Warga Mundeh Tewas di Dalam Mobil
Dari hasil pemeriksaan di RSUD Tabanan korban disebutkan sudah meninggal dua jam sebelum ditemukan.
TABANAN, NusaBali
Seorang warga asal Banjar Pancoran Kelod, Desa Mundeh, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, I Wayan Juliarta,45, ditemukan tewas di dalam mobil Honda Jazz yang dikendarai, Jumat (17/5) tengah malam.
Dia ditemukan tak bernyawa oleh warga setelah mobilnya berhenti dalam posisi hidup di pinggir jalan.Lokasi ini termasuk Jalan Pulau Batam Banjar Dauh Pala Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.
Dari informasi yang dihimpun, mulanya saksi I Kadek Agus Rai Denis Setiawan bersama saksi Noris Khotibul mengendarai Yahama Nmax melewati Jalan Pulau Batam tersebut. Mereka sudah melihat kendaraan korban Jazz warna hitam DK 1816 FAI sudah berada di pinggir jalan.
Namun setelah kembali melewati sekitar pukul 00.30 Wita mobil korban masih berada di lokasi tersebut. Dengan posisi mobil dalam kondisi menyala. Mereka pun menghampiri mobil tersebut untuk melihat serta memastikannya.
Saat mendekati mobil itu, saksi I Kadek Agus Rai Denis Setiawan bersama saksi Noris Khotibul melihat adanya seorang laki-laki dalam posisi telungkup dengan posisi kepala di jok depan sebelah kiri, kaca mobil dalam keadaan terbuka dan lampu mobil menyala. Para saksi ini pun berusaha membangunkan namun tak ada respon.
Mengetahui hal tersebut selanjutnya saksi I Kadek Agus Rai Denis Setiawan melaporkan kepada pecalang yang kebetulan melaksanakan patroli dan melaporkan kepada Bhabinkamtibmas Desa Dauh Peken dan melaporkan ke Polsek Tabanan.
Kapolsek Tabanan Kompol I Nyoman Sumantara mengatakan dari laporan itu petugas piket langsung mendatangi lokasi kejadian dan segera membawa korban Wayan Juliarta ke RSUD Tabanan. "Dari hasil pemeriksaan di RSUD Tabanan korban disebutkan sudah meninggal dua jam sebelum ditemukan," katanya.
Menurutnya, korban ini meninggal diduga karena sakit. Sebab hasil dari keterangan keluarganya korban disebutkan memiliki penyakit asma bawaan. Itu juga dibuktikan didalam mobil korban ditemukan adanya alat bantu pernafasan nebulizer. "Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian sebagai musibah," tandas Kompol Sumantara.7des
1
Komentar