Tabrak Truk, Sopir Bus Kabur
Bus Setiawan AG 7188 UA tabrak Truk DK 9506 FF di jalur tengkorak Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di tanjakan Banjar Samsam I, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Jumat (4/8) siang.
TABANAN, NusaBali
Tabrakan terjadi saat Bus Setiawan berpenumpang 18 orang berusaha menyalip Truk Engkel yang ada di depannya. Selanjutnya pantat bus menghantam Truk DK 9506 FF yang melaju dari arah berlawanan. Usai tabrakan, sopir Bus tancap gas dan akhirnya dihentikan petugas di kawasan Desa Dauh Pala, Kecamatan Tabanan.
Informasi di lapangan, tabrakan antara Bus Setiawan AG 7188 UA yang dikemudikan Misranto, 52, dengan Truk DK 9506 FF dikemudikan Wayan Sumertayasa, 58, terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Sebelum kejadian, Bus berpenumpang 18 orang itu melaju dari utara (Gilimanuk) menuju Denpasar. Selanjutnya, Bus berusaha menyalip Truk Engkel yang ada di depannya. Saat menyalip, tiba-tiba dari arah berlawanan (selatan) melaju Truk DK 9506 FF bermuatan rongsokan seberat 12 ton.
Melihat ada Truk dari arah berlawanan, Misranto, sopir bus asal Desa Kaliombo, Kecamatan Kediri, Jawa Timur langsung injak rem. Sial karena jalan licin akibat hujan gerimis, bus terus melaju dan menghantam Truk bermuatan rongsokan. Saat itu, sopir Truk, Wayan Sumertayasa beralamat tinggal di Jalan Dewi Supraba X/3 Denpasar Utara langsung menepi ke kiri (barat) jalan hingga menempel pada guard rail atau besi pembatas jalan untuk menghindari tabrakan. Namun malang tak dapat dihindari, pantat Bus bagian kanan justru menghantam Truk itu.
Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Kedua kendaraan yang terlibat tabrakan sama-sama rusak. Truk penyok body depan, pecah kaca depan, dan pintu kanan. Demikian pula Bus penyok pada body belakang serta kaca belakang bolong. Ditemui di TKP, Sumertayasa mengaku pilih pinggirkan kendaraannya saat melihat Bus dari arah berlawanan menyalip Truk Engkel. “Saya lihat posisi kepala Bus sudah ke kiri namun bagian belakang miring ke kanan melewati as jalan,” ungkap Sumertayasa.
Meski sudah menghindari tabrakan, tetap saja Truk yang dikemudikannya dihantam pantat bus. “Tabrakan itu membuat ban belakang terperosok ke tanah,” keluh Sumertayasa. Ia mengaku berangkat dari Denpasar untuk kirim rongsokan ke Malang, Jawa Timur. Sementara pengakuan sopir Bus, Misranto, tidak ngebut saat mengemudi. Ia tak membantah menyalip Truk Engkel yang ada di depannya. “Saya sudah coba hindari tabrakan saat melihat ada Truk dari arah berlawanan. Saya injak rem tapi keselip karena jalan licin,” akunya.
Misranto pun mengakui diberhentikan petugas di simpang empat Patung Adipura, Desa Dauh Pala, Kecamatan Tabanan, sekitar 7 kilometer dari lokasi tabrakan. Ia dihentikan petugas karena coba lari dari tanggungjawab usai menabrak Truk. “Saya akhirnya over seluruh (18) penumpang di Terminal Pesiapan. Saya, kernet, dan semua penumpang selamat,” terangnya.
Pantauan di lapangan, pasca tabrakan jalur Denpasar-Gilimanuk sempat padat merayap akibat Truk DK 9506 FF terperosok ke tanah. Evakuasi Truk bermuatan rongsokan ini sekitar 30 menit dengan cara ditarik menggunakan Truk lainnya. Kapolsek Kerambitan Kompol I Wayan Suana mengatakan, tabrakan ini disebabkan pengemudi Bus Setiawan kurang hati-hati dan tidak memperhatikan kendaraan yang datang dari arah berlawanan pada saat menyalip kendaraan di depannya. “Sopir Bus kami amankan sementara di Mapolsek untuk dimintai keterangannya,” * d
Komentar