Pemuteran Pasang 10 Pengaman di Laut
Ada 10 titik pemasangan moring yang difungsikan sebagai pengaman para penyelam sekaligus area istirahat jika kelelahan.
SINGARAJA, NusaBali
Pengusaha dan instansi terkait di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak Buleleng, memasang moring, pelampung di tengah laut yang digunakan tempat beristirahat para diver. Moring itu dipasang di sepuluh titik yang dianggap berbahaya. Sehingga ke depannya diharapkan tidak ada lagi turis yang tewas tenggelam di Pemuteran saat melakukan diving atau snorkling
Wakil Ketua Lembaga Pengelolaan Pariwisata Pemuteran, I Ketut Sustrawan, Minggu (6/8) kemarin mengatakan, pemasangan moring tersebut untuk mengantisipasi kecelakaan. Rest area tersebut juga dapat dipakai oleh para turis yang sedang kelelahan saat diving dan snorkeling, sehingga pertolongan cepat dapat dilakukan.
“Ke depannya kami masih berkoordinasi dengan pengusaha yang ada termasuk Basarnas dan pemerintah untuk membuat pos pengawasan wisatawan, sehingga wisatawan yang datang ke sini dapat merasa lebih aman,” kata dia.
Pihaknya sebagai pengelola pariwisata yang juga berasal dari pengusaha setempat mengaku terus mempertahankan pesona Pemuteran yang selama ini terkenal dengan wisata lautnya. Terlebih belakangan ini pemuteran sedang diterpa bencana kerusakan terumbu karang yang cukup dahsyat. Namun dari pihak pengusaha dan pelaku pariwisata setempat mengaku bersedia mengupayakan kelestarian terumbu karang dengan yang baru. Selain juga upaya konservasi penyu terus digalakkan.
Meski selama ini masih dikelola oleh salah satu pengusaha di Pemuteran, namun hal tersebut dinilai sangat membantu menambah spesies penyu dan ikan yang ada di Pemuteran. Salah satu pengusaha restoran dan diving di Pemuteran, Nyoman Cris Brown, mengatakan pihaknya sejauh ini masih sangat bersemangat untuk membangun dan memelihara daerah yang menjadi tempatnya mengais rezeki. Ia dan pengusaha lainnya pun mengaku tidak keberatan untuk dikenakan sumbangan pembuatan fasilitas yang dapat dimanfaatkan bersama.
“Karena kita yang menikmati hasilnya, kenapa tidak kita yang memulai. Sehingga dapat menekan potensi kecelakaan yang dapat terjadi kapan saja,” ungkap dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna, yang diundang langsung menghadiri pemasangan moring itu mengapresiasi kegiatan yang terintegrasi sangat baik antara masyarakat setempat, pengusaha dan juga pemerintah. “Mudah-mudahan dengan pemasangan moring ini ke depannya tidak terjadi lagi kecelakaan turis yang tewas karena kelelahan saat melakukan diving atau snorkling, karena sudah tersedia sarana ini,” tegasnya. *k23
Pengusaha dan instansi terkait di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak Buleleng, memasang moring, pelampung di tengah laut yang digunakan tempat beristirahat para diver. Moring itu dipasang di sepuluh titik yang dianggap berbahaya. Sehingga ke depannya diharapkan tidak ada lagi turis yang tewas tenggelam di Pemuteran saat melakukan diving atau snorkling
Wakil Ketua Lembaga Pengelolaan Pariwisata Pemuteran, I Ketut Sustrawan, Minggu (6/8) kemarin mengatakan, pemasangan moring tersebut untuk mengantisipasi kecelakaan. Rest area tersebut juga dapat dipakai oleh para turis yang sedang kelelahan saat diving dan snorkeling, sehingga pertolongan cepat dapat dilakukan.
“Ke depannya kami masih berkoordinasi dengan pengusaha yang ada termasuk Basarnas dan pemerintah untuk membuat pos pengawasan wisatawan, sehingga wisatawan yang datang ke sini dapat merasa lebih aman,” kata dia.
Pihaknya sebagai pengelola pariwisata yang juga berasal dari pengusaha setempat mengaku terus mempertahankan pesona Pemuteran yang selama ini terkenal dengan wisata lautnya. Terlebih belakangan ini pemuteran sedang diterpa bencana kerusakan terumbu karang yang cukup dahsyat. Namun dari pihak pengusaha dan pelaku pariwisata setempat mengaku bersedia mengupayakan kelestarian terumbu karang dengan yang baru. Selain juga upaya konservasi penyu terus digalakkan.
Meski selama ini masih dikelola oleh salah satu pengusaha di Pemuteran, namun hal tersebut dinilai sangat membantu menambah spesies penyu dan ikan yang ada di Pemuteran. Salah satu pengusaha restoran dan diving di Pemuteran, Nyoman Cris Brown, mengatakan pihaknya sejauh ini masih sangat bersemangat untuk membangun dan memelihara daerah yang menjadi tempatnya mengais rezeki. Ia dan pengusaha lainnya pun mengaku tidak keberatan untuk dikenakan sumbangan pembuatan fasilitas yang dapat dimanfaatkan bersama.
“Karena kita yang menikmati hasilnya, kenapa tidak kita yang memulai. Sehingga dapat menekan potensi kecelakaan yang dapat terjadi kapan saja,” ungkap dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna, yang diundang langsung menghadiri pemasangan moring itu mengapresiasi kegiatan yang terintegrasi sangat baik antara masyarakat setempat, pengusaha dan juga pemerintah. “Mudah-mudahan dengan pemasangan moring ini ke depannya tidak terjadi lagi kecelakaan turis yang tewas karena kelelahan saat melakukan diving atau snorkling, karena sudah tersedia sarana ini,” tegasnya. *k23
Komentar