Petani Diminta Genjot Produksi Kakao
NEGARA, NusaBali - Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Wakilnya I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat), blusukan ke perkebunan kakao milik masyarakat di Banjar Munduk Tumpeng, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Sabtu (18/5). Kunjungan ini bertujuan untuk memotivasi para petani agar terus meningkatkan jumlah dan kualitas kakao yang dihasilkan.
Dengan mengendarai sepeda motor, Bupati Tamba besama Wabup Ipat menyusuri jalan ke pelosok perkebunan warga untuk melihat langsung tanaman serta buah kakao yang dihasilkan petani setempat. Selain karena medan yang cukup sempit dan terjal, keduanya sengaja memilih naik motor agar lebih leluasa bertegur sapa dengan warga.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Tamba menyampaikan apresiasi kepada para petani atas usaha mereka utuk menghasilkan kakao yang berkualitas. Dia juga mendorong agar para petani terus meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen mereka. "Melihat situasi kebun yang ada disini, saya berterima kasih kepada para petani sudah menanam kakao dengan cukup baik. Mudah-mudahan subak lain yang belum bisa kita kunjungi juga memiliki tanaman kakao yang baik," ujar Bupati Tamba.
Bupati Tamba menyampaikan bahwa Pemkab Jembrana telah memberikan berbagai dukungan kepada para petani kakao. Seperti membantu dan memfasilitasi pengadaan sekitar 350.000 bibit kakao, baik dari APBD maupun pemerintah pusat. Kemudian Jembrana pun telah memiliki rumah produksi bersama untuk hilirisasi kakao.
"Saya ingin memberikan nilai lebih dan kenyamanan bagi para petani kakao. Oleh karena itu, saya mengusulkan pembangunan pabrik pengolahan hilirisasi kakao yang bernama factory sharing atau rumah produksi bersama (RPB)," ucap Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, RPB yang diresmikan langsung Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) pada akhir tahun 2023 lalu, merupakan RPB yang pertama kali dibangun atau sebagai piloting di Jembrana. Dirinya pun menyatakan bahwa RPB yang berlokasi di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, itu pun telah berhasil memproduksi olahan cokelat dari kakao Jembrana yang sangat diterima oleh pasar.
"Pabrik atas bantuan pusat yang sudah diresmikan langsung oleh Pak Menteri telah menghasilkan produk CoBaNa (Cokelat Jembrana Bahagia) yang sangat diterima oleh pasar sehingga cepat sekali terjual. Bahkan saat ini cukup kewalahan melayani pesanan, baik dari Jembrana, nasional bahkan internasional," ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Pihaknya berkomitmen menjadikan kakao sebagai produk unggulan. Tidak hanya berupa produk mentah. Namun juga produk olahan cokelat yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. "Kami menyiapkan anggaran untuk membeli seluruh hasil kakao petani Jembrana untuk selanjutnya kita olah. Kami ingin Kabupaten Jembrana juga bisa memproduksi cokelat yang siap untuk dinikmati," pungkasnya.
Keberhasilan Pemkab Jembrana dalam mengembangkan kakao sebagai komoditi unggulan, baik dari sektor hulu maupun pengembangan di hilir telah mengantarkan Jembrana meraih sejumlah penghargaan. Terbaru, Pemkab Jembrana meraih penghargaan Public Sector Award dengan kategori Best Local Export Products yang diterima langsung Bupati Tamba dalam ajang CNN Indonesia Award 2024, Senin (13/5).7ode
Komentar