Polda Bali Amankan 25 Tempat Inap, TNI AD Kerahkan 4.463 Personel
Persiapan Pengamanan Kegiatan World Water Forum Ke–10 Tahun 2024 di Bali
Beberapa tempat utama yang akan digunakan untuk forum WWF di antaranya Bali International Convention Center (BICC), Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan Taman Hutan Raya (Tahura) Mangrove, bakal dijaga ketat.
DENPASAR, NusaBali - Kepolisian Daerah Bali menyiapkan personel untuk mengamankan sebanyak 25 tempat penginapan yang bakal digunakan oleh para delegasi pertemuan internasional World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung pada 18–25 Mei 2024. Sementara jajaran TNI Angkatan Darat (AD) mengerahkan 4.463 personel gabungan dari berbagai satuan, termasuk Kodam IX/Udayana, untuk pengamanan WWF.
Petugas keamanan kawasan dengan anjing pelacak (K-9) berpatroli di kawasan The Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Jumat (10/5/2024). -ANTARA
“Ada 25 hotel yang sudah direkomendasikan oleh panitia penyelenggara. Rinciannya kami belum tahu. Pola pengamanannya sama seperti saat KTT G20,” kata Kepala Biro Operasi Polda Bali Komisaris Besar Polisi Soelistijono saat konferensi pers di Gedung Presisi Polda Bali, Denpasar, Sabtu (11/5).
Selain hotel, beberapa tempat utama yang akan digunakan untuk forum internasional tersebut di antaranya Bali International Convention Center (BICC), Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan Taman Hutan Raya (Tahura) Mangrove juga bakal dijaga ketat.
Selain pengamanan di tempat-tempat penginapan dan tempat acara, Polda Bali dibantu oleh personel bawah kendali operasi (BKO) Mabes Polri, Polda Nusa Tenggara Barat, dan Polda Jawa Timur akan melakukan pengawalan dan pengamanan di tempat wisata atau pusat perbelanjaan yang akan dikunjungi oleh para delegasi.
“Kami punya pengalaman kegiatan internasional yang sudah kita lakukan, saat nanti tamu negara ini akan melaksanakan kegiatan di luar yang sudah terprogram seperti ke tempat wisata, dan ke lokasi-lokasi perbelanjaan, kita sudah siapkan personel penebalan,” kata Soelistijono.
Untuk memperlancar lalu lintas menuju tempat wisata yang akan dikunjungi para delegasi, Polda Bali juga sudah siap melakukan pengawalan.
Untuk tamu kategori VIP dan VVIP akan diatur oleh TNI dan Paspampres.
“Kita sudah punya SOP pengamanan persis seperti G20. Kita gunakan pola klasterisasi, ada 5 klaster, kemudian ada pola ring 1, 2, dan 3 itu sistem pola pengamanan kita,” ucapnya.
Untuk melancarkan pelaksanaan kegiatan pengawalan dan pengamanan World Water Forum ke-10 yang berlangsung 18–25 Mei 2024, TNI-Polri akan melaksanakan kegiatan latihan praoperasi, tactical floor game (TFG) gabungan TNI-Polri dan apel gelar pasukan.
Satgas Densus 88 anti-teror juga sudah mulai bekerja di beberapa pintu masuk Bali seperti pelabuhan. Untuk Pelabuhan Padangbai akan dijaga Polres Karangasem dan Pelabuhan Gilimanuk akan dijaga ketat oleh Polres Jembrana.
Soelistijono mengatakan untuk memperlancar tugas, ribuan CCTV analitik sudah terhubung dengan Command Center ITDC Nusa Dua dan Command Center Polda Bali.
World Water Forum (WWF) ke-10 bakal berlangsung di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pada 18–25 Mei 2024. Dengan tema ‘Water for Shared Prosperity’, World Water Forum 2024 akan menghadirkan 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air, yakni keamanan air dan kemakmuran; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.
Diperkirakan akan ada sekitar 30.000-an peserta dari 172 negara yang hadir dalam forum ini, termasuk sejumlah kepala negara yang diundang. Forum ini diharapkan dapat menghasilkan solusi dan komitmen baru untuk mencapai pengelolaan air yang berkelanjutan dan adil.
