nusabali

Gerombolan Bersajam Serbu Toko Modern

Aniaya Pengunjung, Para Pelaku Diburu Polisi

  • www.nusabali.com-gerombolan-bersajam-serbu-toko-modern

Dugaan kasus penganiayaan itu langsung mendapat atensi dari Polsek Denpasar Timur dan Satreskrim Polresta Denpasar

DENPASAR, NusaBali - Gerombolan pemuda berjumlah belasan orang menyerang salah satu toko modern di Jalan Merdeka, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, pada Sabtu (1/6) dinihari. Salah satu dari pelaku terekam kamera CCTV (close circuit television) membawa senjata tajam, mengenakan celana pendek dan telanjang dada dengan beringas menendang beberapa orang di TKP (tempat kejadian perkara) sambil menodongkan sajam (senjata tajam,red). 

Keberingasan belasan pemuda yang kini dalam pengejaran polisi itu viral di berbagai media sosial. Pada salah satu potongan video berdurasi 1 menit yang beredar di media sosial terlihat para pelaku datang dan langsung melakukan penyerangan. Selain memukul para pengunjung toko yang tengah asyik nongkrong di teras depan, para pelaku juga menendang sepeda motor di areal parkiran. 

Salah seorang saksi mata ditemui di lokasi kemarin siang mengatakan, sebelum kejadian, dia bersama beberapa orang temannya sedang nongkrong. Setelah beberapa jam nongkrong di TKP, datang pada pelaku dengan mengendarai sepeda motor. Belasan orang pria tak dikenal itu langsung teriak-teriak dan langsung melakukan pengancaman. 

“Mereka berjumlah belasan orang. Saya tidak mengenal satupun dari mereka. Pada saat mereka datang (pelaku,red) langsung melakukan pengancaman. Karena takut saya masuk ke dalam toko dan sembunyi di dalam kamar mandi,” ungkap saksi yang enggan menyebutkan namanya ini. 

Saksi ini juga mengaku dirinya bersama temannya sering nongkrong di TKP. Selain itu saksi juga mengaku tidak punya masalah dengan pelaku. “Saya sembunyi di kamar mandi sampai para pelaku pergi,” ungkapnya. 

Sementara itu salah seorang tukang parkir mengatakan, di toko itu memang jadi tempat nongkrong para korban dan kelompok pemuda lainnya. Dikatakannya para korban hampir setiap malam datang ke TKP. Di sana mereka minum kopi dan rokok sambil main game. “Para korban ini sering saya lihat nongkrong di sini (di TKP). Selama ini mereka tidak ada buat ulah. Mereka nongkrong biasanya dari pukul 21.00 Wita sampai dini hari,” ungkap tukang parkir yang juga enggan menyebutkan namanya ini. 

Sementara salah seorang karyawati toko mengatakan di TKP memang jadi tempat nongkrong anak muda. Biasanya teras depan toko itu mulai dipadati pemuda sejak pukul 19.00 Wita. “Saya tidak pernah masuk malam. Yang saya tahu di sini banyak yang nongkrong sejak pukul 19.00 Wita. Hingga pukul 23.00 Wita kadang di sini masih ramai,” ujarnya.

Dugaan kasus penganiayaan itu langsung mendapat atensi dari Polsek Denpasar Timur dan Satreskrim Polresta Denpasar. Anggota yang datang ke TKP menginterogasi sejumlah saksi mata. “Sejauh ini yang kita tahu para pelaku dan korban tidak saling kenal. Masalahnya yang jadi korban ini bukan hanya satu kelompok pemuda saja. Bahkan salah satu pengunjung yang baru datang jadi korban pemukulan. Sampai saat ini korban belum ada yang buat laporan,” ungkap sumber di lapangan kemarin sore.

Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan, peristiwa penyerangan gerombolan pemuda itu masih dalam penyelidikan. “Informasi tentang adanya dugaan penganiayaan itu sudah mendapat atensi dari kepolisian. Anggota di lapangan masih melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku,” ungkap AKP Sukadi.pol

Komentar