Lolos DPR RI, Tutik Kusuma Wardhani Tunjuk Ketua Harian WTI
Tutik Kusuma Wardhani
Wanita Tani Indonesia (WTI)
Rakerda
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)
Bali Tangi
GIANYAR, NusaBali - Dewan Pimpinan Daerah Wanita Tani Indonesia (DPD WTI) Provinsi Bali menggelar Rakerda I dan Dialog Tani di UPTD Lab Perlindungan Tanaman Perkebunan di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Kamis (16/5).
Selain penyampaian Laporan Pertanggungjawaban periode 2022-2024 dalam kesempatan itu Ketua DPD WTI Bali Putu Tutik Kusuma Wardhani yang lolos ke Senayan pada Pemilu 2024 sebagai caleg Srikandi Partai Demokrat ini melakukan resufle kepengurusan. Politisi senior asal Singaraja ini menunjuk seorang Ketua Harian untuk bisa menjalankan program kerja WTI Bali sampai Tahun 2027 mendatang. "Melalui Rakerda perdana ini ada penunjukan langsung Ketua harian antar waktu kepada Amik Yudiarini," ujarnya.
Salah satu program kerja unggulan yang diharapkan bisa ditingkatkan oleh pengurus baru yakni Podcast Ibu Tani (Inspirasi Bunda Tani Indonesia). Podcast ini sudah tayang 40 judul, tujuannya memberikan inspirasi generasi muda Bali supaya tidak memandang sebelah mata profesi petani. “Pertanian punya peluang luar biasa di masa depan. Maka jadilah petani yang bisa membangun Indonesia lebih maju lagi," pesan Tutik Kusuma Wardani.
Dialog Tani menghadirkan 3 Wanita Tani hebat Bali. Di antaranya Yuliani Djajanegara Owner Bali Tangi terkait aroma terapi dengan memanfaatkan bahan alami,
Dr Ir Ni Wayan Tatik Inggriati Owner Cau Coklat tentang sinergi kelompok tani dan perusahaan, dan Ni Wayan Sri Laba Owner Duta Orchid yang mengulas peluang bisnis budidaya anggrek. Acara ini dihadiri Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Bali, pengurus dan anggota WTI Kabupate/Kota se-Bali yang dibuka oleh Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Ketahan Provinsi Bali Ir Nyoman Swastika.
Terkait aroma terapi dengan memanfaatkan bahan alami, Yuliani Djajanegara Owner Bali Tangi mengatakan resepnya sudah diwariskan secara turun temurun. "Sebenarnya nenek moyang kita sudah lama memakai bahan alami. Salah satu cara pengobatannya dengan aromaterapi yang secara empiris sudah diakui, jadi itulah yang kita kembangkan sekarang," jelasnya.
Yuli menjelaskan ada banyak tanaman beraroma yang berkhasiat menenangkan. Aplikasinya bisa dalam bentuk boreh atau lulur khas Bali. "Ada boreh miik, boreh tis, boreh anget, semua ada aromanya. Media lain bisa berupa minyak massage, dupa maupun air," terangnya.
Melihat perkembangan kesehatan masyarakat, kata Yuli, jenis penyakit yang cenderung diderita saat ini berkaitan dengan pikiran. Dengan demikian, pengobatan aromaterapi menjadi salah satu cara alternatif yang dibutuhkan saat ini. "Orang sakit sekarang kebanyakan itu lebih ke mental, saraf, dan imunitas," jelasnya. Yuli meyakini, aromaterapi paling diminati saat ini. Karena aroma bisa membuat kadar stres seseorang menurun. "Coba di rumah ada bau tidak sedap, pasti cenderung akan lebih sering cekcok. Karena otak kita tidak bisa menerima. Sebaliknya kalau ada aroma-aroma alam di setiap sudut rumah, emosi minimal turunlah satu strip," ungkap Yuli. 7 nvi
1
Komentar