Soelistijono menjelaskan terkait pengamanan World Water Forum, pihaknya telah menyiapkan skema operasi gabungan TNI-Polri serta pemangku kepentingan lainnya mulai dari kedatangan delegasi, pelaksanaan kegiatan hingga kepulangan delegasi ke negaranya. Begitu pula keamanan di pintu masuk Bali diperketat agar pelaksanaan kegiatan internasional tersebut dapat dilaksanakan dengan sukses.
“Kami sudah siap semua. Polanya sama seperti G20 mulai dari kedatangan, pelaksanaan kegiatan hingga kepulangan delegasi,” kata mantan Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Bali itu.
Sementara itu, personel Kepolisian Resor Situbondo, Jawa Timur melakukan patroli dan pemeriksaan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tujuan Pulau Bali beserta penumpangnya sebagai upaya mendukung pengamanan pelaksanaan World Water Forum ke-10.
Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Tutud Yudho Prastyawan mengatakan bahwa pemeriksaan bus AKAP tujuan Bali sebagai upaya untuk menjaga kondusifitas kamtibmas mendukung Operasi Puri Agung 2024 dalam rangka pengamanan World Water Forum ke-10.
“Semua penumpang bus tujuan Bali, kami cek identitasnya atau KTP elektronik. Ini bentuk dukungan pengamanan pelaksanaan Forum Air Dunia 2024 di Bali,” katanya usai memimpin patroli dan pemeriksaan identitas penumpang bus di Terminal Bus Situbondo, Sabtu kemarin.
Yudho menyampaikan patroli dan pemeriksaan di Terminal Bus Situbondo khususnya armada bus dan penumpang tujuan Bali dilakukan sebagai upaya pencegahan guna menciptakan situasi kamtibmas.
Menurut dia, barang bawaan penumpang dan bagasi bus juga dicek untuk memastikan tidak adanya barang atau benda berbahaya yang berpotensi mengganggu kamtibmas selama pelaksanaan WWF.
“Sejauh ini kami melakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya barang atau benda yang mencurigakan. Semua penumpang sudah membawa identitas dan juga dengan tujuan yang jelas,” kata Yudho.
Tak hanya jalur darat, Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Kepolisian Situbondo juga melakukan patroli pengamanan laut. Satpolairud setempat meningkatkan giat patroli di perairan laut perbatasan Situbondo–Banyuwangi–Bali guna mendukung kelancaran pelaksanaan WWF.
Kegiatan patroli laut dilaksanakan di wilayah perairan laut Kecamatan Jangkar sampai dengan perairan perbatasan Situbondo–Banyuwangi untuk mengawasi perlintasan kapal di kawasan tersebut.
Selain patroli laut, petugas juga memberikan pembinaan kepada masyarakat nelayan lokal untuk tidak menangkap ikan di perairan wilayah Pulau Bali, dan menyarankan kepada para nelayan lokal untuk menggunakan alat penangkap ikan ramah lingkungan guna menciptakan suasana kondusif menjelang pelaksanaan WWF.
Sementara jajaran TNI Angkatan Darat (AD) mengerahkan 4.463 personel untuk pengamanan World Water Forum (WWF) ke-10. Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi, mengatakan personel tersebut merupakan gabungan dari berbagai satuan, termasuk Kodam IX/Udayana.
“Personel TNI AD yang terlibat dalam pengamanan WWF sebanyak 4.463 personel dan 2.530 personel di antaranya berasal dari Kodam IX/Udayana,” kata Kristomei kepada Antara, Sabtu kemarin.
Mereka nantinya akan bekerja sama dengan satuan AU dan AL untuk memastikan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali itu berjalan dengan baik.
Polisi berpatroli di kawasan The Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Jumat (10/5/2024) -ANTARA
Kristomei menjelaskan, pasukannya nanti akan ditempatkan di beberapa titik penjagaan yang dianggap krusial. Mereka dilengkapi dengan alat utama sistem senjata (alutsista) lengkap.
