WWF Usai, Buang Sampah ke TPA Normal
Dinas LHK Denpasar Sebut Ada Peningkatan Volume Sampah
Pembuangan sampah ke TPA Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, kurang maksimal karena kendala jarak yang cukup jauh.
DENPASAR, NusaBali - Pertemuan World Water Forum (WWF) ke–10 di Bali yang digelar pada 18–25 Mei 2024, membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar Selatan, sempat ditutup. Pada Minggu (26/5), aktivitas pembuangan sampah ke TPA kembali normal, namun terjadi peningkatan volume sampah yang dibuang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa yang akrab dipanggil Gustra, Senin (27/5), mengatakan ada peningkatan pembuangan sampah ke TPA Suwung setelah dibuka sejak Minggu kemarin. Hal itu terjadi karena pembuangan sampah yang dilakukan ke TPA Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, tidak maksimal.
Biasanya, menurut Gustra, satu truk bisa mengangkut sampah 3-4 kali ke TPA Suwung. Namun ke TPA Mandung hanya bisa 1-2 kali pengangkutan, karena terkendala jarak yang cukup jauh. “Kami kewalahan, karena jarak cukup jauh jadi pengangkutan tidak maksimal,” ucap Gustra.
Gustra mengatakan, pada hari kedua pengangkutan sampah sempat alami kemacetan. Hal itu disebabkan karena TPA Suwung baru dibuka. Ditambah, swakelola juga cukup kencang dalam pembuangan sampah yang membuat volume sampah ke TPA meningkat dibanding hari biasanya.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar Selatan dibuka kembali usai berakhirnya perhelatan World Water Forum (WWF) ke–10 di Bali. -YUDA
Apalagi, selama gelaran WWF ada swakelola yang masih membiarkan sampahnya dan sampah di tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) juga sempat menumpuk. “Itu karena pembuangan ke TPA Mandung kurang maksimal jadi swakelola juga sempat terhenti, sama di TPSS juga sampah ada yang didiamkan dulu. Jadi kendalanya di sana,” ungkapnya.
Dengan dibukanya kembali TPA Suwung, kata Gustra, pengangkutan dan pembuangan sampah sudah mulai kembali normal. “Walaupun sempat ada antrean, tetapi syukurnya sekarang sudah lancar. Sampah-sampah di Kota Denpasar tidak lagi alami penumpukan,” tandasnya. 7 mis
Komentar