Timpora Gelar Operasi Gabungan
MANGUPURA, NusaBali - Sebelum perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 yang dilaksanakan pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) melakukan operasi gabungan untuk meningkatkan keamanan dan meminimalisasi pelanggaran oleh orang asing pada Selasa (14/5) lalu.
Operasi ini merupakan langkah preventif untuk memastikan kelancaran acara internasional tersebut.
Timpora yang terdiri dari berbagai elemen seperti Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Bali, Kejaksaan Negeri Bali, BIN, Rumah Detensi Denpasar, Polsek Kuta Selatan, Kuta, dan Kuta Utara, serta perwakilan dari kepala lingkungan masing-masing kecamatan, berkolaborasi dalam operasi ini. Tujuannya untuk mengawasi dan memeriksa keberadaan orang asing
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Suhendra, mengatakan sebelum memulai operasi, tim berkumpul di Kantor Imigrasi Ngurah Rai untuk mendapatkan pengarahan, dilanjutkan dengan briefing oleh Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan.
“Tim kemudian dibagi menjadi tiga kelompok untuk melakukan pengawasan di tiga kecamatan, yaitu Kuta Selatan, Kuta, dan Kuta Utara. Lokasi operasi dipilih berdasarkan usulan dari kepala lingkungan setempat, yang juga merupakan anggota Timpora,” ujar Suhendra pada keterangan pers yang diterima Jumat (17/5) pagi.
Dijelaskan Suhendra, dalam operasi gabungan ini pengawasan dilakukan di berbagai jenis penginapan seperti guest house dan vila. Sebanyak 19 penginapan diperiksa, terdiri dari 5 penginapan di Kuta, 5 penginapan di Kuta Selatan, dan 9 penginapan di Kuta Utara. Operasi ini melibatkan pemeriksaan identitas dan izin tinggal secara acak terhadap puluhan orang asing. Hasilnya, tidak ditemukan adanya penyalahgunaan izin tinggal dari orang asing yang telah diperiksa.
“Kami berkomitmen untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama event internasional seperti World Water Forum. Operasi gabungan ini adalah salah satu upaya kami untuk mencegah pelanggaran dan gangguan oleh orang asing di wilayah Bali,” katanya.
Suhendra menambahkan bahwa sinergi dengan stakeholder dan instansi terkait, beserta unsur masyarakat yang terkecil di Bali, dalam hal ini Kepala lingkungan atau kelurahan, menjadi kunci pengawasan orang asing yang efektif dan efisien. Dengan langkah-langkah ini diharapkan pelaksanaan WWF ke-10 dapat berjalan dengan aman dan lancar, serta memberikan citra positif bagi Bali sebagai tuan rumah acara internasional. “Sehingga apabila terjadi suatu permasalahan di wilayah tersebut, bisa direspon dengan lebih tepat dan cepat,” ujarnya. 7 ol3
1
Komentar