Pemkab Gelar Studi Komparasi ke Jogjakarta
Studi komparasi
Desa Wisata Gerabah Kasongan
Pj Bupati Klungkung
I Nyoman Jendrika
Kadis Kebudayaan
I Ketut Suadnyana
SEMARAPURA, NusaBali - Pemkab Klungkung menggelar studi komparasi ke Desa Wisata Gerabah Kasongan, Jogjakarta, yang dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah, Senin (3/6) pagi.
Rombongan dipimpin Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika didampingi Kadis Kebudayaan Kabupaten Klungkung I Ketut Suadnyana, Kadis Pariwisata Ni Made Sulistyawati, dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan I Gusti Ngurah Made Suarba.
Jendrika berharap Kabupaten Klungkung bisa meniru Desa Wisata Gerabah Kasongan. Apalagi di Klungkung ada beberapa pengrajin gerabah. Meskipun saat ini jumlahnya berkurang karena belum ada regenerasi. Oleh karena itu, informasi yang didapat dari asosiasi di Kasongan ini sangat berharga, terutama terkait pelatihan bagi pengrajin.
Sinergi yang terjalin antara para pengrajin, koperasi, dan pihak pemasaran di Kasongan patut dicontoh. Setiap pihak memiliki tugas yang berbeda sehingga tidak ada persaingan, melainkan kerja sama yang harmonis.
Bahkan asosiasi tersebut menyiapkan tempat untuk pelatihan yang bisa diikuti selama satu bulan dan Pemkab Klungkung dapat mengirimkan tenaga-tenaga untuk belajar mulai dari pemilihan bahan baku, pembuatan gerabah, proses pembakaran, finishing, hingga pemasaran. "Hal ini salah satu upaya Pemkab Klungkung untuk membuka lapangan kerja baru. Terlebih dari segi pasar, banyak hotel dan restoran di Bali yang menggunakan gerabah," ujar Jendrika.
Jendrika berharap kunjungan ini dapat membawa dampak positif bagi perkembangan industri gerabah di Kabupaten Klungkung serta meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan para pengrajin lokal.
Sementara itu, Poniman, seorang pembimbing di pelatihan gerabah, mengatakan proses pembuatan keramik memerlukan ketelitian dan keahlian tinggi. Proses pembakaran terdiri dari dua tahap yakni api kecil selama dua jam dan api besar selama empat jam.
Untuk model keramik bermotif ayam, Poniman dan para pengrajin mampu memproduksi hingga lima buah per hari secara manual. Produk-produk keramik ini dipasarkan ke berbagai kota besar seperti Bali, Surabaya, dan Bandung. @wan
1
Komentar