar provinsi itu.
Sementara itu, Kontingen Indonesia menempati peringkat kedua, dengan menyabet 22 emas dalam ASG di Da Nang, Vietnam, sejak 1-7 Juni. Indonesia secara keseluruhan meraih 63 medali, yang terdiri 22 medali emas, 22 medali perak, dan 19 medali perunggu dari enam cabang olahraga.
Cabang olahraga renang menjadi penyumbang emas terbanyak, yaitu 11 emas, diikuti pencak silat dengan lima emas, bulu tangkis dan atletik masing-masing dua emas, serta vovinam dan bola basket yang juga satu emas.
Dengan hasil itu, Indonesia di posisi runner-up atau peringkat dua dalam klasemen akhir di bawah juara umum, tuan rumah Vietnam yang meraih total 44 emas. Indonesia mengungguli Thailand di peringkat ketiga, dengan 17 emas.
Chief de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Indonesia untuk ASG 2024, Andri Paranoan, bersyukur Indonesia bisa berada di peringkat kedua, meski belum jadi juara umum. Menurutnya, pencapaian Indonesia tidak terlepas dari peran semua pihak dalam kontingen.
Mulai dari para atlet dan pelatih di masing-masing cabang olahraga, tim headquarter, serta tim-tim lainnya yang telah mendukung perjuangan para pelajar di ASG edisi ke-13 itu.
Lebih lanjut Andri mengatakan, ASG ini bukan sekadar merebut medali emas. Namun, juga mencari pengalaman bertanding sebagai bagian pembinaan atlet-atlet usia muda. Maka perjuangan para atlet pelajar muda Indonesia itu tidak boleh berhenti di ASG. k22
1
Komentar