Material Bangunan di Trotoar Jadi Sorotan
Material bangunan untuk pembangunan toko di areal Pasar Loka Crana, Bangli, menjadi sorotan karena material berupa batu dan pasir menutupi trotoar.
BANGLI, NusaBali
Akibatnya, pejalan kaki yang melintas harus melintas di badan jalan. Kondisi ini dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan. Salah seorang pejalan kaki, Ketut Astika meminta agar material bangunan bisa ditempatkan di lokasi lain, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. Keberadaan material hingga meluber ke bahu jalan tersebut, dinilai sangat membahayakan pengguna jalan.
Apalagi di lokasi tersebut tidak ada papan petunjuk mengenai keberadaan material bangunan. Selain itu, di lokasi minim lampu penerang jalan sehingga saat malam hari sangat gelap. “Material sampai meluber ke jalan sangat membahayakan, kami minta pelaksana kegiatan memindahkan material itu,” ujarnya.
Selian itu Ketut Astika meminta Sat Pol PP turun untuk memberikan teguran, apalagi ada larangan menaruh material bangunan di pinggir jalan, dan paling lama 1 x 24 jam material sudah harus dipindahkan .
Sekretaris Dinas Pol PP dan Damkar Kabupaten Bangli Dewa Agung Suryadarma, saat dikonfirmasi, menyampaikan, dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli telah bersurat terkait pemanfaatan badan jalan untuk parkir kendaran serangkaian proses pembangunan ruko di Pasar Kidul. Sedangkan terkait pemanfaatan bahu jalan utama untuk tempat material proyek, pihaknya mengaku belum mengetahui hal tersebut. “Kami akan koordinasikan kembali kalau jalan utama memang tidak boleh untuk menaruh material,” ungkapnya.
Di sisi lain pelaksana kegiatan, CV Dua Serangaki Jaya, I Nyoman Miasa mengaku akan segera memindahkan material yang menutupi trotoar. Menurutnya, diletakkannya material di lokasi tersebut, karena akses untuk menaruh material di dalam terhalang oleh keberadan los pedagang yang belum dibongkar. “Sekarang los sudah dibongkar, jadi material bisa diletakkan di dalam. Meterial yang ada saat ini secepatnya kami pindahkan,” jelasnya. *e
Apalagi di lokasi tersebut tidak ada papan petunjuk mengenai keberadaan material bangunan. Selain itu, di lokasi minim lampu penerang jalan sehingga saat malam hari sangat gelap. “Material sampai meluber ke jalan sangat membahayakan, kami minta pelaksana kegiatan memindahkan material itu,” ujarnya.
Selian itu Ketut Astika meminta Sat Pol PP turun untuk memberikan teguran, apalagi ada larangan menaruh material bangunan di pinggir jalan, dan paling lama 1 x 24 jam material sudah harus dipindahkan .
Sekretaris Dinas Pol PP dan Damkar Kabupaten Bangli Dewa Agung Suryadarma, saat dikonfirmasi, menyampaikan, dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli telah bersurat terkait pemanfaatan badan jalan untuk parkir kendaran serangkaian proses pembangunan ruko di Pasar Kidul. Sedangkan terkait pemanfaatan bahu jalan utama untuk tempat material proyek, pihaknya mengaku belum mengetahui hal tersebut. “Kami akan koordinasikan kembali kalau jalan utama memang tidak boleh untuk menaruh material,” ungkapnya.
Di sisi lain pelaksana kegiatan, CV Dua Serangaki Jaya, I Nyoman Miasa mengaku akan segera memindahkan material yang menutupi trotoar. Menurutnya, diletakkannya material di lokasi tersebut, karena akses untuk menaruh material di dalam terhalang oleh keberadan los pedagang yang belum dibongkar. “Sekarang los sudah dibongkar, jadi material bisa diletakkan di dalam. Meterial yang ada saat ini secepatnya kami pindahkan,” jelasnya. *e
1
Komentar