nusabali

Kinerja Industri Keuangan Tetap Terjaga

  • www.nusabali.com-kinerja-industri-keuangan-tetap-terjaga

DENPASAR, NusaBali - Kinerja industri perbankan Indonesia per Maret 2024 tetap resilience dan stabil di tengah volatilitas pasar keuangan global. Hal itu didukung tingkat profitabilitas return on asset (ROA ) sebesar 2,62 persen Net Interest Margin (NIM) sebesar 4,59 persen.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan masih di level yang relatif tinggi yaitu sebesar 26,00 persen, menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global.

Hal tersebut disampaikan Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aman Santosa, Senin (13/5). "Dari sisi kinerja intermediasi, pada Maret 2024, secara mtm kredit mengalami peningkatan sebesar Rp150 triliun, atau tumbuh sebesar 2,12 persen mtm," ujarnya. Adapun secara tahunan, kredit melanjutkan catatan double digit growth sebesar 12,40 persen (yoy) menjadi Rp7.245 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 14,83 persen yoy. Sementara itu, secara nominal yang terbesar adalah Kredit Modal Kerja yang mencapai sebesar Rp3.273,27 triliun. Di sisi lain, ditinjau dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 13,72 persen yoy.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif.  Pada  Maret 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 1,90 persen mtm atau meningkat sebesar 7,44 persen yoy,2menjadi Rp8.601 triliun, dengan giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 9,37 persen yoy.

Likuiditas industri perbankan pada Maret 2024 memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 121,05 persen (Februari 2024: 121,98 persen) dan 27,18 persen (Februari 2024: 27,41 persen), atau jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77 persen (Februari 2024: 0,82 persen) dan NPL gross sebesar 2,25 persen (Februari 2024: 2,35 persen). K17

Komentar