Permintaan Endek Diramaikan Pasar Lokal
Sebagian besar untuk kepentingan busana upacara adat dan perkantoran
DENPASAR, NusaBali
Permintaan dari pasar lokal, maksudnya konsumen dari masyarakat Bali memberi kontribusi dominan terhadap pemasaran produksi tenun tradisional. Salah satunya produk wastra yakni lembaran kain endek. Malah penyerapan dari pasar lokal dirasakan semakin ramai, menyusul membaiknya pariwisata dan perekonomian pasca pandemi Covid-19.
“Kita perajin rasakan mulai ada perbaikan sekarang ini,” ujar I Nyoman Sudira, perajin tenun endek dari Desa Gelgel, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Selasa(28/5). Dia menuturkan pengalamannya sebagai perajin. Dalam sebulan omzet bisa mencapai Rp30 juta. Sebelumnnya omzet di bawah Rp30 juta.
“Astungkara permintaan endek semakin ramai dari krama Bali sendiri,” terang pemilik pertenunan ‘Astiti’ ini. Sebagaian besar untuk kepentingan busana upacara adat dan keagamaan. Diantaranya Upacara Manusa Yadnya, seperti upacara perkawinan, metatah yakni upacara potong gigi. Kemudian untuk busana adat ke pura maupun persembahyangan.
Kemudian permintaan kain endek untuk seragam kantoran, baik dari intansi pemerintah, swasta, perbankan dan lainnya. Hal itu seiring kebijakan Pemprov Bali tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian Perikanan dan Industri Lokal Bali (Perda Nomor 99/2018). Kemudian kebijakan penggunaan busana adat Bali pada hari-hari tertentu(Peraturan Gubernur Bali/Pergub Bali Nomor 79 Tahun 2018).
“Semua itu berdampak positif untuk industri kerajinan seperti tenun,” ujar Sudira. Dan yang lebih dirasakan mendorong, adalah membaiknya pariwisata dan perekonomian Bali. Diyakini pendapatan sebagian besar masyarakat meningkat, sehingga punya pendapatan yang disisihkan untuk membeli produk sandang.
“Kalau sebelumnya mungkin orang fokus pada kebutuhan pokok, keperluan sehari-hari. Sekarang sudah bisa sedikit untuk kebutuhan busana,” terangnya.
Sudira dan diyakini perajin yang lain bersyukur dengan pariwisata dan ekonomi Bali yang semakin pulih dan meningkat itu. Potensi untuk untuk meningkatkan omzet juga bertambah, karena liburan panjang sekolah dan event budaya Pesta Kesenian Bali 2024 pada Juni-Juli depan.
“Kami sedang menanti kurasi. Mudah-mudahan lolos, sehingga bisa pameran dan jualan di PKB. Itu berpeluang menambah penjualan kain endek,” harap Sudira, yang juga kerap diminta memberi pelatihan menyangkut kerajinan tenun tradisional Bali, terutama kain endek. K17.
Komentar