nusabali

Jokowi Kenalkan Subak Kearifan Lokal Merawat Air

Setelah Buka WWF, Presiden Ajak Delegasi Kunjungi Tahura

  • www.nusabali.com-jokowi-kenalkan-subak-kearifan-lokal-merawat-air

MANGUPURA, NusaBali - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan sistem pengairan Subak di Provinsi Bali merupakan salah satu bentuk kearifan lokal dalam merawat air sebagai nilai budaya warisan leluhur.

"Sebagai negara dengan luas perairan yang mencapai 65 persen, Indonesia kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air, mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai sampai tepian danau," katanya saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin (20/5). Dia mengatakan Indonesia memiliki nilai budaya terhadap air, salah satunya adalah sistem pengairan Subak di Bali yang dipraktikkan sejak abad ke-11 dan diakui sebagai warisan budaya dunia.

Selain itu, air bagi masyarakat adalah kemuliaan yang mengandung nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama, kata Jokowi menambahkan. Dikatakan Jokowi, hal tersebut sejalan dengan tema besar WWF kali ini, yaitu ‘Air Bagi Kemakmuran Bersama’ yang bisa dimaknai ke dalam tiga prinsip dasar. Prinsip tersebut, yakni menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif, serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama. "Ketiganya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci, yaitu kolaborasi. Di Indonesia kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam merestorasi sungai Citarum, serta pengembangan energi hijau, solar panel terapung di Waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia," katanya.

Sementara President of the World Water Council (WWC), Loïc Fauchon menjadikan Indonesia sebagai Ibu Kota Perairan Dunia dan Bali menjadi pusat air dunia selama gelaran World Water Forum (WWF) Ke-10 pada pekan ini. "Ya, Indonesia adalah Ibu Kota Perairan Dunia dan Bali pusat air dunia selama minggu ini," kata Loïc Fauchon saat mengawali sambutannya di pembukaan KTT WWF Ke-10 kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Fauchon berterima kasih kepada Indonesia, karena telah mempersiapkan forum yang bergulir pada 19--25 Mei 2024 tersebut dengan baik dan penuh keramahan. Ia mengatakan keanggotaan WWF yang kini diperkuat 148 negara selalu membawa peran sebagai Water Messenger atau Duta Air.

Pada pembukaan KTT WWF kemarin, Presiden Jokowi menyambut langsung para kepala negara yang hadir sebelum bersama-sama mengikuti acara Opening Ceremony di Mangapura Hall BICC. Pembukaan resmi acara ini diawali dengan pidato pembukaan yang menginspirasi dan menggugah dari Presiden Joko Widodo, menyoroti pentingnya kolaborasi global dalam menangani masalah air dan sanitasi. Para pemimpin dunia yang hadir dalam Pertemuan Tingkat Tinggi ini, di antaranya, Perdana Menteri (PM) Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Langka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof, dan Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso.

Pertemuan juga akan diikuti oleh Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon, Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis, mantan Presiden Hungaria Janos Ader, utusan khusus Prancis Barbara Pompili dan utusan khusus Belanda Meike van Ginneken. Presiden Jokowi dan pemimpin negara peserta WWF ke-10, Senin kemarin juga mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai di Desa Pemogan, Denpasar Selatan.

Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan Utusan Khusus Prancis Barbara Pompili (kiri) saat mengunjungi Tahura Ngurah Rai. -ANTARA

Berbeda dari saat KTT G20 tahun 2022 lalu, Presiden Jokowi dan pemimpin negara peserta WWF ke-10 tidak menanam mangrove (bakau) secara langsung, melainkan memberikan bibit pohon kepada anak-anak sebagai simbol generasi penerus yang akan melanjutkan upaya konservasi lingkungan.

”Kegiatan penyerahan bibit dan penanaman pohon di Tahura merupakan pencerminan tekad bersama untuk memajukan kerja sama dan aksi nyata untuk pembangunan global,” ujar Presiden Jokowi.

Tahura Ngurah Rai merupakan kawasan rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove yang mengimplementasikan prinsip ajaran Bali, Tri Hita Karana, yang mengedepankan keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Presiden mengajak delegasi memasuki area Tahura yang terletak di sepanjang muara Tukad Badung yang didukung dengan teknologi kelistrikan pembangkit tenaga surya. Fasilitas itu dilengkapi dengan area panel surya yang berfungsi sebagai landasan pembangkit listrik di berbagai area konservasi mangrove. Keberadaan panel surya di Tahura Ngurah Rai diadopsi dari proyek panel surya Cirata yang merupakan proyek gabungan antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab, diluncurkan di Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Penataan kawasan hutan mangrove Tahura Ngurah Rai diresmikan Presiden Jokowi pada awal Februari 2023, bersamaan dengan peresmian Bendungan Danu Kerthi Tamblang di Kabupaten Buleleng. 

Sementara di sela agenda World Water Forum (WWF) di Nusa Dua kemarin terlihat keakraban Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang memberikan patung banteng kepada Ketua DPR RI Puan Maharani. Patung tersebut merupakan hasil karya pelaku UMKM yang mengedepankan konsep ekonomi hijau.

Sandiaga Uno menjelaskan bahwa saat melihat pameran yang dikelola oleh Kemenparekraf, Puan Maharani tertarik pada salah satu produk UMKM berbentuk patung banteng. Produk tersebut tidak ada hubungannya dengan politik, melainkan merupakan hasil kreatif dari bahan daur ulang yang ramah lingkungan, yaitu jeruji sepeda atau motor. 

“Karena Bu Puan tertarik, saya langsung beli patung tersebut. Acara WWF ini memang berdampak luar biasa pada UMKM dan membuka peluang besar untuk kemajuan ekonomi," ujar Sandiaga Uno setelah membuka Fair and Expo di BNDCC, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin siang kemarin. Puan Maharani menyambut baik pemberian tersebut dan mengapresiasi upaya Kemenparekraf dalam mendukung ekonomi kreatif berbasis lingkungan.

Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan UMKM semakin terdorong untuk berinovasi dalam menciptakan produk-produk yang tidak hanya kreatif tetapi juga ramah lingkungan, mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ekonomi hijau yang berkelanjutan. “Kebersamaan dengan PDIP ini bagian dari silaturahmi politik. Saya fokus pada komitmen ekonomi hijau," tegasnya. 7 a, ol3, cr79, ant\

Komentar