Koster Ingin Alih Fungsi Lahan Dikendalikan
Maknai Positif Kritikan Megawati soal Pariwisata Bali
Wayan Koster
Primakara University
Maknai Positif Kritikan Megawati
Pariwisata Bali
Alih Fungsi Lahan Dikendalikan
DENPASAR, NusaBali - Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster mengatakan, alih fungsi lahan terutama sawah untuk pembangunan pariwisata harus dikendalikan ke depannya.
“Penggunaan lahan produktif apalagi sawah harus betul-betul dikendalikan ketat, bukan tidak boleh membangun fasilitas pariwisata, tapi gunakan lahan tidak produktif, sehingga lahan-lahan produktif kita pada batas minimum tertentu harus terjaga,” kata Koster saat menyampaikan kuliah umum di Primakara University, Selasa (28/5). Koster pun membeberkan data alih fungsi lahan 3 tahun terakhir. Berdasarkan data yang ia kumpulkan pada 2020 lahan sawah di Pulau Bali seluas 71.000 hektare, kemudian menjadi 68.000 hektare saat ini atau berkurang sekitar 1.000 hektare per tahun.
“Sumber daya kita ini makin berkurang, mengancam kehidupan masyarakat, banyak buat hotel dan vila, sawah-sawahnya digaruk dijadikan fasilitas usaha segala macam jadi makin berkurang,” ujarnya. Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Bali ini mengakui perkembangan pariwisata adalah hal yang baik karena berdampak pada pertumbuhan ekonomi, namun di sisi lain harus mengorbankan lahan.
Sementara ketika lahan produktif terus berkurang akan berdampak pada ketersediaan pangan yang dibutuhkan di tengah penduduk Bali yang terus meningkat. “Oleh karena itu tidak bermaksud menghentikan pembangunan fasilitas pariwisata tapi mengarahkan pembangunan itu agar menggunakan lahan-lahan tidak produktif yang kering,” ujar Koster. Ia ingin kebutuhan pangan di Bali tetap terpenuhi agar tidak bergantung dengan daerah lain, apalagi di masa kepemimpinannya kemarin telah diluncurkan peta 100 tahun Bali ke depan yang memprioritaskan penggunaan produk lokal Bali.
“Ini lah yang harus kita jaga ke depan, jangan sampai bablas, makanya sekarang respons masyarakat terhadap alih fungsi lahan sawah tinggi, apalagi merusak tebing, itu harus dikendalikan, jangan karena pariwisata semua kita kebablasan hancur alam budaya kita,” kata mantan Anggota DPR RI ini.
Dalam wawancara dengan wartawan, Koster juga merespons singgungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas V PDIP yang mempersoalkan pariwisata Bali tak terkontrol, bahkan kafe-kafe menjadi sarang peredaran narkoba.
Koster memaknai kritik sang ketum partai bermakna positif, yaitu agar pariwisata ke depan ditata sesuai peraturan daerah dan peraturan gubernur yang sudah dibuat saat masa kepemimpinannya bersama Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace). “Memang sudah ada perda dan pergub tata kelola pariwisata, tapi belum bisa diterapkan kemarin karena kan baru berakhir Covid-19, pariwisata mati selama hampir 3 tahun, kalau di saat baru pulih kami kontrol terlalu ketat nanti tidak bisa pulih pariwisata,” ujarnya. Terkait singgungan Megawati Soekarnoputri mengenai kafe-kafe menjamur yang menjadi sarang peredaran narkoba, menurut Koster memang harus dikoordinasikan.
Menurut dia, pembangunan kafe-kafe di Bali merupakan kewenangan kabupaten/kota tempat usaha berdiri, tak hanya kafe, pembangunan fasilitas pariwisata lain seperti hotel dan restoran juga perizinannya di kabupaten/kota. Oleh sebab itu, Koster menjanjikan apabila ia terpilih menjadi Gubernur Bali untuk periode kedua akan menggodok regulasi, sebuah kebijakan kolaborasi antara Pemprov Bali dengan kabupaten/kota. Untuk itu, Koster dalam kuliah umumnya mengajak Gen-Z di Kampus Primakara University untuk bersama-sama mengikuti perkembangan zaman dengan memiliki Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui kekuatan adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali.
Sementara dalam kuliah umum bertema Gen-Z Penerus Bali Masa Depan (Membangun Peradaban Masa Depan Bali), ratusan mahasiswa Primakara University sangat antusias, dan tercatat dalam ‘game kahoot’ yang menggunakan platform permainan pembelajaran berupa kuis pilihan ganda, sekitar 99 persen mahasiswa yang hadir berhasil menjawab pertanyaan tentang program Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster mengenai Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Shorcut Singaraja-Mengwitani, Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, hingga Bendungan Danu Kerthi yang dibangun oleh Wayan Koster di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Rektor Primakara University, Made Artana mengatakan sangat mendukung langkah kerja Wayan Koster dalam memajukan SDM Bali Unggul di bidang ekonomi kreatif digital sebagai upaya untuk menyeimbangkan struktur fundamental perekonomian Bali dengan tetap melestarikan nilai-nilai adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali. "Pak Koster itu selalu all out dan tidak setengah-setengah dalam bekerja. Hasilnya, Wayan Koster membangun menara ikonik paling indah di dunia yang diberi nama Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali," ujar Made Artana. 7 ant, sur
1
Komentar