Tidak hanya mengamankan jalannya kegiatan, Kristomei juga memastikan seluruh pasukan TNI AD akan bersikap humanis dan melayani masyarakat ataupun peserta WWF saat kegiatan tersebut berlangsung.
Sebelumnya, Mabes TNI akan menurunkan 12.000 personel khusus untuk menjaga jalannya kegiatan WWF di Bali.
“Mereka bertugas untuk melakukan pengamanan hingga penanganan kesehatan di sana,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (29/4).
Gumilar menjelaskan kegiatan WWF itu akan berlangsung sejak 18–25 Mei 2024. Personel-nya sendiri mulai melakukan pengamanan di lokasi sejak sepekan sebelum acara tersebut berlangsung.
Hal tersebut dilakukan agar para personel bisa melakukan pengawasan dan pemetaan lokasi yang harus dijaga dengan ketat.
Gumilar melanjutkan pihaknya tidak hanya melalukan penjagaan di darat saja melainkan di wilayah udara dan laut di sekitar Pulau Dewata. "KRI kita kerahkan di Selat Bali dan Selat Lombok ya,” ucap dia.
Tidak hanya fokus pada pengaman, pihak TNI juga akan menyediakan beberapa armada pesawat untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana alam saat WWF berlangsung.
“Untuk persiapan kalau ada evakuasi ada bencana alam atau erupsi Gunung Agung kita siapkan pesawat untuk evakuasi juga di sana,” kata dia.
Tidak ketinggalan, tenaga kesehatan juga disediakan pihak TNI untuk mengantisipasi adanya korban jiwa dari bencana alam yang terjadi di Bali.
Empat kapal perang (KRI) TNI Angkatan Laut mengangkut sejumlah kendaraan taktis, searider, sampai motor patroli dan pengawal (patwal) dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta, ke Bali untuk mendukung pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu kemarin, menjelaskan bahwa empat KRI yang mengangkut kendaraan untuk pengamanan VVIP KTT World Water Forum, yaitu KRI Banda Aceh-593, KRI Banjarmasin-592, KRI Teluk Bintuni-520, dan KRI Makassar-590.
Kapuspen TNI, yang juga bertugas sebagai Komandan Satgas Penerangan Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP KTT World Water Forum ke-10, menyebut puluhan kendaraan taktis (rantis), motor patwal, dan alutsista lainnya dijadwalkan tiba di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Selasa (14/5).
Dalam rangkaian pengiriman rantis dan alutsista itu, Nugraha menyebutkan ada alutsista untuk mengantisipasi situasi darurat saat KTT WWF.
“Alutsista yang ada seperti pesawat untuk persiapan kalau ada evakuasi, ada bencana alam, atau erupsi gunung. Pengamanan di laut juga disiapkan, kapal-kapal dikerahkan. KRI-KRI dikerahkan di Selat Bali dan Selat Lombok,” kata Mayjen TNI Nugraha.
Dikatakannya, kendaraan taktis dan alutsista yang diangkut dari Jakarta ke Bali mencakup kendaraan khusus CBRNE Sprinter 516, kendaraan khusus lidik Kontingen Zeni Nubika, kendaraan elf (satwa), kendaraan tempur Anoa, kendaraan khusus Jihandak Ivader+Bom Trailer, mobil listrik (polisi militer), searider, dan truk penarik.
Dalam kegiatan yang sama, sejumlah prajurit TNI dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) juga ikut diangkut untuk diantarkan ke Bali. Personel dari Paspampres itu berlayar ke Bali menumpang KRI Banda Aceh.
TNI menyiapkan lebih dari 12.000 prajurit TNI dari tiga matra untuk pengamanan World Water Forum Ke-10. Prajurit yang dikerahkan itu terbagi atas Satgas Pengamanan VVIP, Satgas Pengamanan Wilayah, Satgas Evakuasi, Satgas Medis, Satgas Laut (Satgasla), dan Satgas Udara (Satgasud).
Untuk pengamanan di perairan sekitar Bali, TNI mengerahkan tujuh kapal perang terdiri atas dua fregat, satu korvet, satu kapal bantu rumah sakit (BRS), dan tiga kapal patroli cepat, yaitu KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-
1
Komentar