nusabali

Meretas Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Mungkinkah Tinggal Sebuah Kenangan

  • www.nusabali.com-meretas-visi-nangun-sat-kerthi-loka-bali

Pada 5 September 2023 lalu, Gubernur Bali periode 2018-2023 Dr. Ir. I Wayan Koster, MM bersama Wakil Gubernur Prof. Dr. Ir Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, M.Si mengakhiri tugas sebagai Gubernur - Wakil Gubernur  Bali.

Menurut  Pak Koster, Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dilaksanakan dengan Pembangunan infrastruktur yang sangat fundamental dan monumental bersifat Niskala-Sakala sebagai Penanda Peradaban BALI ERA BARU. Astungkara, berkat restu Alam Semesta, tuntunan Ida Bhatara Sasuhunan, Leluhur, Guru-Guru Suci, dan Panglingsir Bali, meskipun dalam kondisi sulit di masa Pandemi Covid-19, pembangunan infrastruktur dapat dilaksanakan dengan lancar dan sukses sesuai rencana, labda karya mangguh sida sidaning don.

Keseluruhan pencapaian pembangunan dalam berbagai sektor/bidang sebagai pelaksanaan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali  melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju BALI ERA BARU yang dijabarkan menjadi 22 Misi, yang selanjutnya dituangkan/dirangkum dalam 44 Tonggak Peradaban Bali Era Baru. 

Dengan demikian, program-program yang menjadi turunan visi dan misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali saling melengkapi dan menciptakan kesinambungan sesuai dengan dimensi waktu yang ditetapkan. Sejauh ini, apa yang tergambar dalam rumusan sistematis visi tersebut telah dan sedang dikerjakan. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan atas visi tersebut dikontrol dan dilakukan dengan penuh tanggungjawab.

Dalam dua minggu terakhir ini, pak Koster menjadi pembicara pada kuliah umum bertajuk Gen-Z Penerus Masa Depan Bali (Membangun Peradaban Masa Depan Bali)   di enam kampus dari 14 kampus yang direncanakan yakni Undhira, Undiknas, Unmas, UNHI, UNR dan Unwi. Atuasiasme civitas akademika mengikuti studium generale itu ketika Pak Koster menyampaikan Haluan Pembangunan Bali 100 tahun yang merupakan gerbang masa depan Bali yang gemilang 2024 -2125 (100 tahun) yang diawali tersusun dalam pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Bali yang dijabarkan menjadi 22 misi yang selanjutnya dituangkan dalam program strategis 44 tonggak peradaban Bali Era Baru. 

Civitas akademika banyak yang bertanya dan memberikan masukannya. Sejumlah pesan moral yang dari civitas akademika sesungguhnya Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang telah berlangsung 2018-2023 lalu tidaklah hanya menjadi sebuah wacana yang selalu hangat dibicarakan dan didiskusikan masyarakat menengah ke atas  saja, tetapi perlu dituntaskan jika pak Koster diberikan kembali Amanah oleh 4,2 juta rakyat Bali dalam Pemilihan Gubernur 27 Nopember  2024 mendatang. ‘’ Sebagai mahasiswa, kami baru tahu, bahwa begitu besar pemikiran pak Koster untuk Bali,’’ puji Nauri, mahasiswa Fakultas Ekonomi Univeritas Ngurah Rai. Ide besar begitu hebat ini, sekiranya terus disosialisasikan kepada GEN-Z, sehingga generasi masa kini sejak dini mereka tahu dan paham bahwa masa depan Bali berada dipundak generasi saat ini,’’tutur Nauri bersemangat. 

‘’Ikhtiar Pak Koster untuk mengimplementasikan isi dari visi tersebut ke alam nyata dan dirasakan krama Bali harus terwujud,’’ujar Nyoman Sri Mastini, mahasiswa PGSD Universitas Dwijendra. Ide dan gagasan yang besar ini, menjadi pemicuk semangat generasi saat ini untuk menyongsong masa depan Bali yang lebih sejahtera kita semua. 

Rektor Universitas Dhyana Pura, Prof. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama dalam sesi wawancara, jabatan Bapak Wayan Koster dalam satu periode itu belum cukup untuk menuntaskan semua program yang dirancang. Sehingga perlu dukungan untuk melanjutkan ke periode kedua. “Satu periode itu tidak cukup. Saya sebagai Rektor satu periode juga tidak cukup. Maka dari itu juga berharap Bapak Wayan Koster itu pelayanannya masyarakat dua periode agar bisa tuntas,” kata rektor Undhira. 

Menurutnya, pak  banyak hal yang harus dibenahi oleh  Koster dan pada periode pertama lanjut Gusti bagus, Ketua DPD PDIP Bali itu telah membuat regulasi untuk menjadi jalan keluar dari permasalah yang ada.  Seperti masalah kemacetan, alih fungsi lahan hingga masalah sosial lainnya. “Ini perlu pemikiran yang bijaksana, khususnya kepemimpinan Bali.  Saya secara pribadi, saya sarankan mahasiswa dukung pak Koster. Karena visinya, tidak ada provinsi yang memiliki pengembangan dalam seratus tahun, coba cek, mungkin di dunia tidak ada,” ucap Prof Bagus Rai.

Komentar