Desa Wisata di Bali Diminta untuk Berbenah
Pasca hanya satu dewi yang lolos dalam ajang ADWI 2024
DENPASAR, NusaBali
Harapan Pemprov Bali lebih banyak desa wisata (dewi) di wilayahnya yang bisa tembus 50 terbaik ADWI 2024 kandas sudah. Desa Les di Buleleng menjadi satu-satunya desa wisata yang mewakili Bali. Dinas Pariwisata Bali berharap hal itu bisa memotivasi dewi-dewi lain untuk berbenah meningkatkan manajemen atau pengelolaan.
Kabid Bina Destinasi Dinas Pariwisata Bali, Ida Bagus Adi Laksana mengatakan Kamis (30/5). Hal tersebut disampaikan Gus Adi, sapaan Ida Bagus Adi Laksana terkait perkembangan ADWI 2024.
Diketahui, dari 56 desa wisata di Bali yang ikut ajang ADWI, hanya 1 desa wisata, yakni Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang masuk 50 terbaik ADWI 2024.
“50 besar terbaik ADWI 2024 dari Provinsi Bali ada 1 desa wisata yaitu Desa Les (Buleleng),” jelasnya melalui pesan whatsapp (WA).
Awalnya dia memperkirakan jumlah desa wisata di Bali yang bisa masuk 50 ADWI lebih dari satu desa wisata. Perkiraan itu berdasarkan potensi dan kesiapan desa wisata di Bali, khususnya 56 desa wisata yang ikut ajang ADWI 2024. Sedangkan jumlah desa wisata ada di seluruh Bali, untuk sementara sebanyak 238.
“Dengan potensi yang ada, kami kira setidaknya 10 desa wisata yang ikut akan masuk 50 ADWI. Namun hanya 1 saja,” ujarnya.
Menurut Gus Adi, semakin banyak desa wisata mendapatkan penghargaan ADWI, akan semakin baik. Terutama dampaknya terhadap desa wisata yang lain, yakni akan semakin termotivasi untuk membenahi dan memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan desa wisata oleh manajemen maupun pokdarwis (kelompok sadar wisata) dan masyarakatnya.
“Walau hanya 1 saja yang masuk 50 ADWI, Dinas Pariwisata Bali tak akan jemu melakukan pembinaan terhadap desa wisata,” ujarnya.
Untuk diketahui desa wisata di Bali yang mendaftar ikut ajang ADWI 2024 dari Kemenparkeraf sebanyak 56. Sedang jumlah total desa wisata seluruh Indonesia yang ikut ADWI sebanyak 6.016.
Dari 56 desa wisata di Bali, 17 berhasil masuk 300 besar ADWI. Ke -17 desa wisata tersebut 9 desa wisata masuk katagori rintisan. Desa wisata-desa wisata itu adalah Desa Les dan Desa Munduk (Buleleng) Desa Batuan dan Desa Keliki(Gianyar). Desa Tista (Tabanan), Desa Aan (Klungkung).
Kemudian Desa Penarungan, Belok Sidan dan Desa Cemagi(Badung).Kemudian katagori ‘berkembang’ 3 desa wisata yakni Desa Wisata Bengkel(Buleleng), Bongkasa Pertiwi (Badung) dan Desa Eka Sari (Jembrana).
Untuk katagori ‘maju’ sebanyak 5 Desa Wisata Taro (Gianyar), Jatiluwih (Tabanan) Desa Bakas (Klungkung), Desa Munggu (Badung) dan Desa Bongkasa (Badung).
Selanjutnya mengerucut lagi pada 100 besar ADWI. Dari 17 desa wisata di Bali, 3 desa wisata yang lolos 100 besar ADWI yakni Desa Les dan Desa Munduk (Buleleng) untuk katagori ‘Rintisan’. Kemudian Desa Taro (Gianyar) untuk katagori ‘Maju’.
Terakhir pada penentuan 50 besar desa wisata terbaik ADWI, diraih Desa Wisata Les (Buleleng). Penyampaian 50 besar desa wisata terbaik ADWI disampaikan Kemenparkeraf pada 26 Mei lalu.
“Pemerintah yakni Dinas Pariwisata tentu terus dan berkelanjutan memberikan bimbingan dan pendampingan kepada desa wisata yang ada,” kata Gus Adi. K17.
Komentar