nusabali

Edukasi Mengenai Tanaman Kantong Semar Lewat Musik

Kebun Raya Bali Kembali Selenggarakan ‘Sunset di Kebun’

  • www.nusabali.com-edukasi-mengenai-tanaman-kantong-semar-lewat-musik

Tema ‘Sunset di Kebun’ kali ini adalah Kantong Semar, tanaman jagoan Kebun Raya Bali saat ini. Musisi yang tampil di hari pertama ada Nosstress, Kunto Aji, Nadin Amizah, Bagus Wirata, dan Akalpati.

TABANAN, NusaBali - Kebun Raya Bali di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan kembali memberikan edukasi kepada masyarakat tentang alam khususnya kepada generasi muda lewat musik dengan tajuk ‘Sunset di Kebun’. Pada event tahunan yang kali ini digelar selama dua hari pada 25–26 Mei 2024, salah satu tanaman asli Indonesia yang diperkenalkan kepada pengunjung adalah Kantong Semar (Nepenthes).

Nepenthes dikenalkan kepada masyarakat karena hasil pengembangan terbaru di Kebun Raya Bali. 

General Manager Kebun Raya Bali Tito Tri Putra mengatakan ‘Sunset di Kebun’ ini adalah event tahunan. Tujuannya adalah memberikan edukasi tentang alam kepada masyarakat khususnya generasi muda. 

“Tema yang diangkat dalam ‘Sunset di Kebun’ kali ini adalah Nepenthes atau tanaman jagoan Kebun Raya Bali saat ini,” kata Tito saat memberikan keterangan pers, Sabtu (25/5). 

Disebutkannya, Nepenthes adalah tanaman khas Indonesia. Hampir 70 persen Nepenthes berasal dari Indonesia. Selain itu tanaman ini adalah spesies terbaru yang dikembangkan Kebun Raya Bali. 

“Jadi harapannya dengan adanya edukasi lewat musik ini masyarakat,  terutama generasi muda lebih mengenal dan menjaga alam serta lingkungan sekitar,” ucap Tito. 

Lebih lanjut dijelaskan Hadhiyyah selaku Staf Ahli Hortikultura Pusat Kebun Raya PT Mitra Natura Raya, bahwa Nepenthes diangkat dalam tema ‘Sunset di Kebun’ karena dari 200 spesies yang ada hampir 70 persennya berasal dari Indonesia. Karena ini tanaman asli Indonesia maka Kebun Raya sebagai tempat wisata terbuka wajib untuk mengenalkan kepada masyarakat. 

“Selain itu, Nepenthes ini juga tanaman unik, bersifat tanaman karnivora dia membalikkan rantai makanan. Artinya dia pemakan serangga. Kalau sudah serangga berada di bibir kantongnya itu maka serangga akan jatuh ke lubang,” terangnya. 

Tanaman Kantong Semar (Nepenthes) yang diperkenalkan kepada pengunjung Kebun Raya Bali saat event ‘Sunset di Kebun’, Sabtu (25/5). -DESAK

Hadhiyyah menambahkan, Nepenthes ini dalam perawatanya tidak terlalu sulit namun harus telaten. Dia bisa hidup pada kondisi cuaca dataran rendah dan tinggi. 

Pada intinya untuk perawatannya Nepenthes harus hidup dalam kondisi lembab dan disiram menggunakan air tds (total dissolved solid atau jumlah zat padat terlarut) rendah.

“Untuk itu supaya lebih dikenal dan familiar kepada masyarakat, maka Nepenthes ini kami jadikan tema dalam ‘Sunset di Kebun’ tahun ini. Karena ini adalah tanaman kebanggan kami,” tandas Hadhiyyah. 

Sementara di sisi nilai ekonomis, Nepenthes ini tergolong mahal. Orang mancanegara sangat tertarik, sebab untuk memperbanyak tanaman ini lumayan susah dan proses tumbuhnya lama. “Prosesnya lama tumbuh karena unik, Nepenthes tumbuh dengan satu individu. Kalau jantan ya jantan, kalau betina, ya betina. Jadi ini yang membuat proses tumbuhnya lama karena harus nunggu berbunga baru dikawinkan,” ucap Hadhiyyah. 

Event tahunan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Terbukti tiket untuk ‘Sunset di Kebun’ ini selalu sold out. “Kami target penonton ‘Sunset di Kebun’ ini 2.000 per hari. Dan penonton hari ini (Sabtu kemarin) sudah mendekati 1.800 orang,” kata Tito. 

‘Sunset di Kebun’ kali ini digelar di areal Taman Begonia. Event yang dibuat untuk aksi lebih mencintai alam ini menghadirkan sejumlah musisi terkenal. Di hari pertama atau pada Sabtu (25/5/2024) dihadirkan Nosstress, Kunto Aji, Nadin Amizah, Bagus Wirata, dan Akalpati. 

Sementara pada acara puncaknya pada Minggu, 26 Mei 2024, didatangkan Petra Sihombing, Somethink, Reality Club, dan Idgitaf. 

“Mudah-mudahan acara ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, dan Kebun Raya Bali semakin dikenal sebagai ruang terbuka hijau,” tandas Tito. 

Sebagaimana dilansir detikbali, ‘Sunset di Kebun’ merupakan program pertunjukan musik yang bersifat intimate show dengan pesan mencintai lingkungan. ‘Sunset di Kebun’ hadir sebagai perpanjangan lima fungsi kebun raya yakni konservasi, edukasi, wisata, penelitian, dan jasa lingkungan.

Acara ini dibuat dengan tujuan untuk mengedukasi sisi konservasi kepada generasi muda dengan memperkenalkan plant heroes melalui bahasa musik. Dalam program intimate musik show ‘Sunset di Kebun’ menawarkan pengalaman menikmati musik di mana penonton bisa menyatu dengan alam, lebih dekat dengan musisi, dan duduk di hamparan rumput luas. 7 des

Komentar