Pengusaha Asing Diajak Investasi di Bidang Parekraf
TANGERANG, NusaBali - Sejumlah pengusaha asing yang tergabung dalam Kamar Dagang China untuk Indonesia diajak untuk berinvestasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam sebuah acara Bakti Sosial yang digelar di Rumah Yatim Piatu Kasih Anugerah Tangerang, pakar strategi pariwisata nasional Taufan Rahmadi mengajak para pengusaha yang hadir, untuk berinvestasi di bidang parekraf.
Beberapa nama yang hadir di acara itu seperti Mr. Sun Shang Bin, Vice President of China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI) hingga Mr. Han Wu, Deputy Chief Representative of China Energy Engineering Corporation (CEEC).
Menurut Taufan, menggaet investasi untuk sektor pariwisata, dapat dilakukan dengan mendekati para investor yang sudah masuk Indonesia. Untuk itu, dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menjelaskan ke para investor soal potensi-potensi sektor pariwisata RI.
"Mereka ini kan sudah berinvestasi di Indonesia, ini bukti bahwa mereka sudah tidak ragu. Tinggal kita input potensi-potensi sektor pariwisata, sudah tentu mereka tinggal menghitung peluangnya. Yang terberat adalah mendapatkan trust berinvestasi di Indonesia," kata Taufan kepada detikTravel, Kamis (16/5).
Saat ini, target investasi di sektor parekraf sebesar Rp 100 triliun pada 2024, masih jauh dari target. Target tersebut sebenarnya sudah sejalan dengan kontribusi sektor parekraf terhadap perekonomian nasional sebesar 5%.
"Kalau parekraf kontribusi 4-5%, maka kita harus mendapatkan angka total antara hampir Rp 80-100 Triliun, itu yang harus didapatkan," kata Taufan. Namun pada kuartal I tahun 2024, investasi di sektor parekraf baru mencapai Rp 11 triliun, masih kurang dari target yang ditetapkan sebesar Rp 35 triliun.
Taufan menyebut investasi di sektor parekraf bisa difokuskan ke beberapa bidang seperti hotel, restoran, kafe, resort ecotourism, tourism estate, dan tourism planning di 5 destinasi wisata super prioritas, yaitu Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba, dan Labuan Bajo.
"Pengembangan sektor parekraf di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) dan desa-desa wisata di Indonesia juga bisa menjadi pilihan menarik untuk memikat investasi," lanjutnya. Taufan pun memberi saran kepada pemerintahan selanjutnya, untuk menggenjot investasi di bidang parekraf dibutuhkan terobosan, serta regulasi yang menyulitkan harus dipangkas.
"Di pemerintahan Prabowo-Gibran nanti, sudah semestinya dilakukan terobosan-terobosan baru untuk menarik investasi di sektor parekraf. Bila diperlukan, regulasi-regulasi yang dinilai menghambat investasi, harus direvisi atau dihilangkan," jelas pria asli NTB ini.
"Yang jelas, sektor pariwisata ini paling cepat dan paling mudah dalam menciptakan lapangan kerja. Sehingga dengan meningkatkan investasi di sektor Parekraf ini akan banyak membantu perekonomian Indonesia" pungkasnya. 7
Komentar