Ni Made Sri Yogi Lestari: Wajah Baru Politik Bali yang Mencuri Perhatian
Dampingi Zulkifli Hasan Bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan
JAKARTA, NusaBali.com - Ni Made Sri Yogi Lestari, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bali, menunjukkan kompetensinya di tingkat nasional.
Pada Jumat (10/5/2024) petang, Yogi Lestari turut mendampingi Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan. Langkah Yogi Lestari menjejak Istana Kepresidenan tersebut, dilakukan hanya sekitar satu bulan pasca dipercaya memimpin DPW PAN di Pulau Dewata.
Sehari sebelumnya, dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PAN di Hotel JS Luwansa Jakarta, Yogi Lestari, memukau dengan kepiawaian menjadi dirigen memimpin lagu Indonesia Raya, Mars PAN, lagu PAN yang dirangkai Tarian Daerah, dalam acara yang dihadiri Presiden Republik Indonesia terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.
Tahun 2018 menjadi awal perjalanan Yogi Lestari dalam berorganisasi dan terlibat dalam isu-isu politik nasional. Namun, momentum puncaknya terjadi pada tahun 2022 ketika Yogi Lestari memutuskan untuk terjun ke dunia politik melalui PAN, di mana ia menjadi representasi perempuan dan anak muda PAN.
Ni Made Sri Yogi Lestari saat menjadi dirigen Rakornas PAN, Kamis (9/5/2024).
Latar belakangnya sebagai seorang seniman dan pemerhati budaya membuat perempuan asli Singaraja, Kabupaten Buleleng ini mudah bergaul dan menembus berbagai kalangan.
Pilihan Yogi bergabung dengan PAN dipengaruhi oleh alasan ideologi tengah yang diusung oleh partai tersebut di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan. Ia meyakini bahwa platform partai nasionalis akan menjadi kekuatan PAN untuk eksis di Bali, sebuah provinsi yang kaya akan keberagaman suku bangsa, ras, dan agama.
"Bali itu menjadi Indonesia versi mininya. Semua suku bangsa ras agama ada di Bali," ujar Yogi, menjelaskan pentingnya memiliki pemimpin yang dapat mewakili latar belakang yang beragam di tengah masyarakat Bali.
Terpilih sebagai Ketua DPW PAN Bali merupakan amanah yang dijalankan dengan kesanggupan penuh oleh Yogi Lestari yang di usia 33 tahun menjadi ketua parpol termuda di Pulau Dewata.
Keinginannya untuk menjadikan seni dan budaya menjadi tonggak perjuangan bangsa ke depannya, membuatnya berani terjun dalam politik praktis dan memilih PAN sebagai kendaraannya bertumbuh, Nasionalis Religius.
"Nasionalis dalam arti kebangsaan dan religiusitasnya sebagai pribadi saya sendiri," ucap Sri Yogi Lestari.
Komentar