Sosialiasi Revetment Pebuahan, Warga Siap Bongkar Rumah
NEGARA, NusaBali - Warga pesisir Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, siap mendukung pengerjaan revetment yang mulai dilaksanakan di Mei 2024 ini. Termasuk warga yang rumah ataupun warung lesehannya terdampak menyatakan siap membongkar bangunannya untuk kelancaran proyek.
Hal tersebut diungkapkan warga saat menghadiri sosialisasi pengerjaan revetment Pantai Pebuahan di Balai Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Senin (13/5). Selain membongkar rumah, warga juga merelakan sejumlah lahannya untuk tempat alat berat, sehingga proyek pengaman pantai ini diharapkan berjalan dengan baik dan sesuai target waktu yang direncanakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta, menjelaskan anggaran pembangunan pengaman pantai berupa revetment di Pebuahan ini bersumber dari APBN. Adapun nilai kontrak pembanguan revetment sepanjang 770 meter ini adalah Rp 18.346.068.000. “Waktu pengerjaan selama 240 hari kalender atau 8 bulan. Ditargetkan selesai akhir tahun ini,” ujarnya.
Menurut Sudiarta, dari pihak pelaksana telah melakukan persiapan pengerjaan. Pada tahap persiapan itu, ada sekitar 4 bangunan rumah ataupun warung lesehan milik 5 warga yang perlu dibongkar karena akan terdampak akses ataupun mobilitas alat berat hingga rencana penempatan meteran listrik dan PDAM.
“Kepada masyarakat yang rumahnya terdampak secara langsung saat pembangunan revetment, dimohon permaklumannya,” ucap Sudiarta.
Sudiarta menambahkan, sudah menekankan kepada pihak pelaksana agar meminimalisir kerugian yang dialami warga terdampak. Dirinya berharap warga agar berkomunikasi dengan dinas terkait dan pelaksana apabila ada dampak lain selama pembangunan. Setelah pembangunan revetment tahap pertama ini, dirinya mengaku akan kembali mengusulkan revetment di kawasan setempat dengan harapan bisa terealisasi di anggaran perubahan tahun 2024 ini atau di 2025 mendatang. “Untuk itu kami harap masyarakat dapat bekerja sama dan mendukung untuk kelancaran pembangunan pengamanan pantai ini,” kata Sudiarta.
Sementara salah seorang perwakilan warga yang rumahnya terdampak pembangunan revetment, Harianto, mengatakan sangat mendukung kelancaran proyek revetment ini. Dirinya memastikan 5 warga yang terdampak sudah siap merelakan bangunannya dan juga sudah ada yang mulai melakukan pembongkaran. “Walaupun ada beberapa rumah yang terkena jalur, kami sudah kondisikan dan kami siap membongkar dengan swadaya demi kelancaran proyek revetment ini,” ucapnya.
Harianto menambahkan, dirinya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang akhirnya mewujudkan pengaman pantai ini. Mengingat pengaman pantai ini sudah menjadi harapan yang dinanti-nanti warga pesisir Pebuahan sejak kawasan setempat dirongrong abrasi sejak sekitar tahun 2012 lalu atau sekitar 12 tahun lalu. “Kami masyarakat Pebuahan menjamin terlaksananya proyek ini akan berjalan dengan aman dan lancar,” tandas Harianto. 7 ode
Komentar