Edarkan Shabu, Lokal Boy Dituntut Tinggi
DENPASAR, NusaBali - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut hukuman penjara selama 9 tahun 3 bulan serta denda sebesar Rp 2 miliar, dengan subsidair 8 bulan penjara kepada terdakwa I Gede Widnyana, 22, dalam kasus peredaran narkotika jenis shabu.
Tuntutan tersebut disampaikan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar pada Kamis (30/5) siang.
“Dalam surat tuntutan JPU, terdakwa dikatakan mendapat shabu dari seseorang bernama Firman. Rencananya, sabu akan dipecah menjadi paket kecil dan ditempel sesuai arahan Firman. Dari pekerjaan itu, terdakwa mengaku mendapat upah sebesar Rp 50 ribu untuk setiap kali tempel,” ungkap penasehat hukum Mochammad Lukman Hakim, Kamis (30/5).
Perbuatan terdakwa dikenakan dakwaan alternatif oleh JPU. Dakwaan pertama, perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, atau kedua, Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Dari surat tuntutan yang dibacakan oleh JPU I Made Eddy Setiawan, dinyatakan bahwa Widnyana yang merupakan pengedar lokal boy asli Denpasar ini terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum menerima atau menjadi perantara dalam jual beli narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman yang beratnya melebihi 5 gram.
Selain itu, JPU mengungkapkan bahwa terdakwa diringkus oleh petugas kepolisian dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Bali di rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, pada Sabtu, 6 Januari 2024 sekitar pukul 01.00 Wita. Penangkapan tersebut didasarkan pada informasi dari masyarakat tentang dugaan keterlibatan terdakwa dalam peredaran narkoba.
Saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan satu paket plastik klip berisi shabu dengan berat 22,65 gram brutto atau 21,60 gram netto, satu timbangan digital, satu bendel plastik klip kosong, satu buku rekapan, dan barang bukti terkait lainnya. 7 cr79
Komentar