Ditinggal Malukat, Rumah Kaling Terbakar
Sejumlah dokumen penting milik warga serta uang puluhan juta milik ibu PKK yang disimpannya juga ludes menjadi abu.
DENPASAR, NusaBali
Rumah permanen milik kepala lingkungan (kaling) Banjar Celuk di Jalan Tukad Irawadi, Gang XXIII No 15, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Jumat (4/8) sekitar pukul 08.30 Wita ludes terbakar. Penyebab terbakarnya rumah tersebut diduga hubungan pendek arus listrik pada bagian plafon dapur. Akibatnya, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta, pasalnya, seluruh harta benda dan surat berharga ludes dilalap si jago merah. Pada saat musibah kebakaran terjadi, tidak ada penghuni di dalam rumah karena sedang perjalanan menuju Bangli untuk malukat.
Musibah terbakarnya rumah milik Kepala Lingkungan, I Gusti Ngurah Sudana, 46, ini pertamakali diketahui oleh warga di seputaran lokasi yang melihat asap mengepul dari bagian belakang alias bagian dapur dari rumah berukuran 8 x 20 meter itu. Warga yang melihat kepulan asap tersebut datang ke lokasi untuk memadamkan api secara beramai-ramai dengan peralatan sederhana. Namun, tiupan angin ditambah bahan bangunan yang mudah terbakar membuat kobaran api semakin membesar dan merembet ke seluruh bangunan permanen itu. Awalnya, beberapa tetangga korban di lokasi sempat panik karena menduga ada orang di dalam rumah milik Kaling ini, namun setelah dihubungi, sang pemilik bersama keluaga ternyata sedang perjalanan menuju Bangli untuk malukat.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Bangkit Denanjaya menerangkan laporan masuk ke Polsek Denpasar Selatan sekitar pukul 08.30 Wita. Anggota yang sedang bertugas langsung dikerahkan ke TKP untuk melakukan pengamanan. Pun setelah itu dikoordinasikan dengan pihak pemadaman BPBD Kota Denpasar untuk mengerahkan mobil pemadam. Setidaknya, menurut Iptu Bangkit ada 5 unit mobil pemadam yang dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan amukan si jago merah. Petugas pemadam berjibaku selama satu jam lebih atau pukul 09.45 Wita, api berhasil dipadamkan. "Setelah pendinginan lokasi, anggota identifikasi dari Polresta langsung melakukan olah TKP serta menghitung kerugian akibat musibah kebakaran tersebut," bebernya secara terpisah di Polsek Denpasar Selatan, Jumat (4/8) siang.
Diakuinya, hasil olah tempat kejadian perkara, bahwa seluruh barang berharga milik korban ludes terbakar. Termasuk pula dokumen-dokumen penting milik warga serta uang puluhan juta milik ibu PKK yang disimpannya. Sampai saat ini, pihaknya belum bisa menghitung total kerugian akibat musibah tersebut. Pasalnya, anggota masih melakukan pendataan mendalam. Pun sebaliknya, pihak kepolisian masih melakukan identifikasi penyebab kebakaran tersebut. Nah, keterangan sejumlah saksi dan hasil pemeriksaan awal diduga kuat karena korsleting arus listrik tepat di plafon bagian dapur. "Kalau kerugiannya belum bisa dipastikan. Soalnya, masih pendataan. Tapi, kalau perkiraan mencapai ratusan juta. Soalnya bangunan rumah yang terdiri dari 5 kamar tidur dan dua dapur serta barang berharga semuanya ikut terbakar. Tidak ada yang berhasil diselamatkan dari dalam rumah itu," ungkapnya seraya mengakui tidak ada korban jiwa dalam musibah itu karena sang pemilik rumah sedang berada di luar rumah.
Sementara itu, pemilik rumah Ngurah Sudana tidak menduga musibah yang dialaminya ketika dirinya dan keluarga dalam perjalanan menuju Bangli untuk malukat. “Padahal tadi saya tinggalkan biasa saja, kompor juga tidak hidup, bahkan saya tadi sarapan tidak ada menghidupkan kompor apalagi dupa," ujarnya didampingi sang istri, Ni Wayan Sunarti, 43, ketika ditemui saat mengais-ngais sisa-sisa kebakaran rumahnya.
Bapak tiga anak ini menduga kebakaran terjadi karena korsleting listrik pada cuk TV di samping pintu ruang tamu karena selama ini sering bermasalah. "Tadi kata adik saya ada di pojok TV ini yang paling besar awal apinya. kemungkinan ini penyebabnya karena selama ini korslet ada di sana,” ucap Sudana yang sudah dua periode sejak tahun 2007 menjabat sebagai Kaling Banjar Celuk.
