Jadi Tujuan Spiritual Pengobatan dan Memohon Keturunan
Menelisik Sisi Unik Pura Lemintang di Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Badung (2-Habis)
Pura Lemintang
Desa Ayunan
Tujuan Spiritual Pengobatan dan Memohon Keturunan
Taru Poh Gading
Palinggih Ida Ratu Nyoman Sakti
Selain melalui persembahyangan di palinggih Ida Ratu Nyoman Sakti di bawah taru poh gading, tamba kadang diterima melalui buah mangga yang jatuh dari taru
MANGUPURA, NusaBali - Cukup banyak pura di Pulau Dewata yang dapat dijadikan tujuan spiritual seperti pengobatan non medis. Pura Lemintang di Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Badung merupakan salah satu yang dikenal murah hati. Pura Lemintang memiliki sejarah panjang mulai dari pura tertua di Desa Ayunan, memiliki kaitan dengan Pura Dalem Manik Penataran Agung Lemintang di Denpasar, hingga pohon mangga kembar di jaba sisi pura yang dikeramatkan.
Pohon mangga kembar, yakni taru poh gadang dan poh gading menjadi salah satu alasan mengapa Pura Lemintang yang merupakan pura pamaksan jadi tujuan matamba (pengobatan). Sebab, pada taru poh gading terdapat penunggu, yakni Ida Ratu Nyoman Sakti atau disebut pula Ida Ratu Niang. Taru poh gading ini berada di sisi Jalan Puputan Jagaraga, Banjar Badung, Desa Ayunan atau di dekat pintu masuk jaba tengah pura. Pohon mangga raksasa ini dipercaya sudah berusia ratusan tahun sebab sebelum Pura Lemintang didirikan, pohon mangga raksasa ini sudah berdiri kokoh.
"Pura Lemintang khususnya di taru poh gading ini memang sering dikunjungi pamedek (umat) dari berbagai daerah untuk tujuan matamba," beber Kelian Pamaksan Pura Lemintang, Kadek Abdi Putra Arysmawan,31, ketika dihubungi via telepon, Rabu (29/5). Lanjut pria yang juga Kelian Dinas Banjar Badung, Desa Ayunan ini, hari-hari menjelang rahinan (hari suci/keramat), kerap tercium aroma ramuan dan obat-obatan dari areal pura. Padahal, sejatinya tidak ada aktivitas apa-apa.
Sementara kata Jero Mangku Pura Lemintang, I Wayan Wedana,57, tidak ada syarat khusus untuk melakukan ritual matamba di palinggih Ida Ratu Nyoman Sakti. Pamedek boleh membawa sarana pejati dan pelengkap lain secukupnya. Pamedek yang datang melakukan persembahyangan dan secara menyampaikan permohonan setulus hati kepada Ida Ratu Nyoman Sakti. Kemudian, pamangku akan membantu pamedek memohon babakan (kelupasan kulit kayu) taru poh gading untuk dijadikan boreh atau obat luar.
"Astungkara, permohonannya dapat dikabulkan. Bagi yang menilai permohonannya dikabulkan, biasanya mereka datang kembali 'bayar kaul' dengan tedung, wastra, dan kelengkapan pura lainnya," ungkap Mangku Wedana ketika ditemui di sela persiapan pujawali Pura Lemintang, Rabu pagi. Menurut para pangayah, pamedek yang datang kebanyakan membawa motivasi kesembuhan dan memohon keturunan. Tampaknya, sudah banyak pamedek yang doanya dikabulkan. Ini dibuktikan dengan tedung dan wastra yang menumpuk, belum sempat terpakai di bale piyasan.
Suasana Utama Mandala sisi Pura Lemintang, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Badung. -NGURAH RATNADI
Selain melalui kegiatan persembahyangan di palinggih Ida Ratu Nyoman Sakti di bawah taru poh gading, tamba kadang diterima melalui buah mangga yang jatuh dari taru. Buah mangga ini biasanya diberikan kepada perempuan dari pasangan yang lama belum dikaruniai keturunan. Namun, buah mangga itu juga dapat dikonsumsi masyarakat umum.
Mangku Wedana saat masih menjadi tukang pundut (pemikul arca) pernah merasakan manisnya buah mangga dari taru poh gading. Selain kulitnya berwarna kuning, daging mangganya juga kuning merona. "Sekarang poh gading ini baru akan berbunga, tidak lama lagi akan terlihat buahnya. Buah yang sudah jatuh, boleh dimakan," imbuh Mangku Wedana.
Menurut Ni Wayan Sri Ariani,56, salah satu pengayah dari keluarga kelian pamaksan, warga tidak berani menjolok buah mangga yang masih menempel pada dahan. Namun dulu, buah mangga dari taru poh gading ini sempat dipanen dan dijual ke orang luar. "Tetapi Ida (Beliau) tidak mengizinkan buah mangga itu diperjualbelikan. Ida maunya buah mangga itu jatuh untuk diberikan kepada krama pamaksan dan warga umum," ucap Sri Ariani yang juga ibunda Kelian Pamaksan Abdi Putra Arysmawan ini.
Hingga kini, tidak terhitung berapa pamedek yang sudah datang untuk matamba dan melakukan panauran (bayar kaul). Dengan nada bercanda, Sri Ariani menyebut Pura Lemintang saat ini hartanya tedung saja lantaran akan ada saja tedung baru yang dipersembahkan. Buda Umanis Prangbakat, Rabu, 29 Mei ini adalah pujawali Pura Lemintang. Dipastikan akan berdatangan kembali para pamedek dengan buah hati dan kerabat mereka untuk membayar kaul berupa perlengkapan pura, termasuk di antaranya adalah tedung. 7 ol3
Komentar