Belanja Keperluan Upacara, Kakek Tewas Tabrak Lari
Seorang kakek I Komang Wati, 60, dari Banjar Canguang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem harus kehilangan nyawa akibat jadi korban tabrak lari saat berbelanja di Pasar Desa Culik, di Banjar Pekandelan, Desa Culik, Kecamatan Abang, Minggu (6/8) sekitar pukul 03.50 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Diduga korban ditabrak mobil Toyota Avanza putih yang melaju kencang dari arah Singaraja (Kabupaten Buleleng) menuju Amlapura (Kabupaten Karangasem). Sebab, identitas kendaraan tidak dikenali.
Kakek Komang Wati yang memiliki dua orang anak dan seorang cucu, itu tiba di Pasar Desa Culik, Kecamatan Abang, sekitar pukul 03.00 Wita dibonceng salah satu anak kandungnya I Made Ariasa, 25. Niatnya ke pasar hendak membeli keperluan upacara, sehubungan di kampungnya Banjar Canguang ada piodalan di Pura Dadia Arya Bang Pinatih.
Setelah mendapatkan sebagian keperluan upacara, selanjutnya korban menaruh belanjaannya di tepi jalan bagian timur. Korban kemudian kembali menyeberang hendak membeli keperluan yang lainnya. Saat menyeberang itulah, kakek Komang Wati kebingungan. Dia bukannya berbelanja tetapi kembali ke tempat dia menaruh belanjaannya.
Saat itulah ada kendaraan melaju kencang dari arah utara ke selatan — Singaraja–Amlapura. Korban tertabrak dan terseret hingga sejauh sekitar 22 meter, terguling-guling hingga terkapar berlumuran darah, dan meninggal di tempat kejadian perkara.
Sedangkan pengemudi yang tak bertanggungjawab, terus melaju kencang ke arah Amlapura melintasi Desa Kerta Mandala, Desa Tista, Desa Abang (Kecamatan Abang) ke arah selatan.
Warga yang belanja di Pasar Desa Culik jadi shock. Segenap warga yang berbelanja dan pedagang di Pasar Desa Culik tidak mengenali identitas kendaraan. Sehingga warga yang melaporkan kasus itu ke Polsek Abang, hanya menyebut kasus lakalantas tabrak lari dengan korban meninggal I Komang Wati.
Korban Komang Wati mengalami luka parah di kepala, robek di pipi kiri, robek pelipis kiri, dan tulang tengkoraknya retak. Jasad korban dilarikan ke RSUD Karangasem kemudian dititipkan di kamar mayat RSUD.
Saksi-saksi yang menguatkan kasus itu, I Wayan Eka Widnyana, 25, dari Banjar Canguang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, dan I Made Ariasa 25, dari Banjar Canguang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang.
Kelian Banjar Canguang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, I Wayan Eka Widnyana, mengatakan sementara jasad korban dititipkan di RSUD Karangasem. “Jasad korban dikubur pada Buda Umanis Dukut, Rabu (9/8), sebab masih ada piodalan di Pura Dadia Arya Bang Pinatih,” ujarnya.
Kapolsek Abang AKP I Nyoman Sugitayasa mengatakan, kasus lakalantas itu masih dalam penyelidikan. “Kami hanya dapat laporan, pelakunya diduga mengendarai kendaraan Toyota Avanza putih, tidak diketahui nopolnya,” kata AKP Sugitayasa. *k16
Diduga korban ditabrak mobil Toyota Avanza putih yang melaju kencang dari arah Singaraja (Kabupaten Buleleng) menuju Amlapura (Kabupaten Karangasem). Sebab, identitas kendaraan tidak dikenali.
Kakek Komang Wati yang memiliki dua orang anak dan seorang cucu, itu tiba di Pasar Desa Culik, Kecamatan Abang, sekitar pukul 03.00 Wita dibonceng salah satu anak kandungnya I Made Ariasa, 25. Niatnya ke pasar hendak membeli keperluan upacara, sehubungan di kampungnya Banjar Canguang ada piodalan di Pura Dadia Arya Bang Pinatih.
Setelah mendapatkan sebagian keperluan upacara, selanjutnya korban menaruh belanjaannya di tepi jalan bagian timur. Korban kemudian kembali menyeberang hendak membeli keperluan yang lainnya. Saat menyeberang itulah, kakek Komang Wati kebingungan. Dia bukannya berbelanja tetapi kembali ke tempat dia menaruh belanjaannya.
Saat itulah ada kendaraan melaju kencang dari arah utara ke selatan — Singaraja–Amlapura. Korban tertabrak dan terseret hingga sejauh sekitar 22 meter, terguling-guling hingga terkapar berlumuran darah, dan meninggal di tempat kejadian perkara.
Sedangkan pengemudi yang tak bertanggungjawab, terus melaju kencang ke arah Amlapura melintasi Desa Kerta Mandala, Desa Tista, Desa Abang (Kecamatan Abang) ke arah selatan.
Warga yang belanja di Pasar Desa Culik jadi shock. Segenap warga yang berbelanja dan pedagang di Pasar Desa Culik tidak mengenali identitas kendaraan. Sehingga warga yang melaporkan kasus itu ke Polsek Abang, hanya menyebut kasus lakalantas tabrak lari dengan korban meninggal I Komang Wati.
Korban Komang Wati mengalami luka parah di kepala, robek di pipi kiri, robek pelipis kiri, dan tulang tengkoraknya retak. Jasad korban dilarikan ke RSUD Karangasem kemudian dititipkan di kamar mayat RSUD.
Saksi-saksi yang menguatkan kasus itu, I Wayan Eka Widnyana, 25, dari Banjar Canguang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, dan I Made Ariasa 25, dari Banjar Canguang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang.
Kelian Banjar Canguang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, I Wayan Eka Widnyana, mengatakan sementara jasad korban dititipkan di RSUD Karangasem. “Jasad korban dikubur pada Buda Umanis Dukut, Rabu (9/8), sebab masih ada piodalan di Pura Dadia Arya Bang Pinatih,” ujarnya.
Kapolsek Abang AKP I Nyoman Sugitayasa mengatakan, kasus lakalantas itu masih dalam penyelidikan. “Kami hanya dapat laporan, pelakunya diduga mengendarai kendaraan Toyota Avanza putih, tidak diketahui nopolnya,” kata AKP Sugitayasa. *k16
Komentar