Selemadeg Programkan Ngadas Sapi
Tuntaskan Kemiskinan 300 Warga
TABANAN, NusaBali - Desa Selemadeg, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, membuat inovasi pengentasan kemiskinan. Sejak tahun 2020 membuat terobosan program Ngadas (buruh pelihara) Sapi, bekerja sama dengan Bumdes setempat.
Program ini dibuat lantaran dari 887 KK atau sekitar 300 KK warganya masuk kategori miskin. Program Ngadas Sapi ini didapuk lantaran sesuai dengan kondisi Desa Selemadeg. Kini sudah ada 54 ekor sapi yang telah disalurkan kepada peternak untuk dipertanggung jawabkan. Mulanya hanya ada 14 ekor sapi, karena program ini sukses mensejhterakan masyarakat bantuan sapi pun bertambah.
Perbekel Desa Selemadeg Wayan Arsa Wikanta mengatakan program berawal dari progrqm pusat dibidang ketahanan pangan untuk menuntaskan kemiskinan. Kemudian ditindaklanjutinya dengan membuat program yang disesuaikan potensi yang ada di Selemadeg. "Jadi kami menggandeng BUMDes Bumi Lestari, pemerintah desa memberikan penyertaan modal bersumber dari dana desa untuk program Ngadas Sapi," ujarnya, Rabu (8/5).
Disebutkan, pogram ini dengan memberikan sapi kepada peternak, lanjut menetapkan pembagian hasil secara adil antara peternak dan Bumdes. Hal ini tidak hanya memastikan keberlanjutan program, tetapi juga memperkuat kemitraan antara pemerintah desa dan warganya dalam mengatasi tantangan kemiskinan.
"Warga yang dinilai layak mendapat bantuan, diberikan Sapi indukan yang siap beranak. Jika sapi ini beranak, usia enam bulan setelah lahir akan dijual, hasil penjualan akan dibagi, 60 persen hasinya milik pengadas, dan 40 persen milik Bumdes,"bebernya.
Selama program ini digulirkan tahun 2020 itu, diakui Wikanta, pernah ada kegagalan. Seperti sapi kurus lantaran diabaikan oleh peternak dan ada juga sapi gagal bunting. Pernah ada pengalaman, warga ini sudah punya sapi dan diberi bantuan sapi lagi. Ternyata sapi program bantuan ini justru tidak dipelihara dengan baik sehingga kurus. ‘’Oleh karena itu, sapi itu kami mbil lagi. Dari pengalaman ini, selanjutnya untuk warga penerima bantuan benar - benar kami seleksi ketat, dan kami survei agar program ini tepat sasaran," jelasnya.
Jelasnya, sapi yang gagal bunting sudah dijual dan diganti dengan sapi lain. "Kurun waktu program ngadas ini kami buat 10 kali beranak. Nantinya induk akan kembali ke Bumdes," terangnya.
Bahkan dengan program ini, tambah Arsa Wikanta, masyarakat yang sebelumnya masuk kategori miskin sudah bisa berangsur membaik. Karena ada kegiatan dalam menumbuhkan ekonomi keluarga.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Gede Eka Parta Ariana mengatakan, populasi sapi di Selemadeg menurun sekitar 10 persen. Penyebabnya dominan karena genetik sapi dan minat masyarakat untuk beternak sapi turun.
"Dominanan sih karena faktor genetik, namun dengan pemeliharaan kesehatan yang baik dan benar khususnya pakan optimis bisa kembali meningkatkan jumlah populasi sapi, selain juga pembinaan dan pendampingan pada kelompok juga terus dilakukan untuk menghasilkan sapi yang berkualitas,"terang Parta Ariana.7 des
1
Komentar