17 Desa Wisata Lolos Nominasi ADWI 2024
DENPASAR, NusaBali - Sebanyak 17 desa wisata di Bali lolos nominasi 300 besar peraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Hal tersebut menyusul pengumuman dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Rabu (22/5). Selanjutnya dari 300 desa wisata ini akan bersaing menjadi 50 desa wisata terbaik ADWI 2024.
Kepala Bidang Bina Destinasi Daya Tarik Wisata (DTW) Dinas Pariwisata Bali, Ida Bagus Adi Laksana alias Gus Adi mengatakan 17 desa wisata di Bali yang masuk 300 besar nominasi ADWI 2024, yakni Desa Bengkel, Desa Les, dan Desa Munduk di Kabupaten Buleleng. Selanjutnya Desa Batuan, Desa Keliki dan Desa Taro di Kabupaten Gianyar. Di Kabupaten Tabanan ada Desa Tista dan Desa Jatiluwih. Di Kabupaten Klungkung, Desa Bakas dan Desa Aan, di Kabupaten Badung ada Desa Munggu, Bongkasa Pertiwi, Penarungan, Bongkasa, Bilok Sidan dan Desa Cemagi. Terakhir di Kabupaten Jembrana, yakni Desa Eka Sari.
“Dari 17 desa wisata tersebut, dibagi menjadi 4 katagori, yakni Desa Wisata Rintisan, Berkembang, Maju dan Desa Wisata Mandiri,” ujar Gus Adi saat dihubungi, Kamis (23/5). Untuk katagori Rintisan sebanyak 9 desa wisata, yakni Desa Wisata Les, Desa Munduk (Kabupaten Buleleng), Desa Keliki (Gianyar), Desa Tista (Tabanan), Desa Aan (Klungkung), Bilok Sidan dan Desa Wisata Cemagi di Kabupaten Badung.
Selanjutnya untuk Katagori Berkembang sebanyak 3 desa wisata, yakni Desa Wisata Bengkel (Kabupaten Buleleng), Bongkasa Pertiwi (Kabupaten Badung) dan Desa Eka Sari (Kabupaten Jembrana). Untuk Katagori Desa Wisata Maju sebanyak 5 desa wisata, yakni Desa Wisata Taro (Kabupaten Gianyar), Jatiluwih (Kabupaten Tabanan), Bakas (Kabupaten Klungkung), Desa Wisata Munggu dan Desa Wisata Bongkasa di Kabupaten Badung.
Sedang untuk Katagori Desa Wisata Mandiri, tidak ada atau nihil desa wisata dari Bali yang masuk dalam 300 nominasi ADWI 2024. Untuk proses selanjutnya sampai dengan pengumuman 50 desa wisata ADWI 2024 akan dilakukan assesmen. “Setelah ini akan dilakukan assesmen sesuai dengan syarat dan kategori ADWI,” ujar Gus Adi. Namun dia tidak bisa memberi penjelasan lebih jauh terkait hal tersebut.
Sebelumnya untuk ajang ADWI 2024, jumlah desa wisata di Bali yang ikut serta sebanyak 56 desa wisata. Penilaian ADWI meliputi Daya Tarik atau Atraksi, Ammenitas atau Fasilitas. Ketiga adalah Digital. Aspek penilaian keempat Kelembagaan dan kelima adalah Resiliensi atau Ketangguhan. Terpisah Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkomdewi) Provinsi Bali, I Made Mendra Astawa mengapresiasi Pemprov Bali, Kabupaten/Kota dan desa wisata yang dengan semangat ikut ajang ADWI 2024. “Dukungan pemerintah menjadi insentif bagi pengelola atau manajemen desa wisata dalam pengelolaan desa wisata,” ujarnya.
Kata dia, hal itu tidak saja dalam konteks ajang ADWI, tapi juga dalam pengelolaan maupun tata kelola desa wisata untuk lebih baik dan semakin maju. “Bagaimana pun desa wisata sekarang ini sudah menjadi bagian dari industri, komponen dan masyarakat pariwisata Bali,” kata Mendra Astawa. Dia berharap desa wisata yang sudah masuk 300 nominasi ADWI 2024 lebih maksimal lagi mempersiapkan segala sesuatunya. “Tidak saja selft asssesment ADWI, namun jejak digital, bagaimana usaha promosi dan peningkatan kapasitas desa wisata yang berkelanjutan, tentu menjadi bagian dari penilaian lanjutan,” kata Mendra Astawa. ADWI menurut Mendra Astawa juga menjadi tolok ukur, sudah sampai di mana keberadaan dan capaian desa wisata. Apakah dalam status rintisan, berkembang, maju dan mandiri.
Untuk diketahui ADWI 2024 diluncurkan Menparekraf Sandiaga Uno pada, Sabtu, 9 Maret 2024 lalu di Desa Wisata Bugisan, Klaten, Jawa Tengah. Ajang ADWI mulai digelar sejak tahun 2021 dengan 1.831 peserta (desa wisata). Berlanjut tahun 2022 dimana 3.419 desa wisata sebagai peserta dan tahun 2023 jumlah desa wisata yang ikut serta 4.573. 7 k17
1
Komentar