Kabaharkam Cek Venue WWF Jelang Kedatangan 33 Kepala Negara
DENPASAR, NusaBali - Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran meninjau kesiapan venue yang dikunjungi oleh peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10, pada Rabu (9/5).
Pengecekan itu untuk memastikan kesiapan sesuai agenda agar pertemuan yang digelar pada 18-26 Mei ini.
Adapun sejumlah venue yang dipersiapkan untuk dikunjungi ribuan delegasi yang datang dari ratusan negara yang helrinay dalam pertemuan tersebut adalah objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kura-Kura Bali (KKB) / Bali Turtle Island Development (BTID), Tahura Mangove Ngurah Rai, Kuta Tsunami Shelter, Water Museum Subak Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site Tabanan, Pura Danau Beratan Bedugul Tabanan, Danau Batur Kintamani Bangli dan Cultural Village Ubud di Gianyar. Selain itu mantan Kapolda Metro Jaya itu juga mengecek kesiapan Comand Center (CC) Polda Bali di ITDC, Nusa Dua dimana lokasi pertemuan diselenggarakan.
Untuk menjamin keamanan pertemuan yang rencananya akan dihadiri oleh sejumlah kepala negara itu Polda Bali siaga penuh. Keamanan Pulau Bali juga dibantu oleh daerah penyangga yakni Polda Jawa Timur dan Polda Nusa tenggara Barat. Personel Polri yang disiagakan khusus untuk mengamankan pertemuan tersebut sebanyak 5.791 orang yang terdiri dari personel Polda Bali dan BKO dari Mabes Polri.
Ribuan personel yang disiagakan itu akan ditempatkan di beberapa titik strategis seperti Nusa Dua, Jimbaran, dan Sanur. Keamanan pertemuan nersakala internasional ini juga diharapakan adanya dukungan dari masyarakat luas. Di mana pada pertemuan nanti akan terjadi gangguan pada kegiatan masyarakat utamanya pada saat tamu VVIP melintas.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan dikonfirmasi, pada Kamis (9/5) mengungkapkan peserta KKT WWF terdiri dari 172 negara anggota. KTT WWF merupakan salah satu event terbesar di dunia. Pada pertemuan yang ke 10 tahun ini digelar di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini akan mengundang 33 kepala negara dan diikuti sekitar 50 ribu orang.
Dalam hal ini Polda Bali telah menyiapkan strategi Pengamanan sejak awal tahun 2024. Dikatakannya jjaran Ditbinmas mulai dari sosialisasi dan menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat, para tokoh masyarakat maupun tokoh agama, mengajak agar mendukung dan menyukseskan WWF, dengan cara aktif menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
"Polda Bali juga rutin melakukan melaporkan perkembangan situasi Kamtibmas dan berkoordinasi dengan Mabes Polri, Kodam/IX Udayana maupun Pemprov Bali untuk memperkuat sinergitas kita baik dalam tugas rutin maupun dalam rangka Pengamanan WWF nanti," ungkap Kombes Jansen.
Mantan Kapolresta Denpasar ini mengatakan Polda Bali memiliki dua pusat Command Center (CC) untuk memantau pertemuan yang akan datang yang terletak di Nusa Dua dan Mapolda Bali. CC ini yang mempunyai peran sangat penting dalam Pengamanan WWF dilengkapi peralatan canggih dan sing terintegrasi.
Dua CC Polda Bali tersebut memiliki lebih dari 1.700 titik CCTV yang terpasang di berbagai lokasi strategis di seluruh Bali, seperti kawasan wisata Nusa Dua, Kuta, Sanur, Ubud, Jatiluwih, Kintamani, Bedugul dan lainnya. Pintu masuk Bali seperti Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Benoa, Padangbai dan Pelabuhan Celukan Bawang.
CCTV juga terpasang di terminal-terminal antar Provinsi dan di jalan-jalan protokol, kawasan kota, termasuk tempat-tempat umum lainnya dan lokasi yang dianggap rawan gangguan Kamtibmas lainnya. Seluruh CCTV tersebut akan konek langsung ke layar-layar monitor di ruang CC Polda Bali.
CC yang digunakan ini dilengkapi fitur canggih dalam pengendali operasi kepolisian yang terhubung dengan aplikasi informasi vital seperti informasi cuaca dan bencana alam, pemantauan arus lalu lintas dan alat penghitung kendaraan yang melintas, pendeteksi kerumunan orang, deteksi pelat nomor kendaraan yang terintegrasi langsung dengan database Koorlantas Polri.
Selain itu mampu mendeteksi indentifikasi wajah yang terintegrasi langsung dengan database Dukcapil dan Pusinafis Bareskrim Polri meliputi Red Notice baik WNA maupun WNI termasuk data teroris dan residivis. Termasuk monitoring GPS Ranmor Patroli dan Pengawalan, serta monitoring Drone di lokasi pelaksanaan WWF nanti. 7 pol
Komentar