nusabali

Empat Parpol Mantapkan Koalisi di Jembrana

Baliho ‘Cok De Demi Gianyar Keren’ Bertebaran

  • www.nusabali.com-empat-parpol-mantapkan-koalisi-di-jembrana

NEGARA, NusaBali - Empat partai politik yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PKB, dan PPP, memantapkan diri untuk membentuk koalisi dalam menyongsong Pilkada Jembrana 2024.

Rencananya, koalisi empat parpol ini akan segera menggelar deklarasi dan penjaringan bakal calon Bupati (Cabup) dan calon Wakil Bupati (Cawabup).

Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD II Golkar Jembrana I Nyoman Gede Agus Antara yang ditunjuk selaku juru bicara (jubir) usai pertemuan empat parpol tersebut di Sekretariat DPD II Golkar Jembrana, Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (2/6) sore. Pertemuan dihadiri langsung para pimpinan partai koalisi, kecuali Gerindra yang mengikuti secara daring. "Gerindra izin berhalangan hadir karena ketuanya masih ada di luar daerah dan perwakilannya juga berhalangan karena masih di Denpasar. Tetapi ini tidak mengurangi makna karena saat rapat tadi kita juga lakukan komunikasi via telepon. Jadi ini sudah menjadi kesepakatan bersama," ucap Agus.

Agus Antara menjelaskan, pertemuan ini bertujuan memantapkan koalisi empat parpol yang sebelumnya intens menjalin komunikasi termasuk beberapa kali menggelar pertemuan lintas partai. "Intinya dapat kami simpulkan bahwa koalisi empat partai yang kita bangun ini solid. Jadi menindaklanjuti kesolidan itu kita akan jadwalkan untuk mendeklarasikan koalisi ini," kata Agus.

Setelah deklarasi, akan dilakukan tahapan-tahapan selanjutnya dan pembentukan tim. Ada dua tim yang akan dibentuk. Pertama adalah tim untuk koalisi dan yang kedua adalah tim penjaringan calon. "Setelah itu, nanti akan kita buka pendaftaran untuk bakal cabup dan cawabup. Itu tahapan yang segera kita lakukan. Konsepnya sudah kita buat. Tinggal nanti kita memantapkan personel yang akan duduk sebagai tim di penjaringan tersebut," ujar Agus. 

Menurut Agus, rencana deklarasi koalisi empat parpol ini tinggal menunggu hari baik. Terutama mencari waktu agar seluruh pimpinan partai koalisi dapat hadir saat deklarasi. "Secepatnya. Kita menunggu pimpinan partai yang masih ada kesibukan lain. Kan tidak elok kalau nanti tidak kompak para pimpinan partai ada yang tidak hadir saat deklarasi. Tinggal menunggu waktu saja," ucapnya. Agus menegaskan, tidak ada mengundang partai lain di rapat ini karena masih fokus untuk memantapkan koalisi empat partai yang sudah bersepakat. Pihaknya pun menegaskan, Demokrat yang sebelumnya bersama-sama dalam satu wadah Koalisi Jembrana Maju (KJM) pada Pilkada Jembrana 2020 lalu, masih belum tergabung dalam koalisi empat parpol untuk Pilkada Jembrana 2024 ini.

Sementara itu di Gianyar, suhu politik jelang Pilkada Gianyar 2024, makin hangat. Hal itu salah satunya ditandai dengan sejumlah baliho berisi foto diri Prof Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De bertebaran di sejumlah titik strategis di Gianyar. Informasi, Minggu kemarin, baliho bertuliskan ‘Cok De Demi Gianyar Keren’ itu bertengger di Desa/Kecamatan Blahbatuh, perempatan Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, dan lain-lain. Selain bertengger di sejumlah titik strategis, foto baliho ini juga viral di sejumlah platform media sosial terutama instagram, tiktok, dan lain-lain. 

Salah satu baliho Cok De yang dipasang warga  di perempatan Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. -IST

Terkait keberadan baliho di Desa Blahbatuh, Ketua Forum Peduli Blahbatuh, Made Sudiangga menilai kehadiran baliho tersebut sebagai penanda bahwa kelompok masyarakat telah bersiap untuk ikut merayakan hajatan demokrasi Pilkada nanti. Terlepas dari siapa figur pada baliho itu, dia bersama anggota forum telah Bersiap untuk ikut menyukseskan hajatan pilkada. “Tak kalah penting juga, mari pasang alat peraga sosialisasi atau kampanye Pilkada seperti ini secara elegan dengan tetap menjaga keasrian lingkungan,” jelasnya.

Dihubungi terpisah, Cok De mengakui telah menerima informasi tentang kemunculan baliho-baliho itu dari banyak orang. Tokoh Puri Agung Ubud yang dikenal berjuluk ‘arsitek’ bade ageng ini mengaku tidak pernah tahu siapa-siapa saja pemasang baliho itu. Selain itu, belum pernah terbersit dalam pikirannya akan memasang baliho seperti itu. “Apapun pemahaman orang tentang baliho ini, tiyang hanya bisa menyampaikan terima kasih kepada masyarakat khususnya pada pemasang baliho ini. Mungkin ini bagian dari dinamika masyarakat dalam berdemokrasi,’’ ujar guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unud ini. 

Sedangkan langkah Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gianyar ‘melamar’ salah satu tokoh Puri Agung Ubud, Prof Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati SE MSi alias Cok De untuk diusung sebagai calon bupati (Cabup) disikapi oleh kakaknya, Prof Dr Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace. Cok Ace menyatakan tidak mendorong sang adik untuk ikut maju sebagai bakal calon Bupati Gianyar periode 2024 2029.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas keinginan dari teman-teman yang tergabung dalam KIM Kabupaten Gianyar untuk menjadikan adik saya sebagai bakal calon Bupati Gianyar periode tahun 2024-2029, walaupun saya menyadari bahwa mekanismenya masih panjang,” demikian salah satu dari empat poin rilis yang dikirim Cok Ace kepada NusaBali, Minggu kemarin.  

Cok Ace menyadari bahwa menjadi kepala daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, pasti ada saja masyarakat yang puas maupun tidak puas atas prestasi yang sudah dicapai oleh seorang kepala daerah, termasuk di Gianyar. Dirinya menilai kepemimpinan mantan Bupati Gianyar Made Mahayastra di Gianyar selama lima tahun telah menunjukkan prestasi di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang melanda Bali selama lebih dari 2 tahun. 

“Tidak ada alasan bagi saya untuk mendorong adik saya (Cok De, Red) ikut maju sebagai bakal calon Bupati Gianyar periode 2024 2029,” jelas mantan Wagub Bali ini. Dia menambahkan, antara dirinya bersama kakak (Cok Putra) dan adiknya (Cok De), dalam menjaga keseimbangan hidup bertumpu pada konsep hidup orang Bali, yakni Tri Hita Karana. Dirinya sepakat menjaga tiga pilar utama, yakni bidang sosial budaya, sosial politik, dan sosial ekonomi. Ketiga pilar itu dijalankan bertiga dengan kehati-hatian dan penuh tanggung jawab. “Sekali lagi saya menyampaikan terima kasih atas keinginan teman-teman KIM Gianyar. Mudah-mudahan Kabupaten Gianyar yang kita cintai semakin solid, bersatu, kokoh, dan maju bersama masyarakat Gianyar,” jelasnya. 7 ode, lsa

Komentar