Siswa SMP Tewas Gantung Diri
TKP gantung diri
Pelajar SMP
Rumah Sakit Umum Negara
Kapolsek Kota Jembrana
Iptu Richard Damianus Pengan
NEGARA, NusaBali - Seorang siswa kelas IX SMP dari Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Jembrana, KPYA, nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri. Remaja berusia 16 tahun ini ditemukan tewas tergantung di atas pohon mangga sebelah rumahnya, Sabtu (11/5) sekitar pukul 20.30 Wita.
Dari informasi, kematian tragis KPYA pertama kali ditemukan oleh paman korban, I Komang Wiarta. Awalanya, pada sekitar pukul 20.00 Wita, Wiarta dihubungi oleh ayah korban, I Komang Sukadana yang menanyakan keberadaan korban dan memberitahukan kalau korban tidak berada di rumah.
Mendapat kabar tersebut, Wiarta yang tinggal tidak jauh dari rumah korban bergegas mendatangi rumah korban untuk membantu pencarian. Kemudian sekitar 20.30 Wita, Wiarta yang melakukan pencarian di sebelah utara rumah korban, terkejut melihat korban tergantung di atas pohon mangga.
Melihat hal tesebut, Wiarta langsung memberitahukan kepada orangtua korban dan bergegas menurunkan korban. Setelah diturunkan, korban yang sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dilarikan ke Rumah Sakit Umum Negara. Namun saat dibawa ke rumah sakit itu korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Sementara pihak kepolisian yang menerima laporan kejadian itu langsung turun melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Ketinggian tempat korban tergantung di atas pohon mangga itu mencapai sekitar 340 centimeter atau 3,4 meter dengan menggunakan tali nilon warna biru sepanjang 6 meter.
Berdasar hasil pemeriksaan bersama pihak medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun pada bagian leher sebelah kanan terdapat jejas ikatan tali, bagian bibir mengeluarkan air liur, bagian kemaluan mengeluarkan cairan, dan korban disimpulkan meninggal karena gantung diri.
Kapolsek Kota Jembrana Iptu Richard Damianus Pengan saat dikonfirmasi Minggu (11/5), membenarkan adanya peristiwa gantung diri tersebut. Hingga saat ini, pihaknya mengaku belum mengetahui secara jelas apa motif tindakan korban tersebut. "Dari keterangan keluarga, korban tidak ada mempunyai riwayat penyakit maupun permasalahan di rumah dengan keluarga," ujar Iptu Richard.
Iptu Richard menambahkan, dalam kesehariannya, korban dikenal sebagai sosok pendiam. Dari pihak keluarga pun telah mengikhlaskan kejadian itu dan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. "Keluarga sudah mengikhlaskan dan jenazah korban telah dibawa ke rumah duka," ucap Iptu Richard.7ode
Komentar