Digelar Upacara Segara Kerthi Sebagai Sarana Memohon Kelancaran Acara
Jadi Agenda Pertama WWF ke-10 Tahun 2024 di Bali, Pemprov Siap Gelar Acara ‘Bali Nice’
Selain diisi ritual dan pertunjukan budaya juga akan dilaksanakan pelepasan satwa ke alam bebas meliputi 1.000 ekor tukik,1.000 ekor burung dan 5 ekor penyu
DENPASAR, NusaBali - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali siap menggelar acara bertajuk ‘Bali Nice’ sebagai agenda pertama hajatan World Water Forum (WWF) ke-10 yang berlangsung di Bali, 18-25 Mei 2024. Acara yang akan digelar di Pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Serangan, Denpasar, Sabtu (18/5) sore ini, diperkirakan dihadiri 2.500 undangan, termasuk 1.800 delegasi negara peserta WWF yang sudah mulai berdatangan pada, Jumat (17/5) ini.
Agenda inti dalam acara tersebut adalah upacara Tumpek Uye dan Segara Kerthi, juga dimeriahkan beragam pertunjukan kesenian tradisional Bali, seperti Tari Sanghyang Jaran, Tari Sanghyang Dedari, Tari Cerkuak Baris, Tari Rejang Putri Maya, dan Tari Topeng Sidakarya. Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha mengungkapkan, selain mengundang para delegasi negara peserta WWF, dalam acara ini Pemprov Bali juga mengundang para bupati/walikota se-Bali beserta jajaran, pejabat di lingkungan Pemprov Bali, Forkopimda Bali, dan masyarakat desa di sekitar KEK Kura Kura Bali.
Para seniman yang tampil nantinya merupakan anggota Sanggar Paripurna, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, anak asuh seniman serba bisa I Made Sidja.
“Jumlah penari sekitar 300-an orang,” ujar Arya Sugiartha, Kamis (16/5).
Mantan Rektor ISI Denpasar ini mengatakan selama ini dalam event internasional yang digelar di Bali, semisal KTT G20, hanya menampilkan kesenian modern dalam acara pembukaannya. Dalam ajang WWF kali ini, Pemprov Bali berinisiatif menggelar acara Bali Nice sebagai agenda pertama dalam gelaran delapan hari di Pulau Dewata.
Arya Sugiartha menambahkan, selain acara Bali Nice, Pemprov Bali juga akan menggelar parade budaya Bali di sela-sela pertemuan WWF di kawasan The Nusa Dua, Senin (20/5) sore. “Kenapa tamu-tamu WWF memilih Bali, ya sebenarnya ingin melihat budaya Bali,” kata birokrat asal Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan ini.
Arya Sugiartha memperkirakan, para delegasi negara WWF yang hadir pada acara Bali Nice adalah setingkat menteri yang akan mulai berdatangan mulai, Jumat (17/5) ini. Ia menyebut, upacara Segara Kerthi di awal event WWF menjadi sarana memohon kelancaran acara kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Upacara pembukaan resmi WWF ke-10 sendiri baru akan digelar pada Senin (20/5) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sekaligus dimulainya rangkaian pertemuan membahas sejumlah isu terkait air.
Upacara Segara Kerthi menjadi bagian penting dalam pemuliaan air dan sangat relevan dengan perhelatan WWF. Mengambil tema ‘Merawat Air Melindungi Sarwa Prani’, upacara Segara Kerthi bertujuan memohon anugerah agar laut bersih sekala dan niskala serta penyelenggaraan WWF ke-10 berjalan lancar dan sukses.
Selain diisi ritual dan pertunjukan budaya dengan pementasan tari, pada rangkaian upacara Segara Kerthi juga akan dilaksanakan pelepasan satwa ke alam bebas yang meliputi 1.000 ekor tukik,1.000 ekor burung dan 5 ekor penyu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, sebelumnya juga telah meninjau langsung persiapan venue acara Bali Nice di kawasan Pantai Kura Kura Bali, pada Senin (13/5). Sekda Dewa Indra bersama sejumlah kepala perangkat daerah terkait, melihat dari dekat sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam acara, mulai dari panggung utama, lokasi VVIP, tribun peserta hingga alur keluar masuk selama pelaksanaan seremoni. Dewa Indra memastikan kesiapan pengisi acara, penari, hingga pemuka agama, dan dipastikan H-1 acara dan venue serta segala pendukungnya telah siap. 7 a
Komentar