Mantra-Mulia akan Dipanggil ke Jakarta
De Gadjah Sebut Kemenangan di Pilpres Berlanjut di Pilkada
Untuk mendukung Pilkada, DPD Gerindra Bali telah menyiapkan anggaran Rp15 miliar untuk dana saksi di TPS pada Pilkada Serentak 2024 di seluruh Bali
DENPASAR, NusaBali - Penggodokan nama Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Made Muliawan Arya sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub-Cawagub) Bali terus difinalisasi. Setelah Koalisi Indonesia Maju (KIM) meneken Memorandum of Understanding (MoU) beberapa waktu lalu, kini duet yang di-branding dengan nama ‘Mantra-Mulia’ ini bersiap ke Jakarta.
“Mantra-Mulia dipanggil Pak Pratikno dan Pak Prabowo. Diagendakan pekan depan (pekan ini, Red) kami bertolak ke Jakarta,” kata Made Muliawan Arya atau akrab disapa De Gadjah, Sabtu (1/6) malam. Kabar ini disampaikan oleh De Gadjah yang juga Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Bali saat menggelar acara Malam Apresiasi pada, Sabtu (1/6) malam. Acara ini diadakan sebagai ungkapan syukur atas kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 di Bali.
Acara yang dihelat di Sekar Jambu, Jalan Sedap Malam, Denpasar Timur tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh politik, termasuk Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya, Ketua DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta, Ketua DPW PSI Bali I Nengah Adi Susanto, Ketua DPW Partai Garuda Bali I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya, Ketua DPW PAN Bali Ni Made Sri Yogi Lestari, dan Ketua DPW PBB Provinsi Bali Muhammad Sholahuddin Jamil.
Panggilan ini tidak lepas dari di-ACC-nya paket Mantra-Mulia pada, Sabtu (1/6) petang. Itu pula sebabnya, acara malam apresiasi sedikit molor lantaran De Gadjah yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu menjalani rapat daring dengan DPP Partai Gerindra. De Gadjah menyatakan bahwa paket Mantra-Mulia merupakan pilihan langsung Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Ini final sudah disampaikan via zoom, semua koalisi akan mengeluarkan rekomendasi. Ini instruksi Pak Jokowi dan Prabowo," ujarnya.
De Gadjah juga mengungkap jika sebenarnya yang diajukan ke Pusat ada tiga nama. “Pak Rai Mantra, Pak Pj (Sang Made Mahendra Jaya) dan Pak Koster (Wayan Koster, Gubernur Bali 2018-2023),” ungkapnya. Terkait Rai Mantra yang tidak hadir, De Gadjah menyebut jika Walikota Denpasar 2008-2021 ini tidak ingin mendahului Prabowo Subianto sebagai pucuk pimpinan tertinggi Gerindra.
"Artinya, istilahnya, jawabannya sederhana. Beliau tidak mau mendahului, sebelum dipanggil ke pusat (DPP Gerindra). Tidak mau mendahului jalur," kata De Gadjah.
Rai Mantra yang sejatinya lolos sebagai anggota DPD RI Dapil Bali 2024-2029, disebut De Gadjah sudah menyetujui ajakan DPD Gerindra Bali maju Pilkada 2024. "Berkenan. Tapi harus digaransi dengan dipanggil pimpinan di pusat dan diberikan wejangan dan arahan. Minggu depan (dipanggil ke Jakarta)," kata De Gadjah.
Di sisi lain De Gadjah juga mengakui bahwa awalnya belum siap jika diusung sebagai calon wakil gubernur, namun demi membangun Pulau Dewata dan amanah dari pimpinan, ia siap maju pada Pilgub Bali mendatang. De Gadjah menekankan pentingnya dukungan dan komitmen dari relawan dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Bali untuk mencapai kemenangan dalam Pilkada Serentak pada 27 November 2024.
KIM Bali, yang terdiri dari 11 partai politik, termasuk Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menginginkan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 dapat berlanjut pada Pilkada Serentak 2024, khususnya dalam pemilihan kepala daerah di seluruh Provinsi Bali. "Kemenangan Prabowo-Gibran adalah istimewa, mencetak sejarah di Bali karena selama ini belum pernah kami menang melawan saudara kami warna merah, tapi ini awal perjuangan sebentar lagi November perjuangan lagi pilkada," ujar De Gadjah.
Untuk mendukung pemilihan kepala daerah, DPD Gerindra Bali telah menyiapkan anggaran Rp15 miliar untuk dana saksi di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada Serentak 2024 di seluruh Provinsi Bali. "Kami berpatokan pada pemilihan legislatif dimana Partai Gerindra mengeluarkan dana untuk saksi seluruh Bali Rp 15 miliar," ungkap De Gadjah.
De Gadjah menekankan bahwa meskipun tidak ada calon dari Partai Gerindra, saksi tetap akan diturunkan untuk mengawasi pemilihan gubernur dan wakil, walikota dan wakil walikota, serta bupati dan wakil bupati. "Kami berkomitmen 11 partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Bali hanya mencalonkan satu pasangan yang tidak harus dari Partai Gerindra," ujarnya. Dalam acara syukuran tersebut, selain menyinggung anggaran untuk saksi, De Gadjah juga meminta relawan di Bali yang mencapai 60 elemen, untuk tetap satu komando hingga Pilkada mendatang.
Sosok yang juga disapa Big Daddy ini menekankan bahwa jika ia dan Rai Mantra menang dalam Pilgub Bali, mereka akan membutuhkan dukungan berkelanjutan dari relawan dan koalisi. "Saudara-saudara harus tanggung jawab bukan hanya memenangkan tapi setelah menang bantu kami, siapa punya kelebihan harus berbagi untuk membangun Bali," pinta De Gadjah. 7 mao
1
Komentar