Kandidat Cagub PDIP Diuji Kelayakan
Dari 6 kandidat Cagub dan Cawagub Bali di PDIP, hanya Agus Suradnyana yang tidak ikut uji kelayakan
Setelah KBS, Gantian SGB Bertemu Jajaran DPD Hanura Bali
DENPASAR,NusaBali
Para kandidat Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali dari PDIP untuk tarung Pilgub Bali 2018, telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Ka-ntor DPP PDIP, Jalan Diponogoro 58 Jakarta Pusat, Jumat (4/8). Pasca uji kelayakan, selanjutnya mereka akan diikutkan dalam survei oleh lembaga riset yang ditunjuk DPP PDIP.
Dari 6 kandidat Cagub dan Cawagub Bali yang mendaftar di PDIP, satu-satunya yang tidak ikut uji kelayakan di Jakarta, Jumat kemarin, adalah Putu Agus Suradnyana---Ketua DPC PDIP Buleleng yang juga menjabat Bupati Buleleng. Agus Suradnyana sebelumnya mendaftar posisi Cawagub Bali di PDIP.
“Hanya Agus Suradnyana yang tidak hadir dalam uji kelayakan hari ini (kemarin). Katanya, yang bersangkutan sedang sakit dan menjalani operasi,” ujar Ketua DPP PDIP, Made Urip, Jumat kemarin. Korwil Bali DPP PDIP yang juga anggota DPR RI empat periode ini mengatakan, kecuali Agus Suradnyana, 5 kandidat lainnya semua ikut uji kelayakan.
Mereka masing-masing Wayan Koster (kader PDIP/kandidat Cagub), Ni Putu Eka Wiryastuti (kader PDIP/kandidat Cagub), IB Rai Dharmawijaya Mantra (non kader /kandidat Cagub), Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (non ka-der/kandidat Cawagub), dan I Gusti Agung Rai Wirajaya (kader PDIP/kandidat Ca-wagub).
Wayan Koster adalah kader partai asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat Ketua DPD PDIP Bali dan sekaligus anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali. Politisi berjuluk KBS (Koster Bali Satu) ini mendapat dukungan penuh dari 9 DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali.
Sementara Putu Eka Wiryastuti merupakan Srikandi PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang kini menjabat Bupati Tabanan dan sekaligus Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Bali. Eka Wiryastuti didaftarkan DPC PDIP Tabanan dengan dasar aspirasi PAC PDIP se-Tabanan. Sebaliknya, Rai Mantra adalah kandidat non kader asal Sumerta Kelod, Denpasar Timur yang didaftarkan DPC PDIP Denpasar dengan dasar pengajuan diri dengan proses pendaftaran di DPC PDIP Denpasar.
Sedangkan Cok Ace merupakan kandidat non kader asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013. Cok Ace didaftarkan DPC PDIP Gianyar, DPC PDIP Karangasem, DPC PDIP Klungkung, DPC PDIP Bangli, DPC PDIP Buleleng, dan DPC PDIP PDIP Jembrana. Sementara Rai Wirajaya adalah kader partai asal Desa Peguyangan, Denpasar Utara yang kini anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali. Rai Wirajaya didaftarkan oleh DPC PDIP Denpasar.
Made Urip mengatakan, uji kelayakan bagi para kandidat Cagub dan Cawagub Bali kemarin dilakukan Wakil Ketua Bidang Buruh Tani Nelayan DPP PDIP Mindo Sianipar dan Wakil Ketua Bidang Pemuda Olahraga DPP PDIP, Syukur Nababan. Made Urip sendiri tidak ikut melakukan uji kelayakan, karena dia mendapatkan tugas untuk fit and proper test kandidat di daerah lain. “Kalau saya tidak menguji untuk calon di Bali, supaya objektif,” tegas politisi senior PDIP asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan ini.
Dalam uji kelayakan, para kandidat antara lain ditanyai komitmennya untuk membesarkan partai. “Selain komitmennya untuk membesarkan partai, juga soal kesiapan memimpin dan memajukan Bali dengan segala potensi yang ada,” papar Urip.
Menurut Urip, semua kandidat yang mengikuti proses uji kelayakan di PDIP memiliki peluang sama. “Sekarang mereka mengikuti uji kelayakan. Ini akan menjadi acuan juga oleh Ketua Umum DPP PDIP Ibu Megawati dalam mengeluarkan rekomendasi,” jelas Urip.
Urip menyebutkan, seusai uji kelayakan, para kandidat akan disurvei oleh lembaga survei yang ditunjuk DPP PDIP. “Hasil survei nanti menentukan siapa yang layak direkomendasi. Yang jelas, semua kandidat punya peluang,” katanya.
Ditanya soal rumor Paket Wayan Koster-Made Urip sebagai Cagub-Cawagub Bali, Urip langsung membantahnya. “Saya mendaftar saja tidak. Ya nggak mungkin-lah. Pasti saya tidak terpantau radar DPP PDIP, karena tidak mendaftar. Jangan buat isulah,” tandas Urip.
Sementara itu, Cagub Bali dari Golkar, I Ketut Sudikerta, menggalang komunikasi politik dengan DPD Hanura Bali. Pertemuan Sudikerta dengan jajaran Hanura dilakukan di kediaman pribadi SGB (Sudikerta Gubernur Bali), Jalan Drupadi Denpasar Timur, Kamis (3/8) sore. Dalam pertemuan tersebut, SGB yang notabene Ketua DPD I Golkar Bali didampingi Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, dan sejumlah rela-wannya.
Sugawa Korry mengatakan, jajaran Hanura yang ikut dalam pertemuan dengan SGB sore itu di antaranya Sekretaris DPD Hanura Bali Gede Wirajaya Wisna dan Ketua OKK DPD Hanura Bali, Dewa Putu Gede Oka. “Pertemuam kami dengan teman-teman Hanura masih membicarakan koalisi saja. Belum menyentuh kandidat calon,” ujar Sugawa Korry, Jumat kemarin.
“Pertemuan SGB dengan elite Hanura sangat cair, karena hal ini untuk kepentingan Bali ke depan dalam menentukan calon pemimpin. Pembicaraannya menyangkut kondisi Bali ke depan,” lanjut Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Ditanya deal politik, termasuk apakah Hanura sodorkan kandidat Cawagub, menurut Sugawa Korry, tidak ada. “Persoalan koalisi untuk Pilgub Bali baru penjajakan saja. Karena kita akan menyiapkan tandem SGB di posisi Cawagub diambil dari parpol koalisi. Itu sudah instruksi DPP Golkar,” tegas Sugawa Korry.
Sementara, bagi Hanura, penjajakan koalisi dengan Golkar dan SGB merupakan manuver susulan, setelah mereka sebelumnya sempat merapat ke PDIP, beberapa bulan lalu. Ketika mendatangi Kantor DPD PDIP Bali, DPD Hanura Bali hadir dengan kekuatan lengkap. Kala itu, Ketua DPD Hanura Bali Made Sudarta didampingi sejulah pengurus elite, termasuk Gede Wirajaya Wisna dan Dewa Putu Gede Oka. Mereka diterima langsung Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, politisi berjuluk KBS (Koster Bali Satu) yang kemungkinan akan diusung partainya sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. *nat
Komentar