Sudana bersama keluarganya mengatakan akan menginap sementara di rumah adiknya yang bersebelahan dengan rumah yang kena musibah ini “Hanya pakaian ini yang masih tersisa, semuanya habis, termasuk berkas-berkas PKK dan surat-surat warga yang hendak mengurus kartu keluarga maupun berkas lainnya. Jadi untuk sementara saya menginap dulu di rumah adik. Mudah-mudahan cepat bisa diperbaiki,” ucapnya sedih. *dar, cr63
Musibah terbakarnya rumah milik Kepala Lingkungan, I Gusti Ngurah Sudana, 46, ini pertamakali diketahui oleh warga di seputaran lokasi yang melihat asap mengepul dari bagian belakang alias bagian dapur dari rumah berukuran 8 x 20 meter itu. Warga yang melihat kepulan asap tersebut datang ke lokasi untuk memadamkan api secara beramai-ramai dengan peralatan sederhana. Namun, tiupan angin ditambah bahan bangunan yang mudah terbakar membuat kobaran api semakin membesar dan merembet ke seluruh bangunan permanen itu. Awalnya, beberapa tetangga korban di lokasi sempat panik karena menduga ada orang di dalam rumah milik Kaling ini, namun setelah dihubungi, sang pemilik bersama keluaga ternyata sedang perjalanan menuju Bangli untuk malukat.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Bangkit Denanjaya menerangkan laporan masuk ke Polsek Denpasar Selatan sekitar pukul 08.30 Wita. Anggota yang sedang bertugas langsung dikerahkan ke TKP untuk melakukan pengamanan. Pun setelah itu dikoordinasikan dengan pihak pemadaman BPBD Kota Denpasar untuk mengerahkan mobil pemadam. Setidaknya, menurut Iptu Bangkit ada 5 unit mobil pemadam yang dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan amukan si jago merah. Petugas pemadam berjibaku selama satu jam lebih atau pukul 09.45 Wita, api berhasil dipadamkan. "Setelah pendinginan lokasi, anggota identifikasi dari Polresta langsung melakukan olah TKP serta menghitung kerugian akibat musibah kebakaran tersebut," bebernya secara terpisah di Polsek Denpasar Selatan, Jumat (4/8) siang.
Diakuinya, hasil olah tempat kejadian perkara, bahwa seluruh barang berharga milik korban ludes terbakar. Termasuk pula dokumen-dokumen penting milik warga serta uang puluhan juta milik ibu PKK yang disimpannya. Sampai saat ini, pihaknya belum bisa menghitung total kerugian akibat musibah tersebut. Pasalnya, anggota masih melakukan pendataan mendalam. Pun sebaliknya, pihak kepolisian masih melakukan identifikasi penyebab kebakaran tersebut. Nah, keterangan sejumlah saksi dan hasil pemeriksaan awal diduga kuat karena korsleting arus listrik tepat di plafon bagian dapur. "Kalau kerugiannya belum bisa dipastikan. Soalnya, masih pendataan. Tapi, kalau perkiraan mencapai ratusan juta. Soalnya bangunan rumah yang terdiri dari 5 kamar tidur dan dua dapur serta barang berharga semuanya ikut terbakar. Tidak ada yang berhasil diselamatkan dari dalam rumah itu," ungkapnya seraya mengakui tidak ada korban jiwa dalam musibah itu karena sang pemilik rumah sedang berada di luar rumah.
Sementara itu, pemilik rumah Ngurah Sudana tidak menduga musibah yang dialaminya ketika dirinya dan keluarga dalam perjalanan menuju Bangli untuk malukat. “Padahal tadi saya tinggalkan biasa saja, kompor juga tidak hidup, bahkan saya tadi sarapan tidak ada menghidupkan kompor apalagi dupa," ujarnya didampingi sang istri, Ni Wayan Sunarti, 43, ketika ditemui saat mengais-ngais sisa-sisa kebakaran rumahnya.
Bapak tiga anak ini menduga kebakaran terjadi karena korsleting listrik pada cuk TV di samping pintu ruang tamu karena selama ini sering bermasalah. "Tadi kata adik saya ada di pojok TV ini yang paling besar awal apinya. kemungkinan ini penyebabnya karena selama ini korslet ada di sana,” ucap Sudana yang sudah dua periode sejak tahun 2007 menjabat sebagai Kaling Banjar Celuk.
Sudana bersama keluarganya mengatakan akan menginap sementara di rumah adiknya yang bersebelahan dengan rumah yang kena musibah ini “Hanya pakaian ini yang masih tersisa, semuanya habis, termasuk berkas-berkas PKK dan surat-surat warga yang hendak mengurus kartu keluarga maupun berkas lainnya. Jadi untuk sementara saya menginap dulu di rumah adik. Mudah-mudahan cepat bisa diperbaiki,” ucapnya sedih. *dar, cr63
1
Komentar