nusabali

Revolusi Bisnis Jadi Semangat Perayaan Fair Trade Dunia di Bali

  • www.nusabali.com-revolusi-bisnis-jadi-semangat-perayaan-fair-trade-dunia-di-bali

DENPASAR, NusaBali.com - Forum Fair Trade Indonesia akan menyelenggarakan peringatan Hari Fair Trade Sedunia (World Fair Trade Day) di Bali, tepatnya di Taman Baca Kesiman Denpasar, pada tanggal 18-19 Mei 2024.

Mengangkat tema global ‘Revolusi Bisnis’, perayaan ini bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam dunia bisnis menuju model yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan adil.

World Fair Trade meminta agar masyarakat global menghormati, mendukung prinsip perdagangan yang adil dan berkelanjutan. “Fair trade sangat penting untuk meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan produsen dan pekerja serta untuk menjaga lingkungan,” kata Arie Wibowo Saputra, Ketua Panitia World Fair Trade Day Bali 2024.

Disebutkan  bahwa ‘Revolusi Bisnis’ mengacu pada transformasi radikal dalam cara pandang, menjalankan, dan berpartisipasi dalam dunia bisnis. 

"Tujuannya adalah menggeser model bisnis konvensional yang berfokus pada keuntungan semata, menjadi model yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan bertanggung jawab secara sosial," ujar Arie Wibowo Saputra.

Revolusi Bisnis ini didasarkan pada beberapa prinsip utama, yaitu:
  1. Kesetaraan dan Keadilan: Mempromosikan kesetaraan dalam hubungan bisnis, termasuk hak-hak pekerja dan akses terhadap peluang. Hal ini termasuk mendukung prinsip perdagangan yang adil dan pemberdayaan komunitas lokal.
  2. Kebijakan Lingkungan: Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam semua aspek bisnis, dari produksi hingga pemasaran. Upaya untuk mengurangi limbah, menggunakan energi terbarukan, dan melestarikan sumber daya alam menjadi fokus utama.
  3. Keterlibatan Sosial: Memperhatikan dan menanggapi masalah sosial di sekitar. Menjadi agen perubahan sosial dengan mendukung pendidikan, kesehatan masyarakat, dan pemberdayaan perempuan.
  4. Inovasi Berkelanjutan: Menciptakan produk dan jasa yang menguntungkan masyarakat dan lingkungan dalam jangka panjang. Teknologi ramah lingkungan, bahan daur ulang, dan model bisnis berbagi adalah beberapa contohnya.
  5. Transparansi dan Akuntabilitas: Memastikan perusahaan bertindak transparan dan akuntabel dalam semua aspek operasi mereka, termasuk melaporkan dengan jelas dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis mereka.
Arie Wibowo Saputra  menjelaskan Revolusi Bisnis bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga mempertimbangkan dampak bisnis pada masyarakat dan Bumi. “Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat menciptakan dunia bisnis yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Peringatan World Fair Trade Day di Bali ini akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik, seperti:
  • Talkshow: Bertema ‘Menuju Revolusi Bisnis’, talkshow ini akan menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan gagasan tentang bagaimana mendorong perubahan menuju model bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
  • Fair Trade dalam Gambaran Anak-Anak: Lomba menggambar ini bertujuan untuk mendorong anak-anak memahami ide-ide revolusi bisnis melalui karya seni.
  • Workshop: Menampilkan kegiatan yang mendukung keberlanjutan dan memberikan inspirasi tentang gaya hidup dan produk-produk ramah lingkungan.
  • Bazaar Fair Trade: Menawarkan berbagai produk dari produsen lokal yang menerapkan prinsip Fair Trade, Ethical, Organik, Ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Pengunjung dapat membeli produk-produk tersebut sambil mendukung perdagangan yang adil.
Forum Fair Trade Indonesia mengundang seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam perayaan World Fair Trade Day ini dan bersama-sama mendorong Revolusi Bisnis demi menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Komentar