1.285 Ha Sawah di Seltim Kekeringan
Ada 16 subak yang tidak bisa tanam padi. Yang paling luas adalah Subak Lanyah Delod Jalan 220 ha, Subak Aseman VI 160 ha, Subak Gebang Gading Atas 125 ha.
TABANAN, NusaBali
Persawahan di Kecamatan Selemadeg Timur (Seltim), Kabupaten Tabanan, dilanda kekeringan. Dampak dari itu, para petani di 16 subak tak bisa menanam padi. Total ada 1.285 hektare dari luas persawahan 1.585 ha yang ditanami jagung.
Dari data di Dinas Pertanian Tabanan, 16 subak yang tak bisa menanam padi adalah, Subak Bantas Bale Agung Kelod, Subak Timbul, Subak Bantas Bale Agung Kaja, Subak Gadungan Delod Desa, Subak Pupuan Luah, Subak Gede Mambang, Subak Penarukan, Subak Babakan Anyar, Subak Aseman II, Subak Aseman III, Subak Aseman IV.
Subak Lanyah Delod Jalan, Subak Aseman VI, Subak Gebang Gading Atas, Subak Aseman VA, dan Subak Aseman VB.
Dari 16 subak yang paling luas tak bisa menanam padi adalah Subak Lanyah Delod Jalan seluas 220 ha, kemudian Subak Aseman VI seluas 160 ha, lalu Subak Gebang Gading Atas seluas 125 ha.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Tabanan Ni Nyoman Ria Wati, mengatakan belasan subak yang dilanda kekeringan itu karena memang sawah tadah hujan. Sehingga untuk bisa maksimal menanam padi. “Jadi agar bisa produktif, lahan pertanian yang kekeringan diminta untuk menanam jagung," ujarnya, Selasa (28/5).
Disebutkan total luasan sawah yang diplot menanam jagung seluas 1.285 ha. Sisanya masih bisa menanam padi. “Yang kekeringan ini mereka sudah mulai penanaman. Bahkan para petani juga mendapatkan subsidi jagung dari pemerintah seluas 1.000 hektare. Dan sisanya dilakukan penanaman dengan bibit secara swadaya,” kata Ria Wati.
Dia berharap kendatipun para petani tak bisa menanam padi, hasil produksi jagung pada tahun ini bisa maksimal. Sebab kawasan Selemadeg Timur secara geografis daerah yang potensial untuk menghasilkan produksi jagung yang berkualitas. “Dari segi harga kita harapkan nanti juga bagus sehingga petani kita bisa sejahtera,” harap Ria Wati. 7 des
Komentar