nusabali

Pemkab Menduga Ada Penimbunan

Terkait Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

  • www.nusabali.com-pemkab-menduga-ada-penimbunan

Dugaan adanya penimbunan atau pengoplosan itu sudah ranah hukum. Pemkab Badung harapkan instansi terkait menindaklanjuti.

MANGUPURA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Badung mulai mencurigai kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) di Gumi Keris akibat ada oknum yang melakukan penimbunan atau pengoplosan. Pemkab Badung pun terus berkoordinasi dengan Pertamina terkait hal ini.

“Sebenarnya kita sudah curiga akan adanya penimbunan atau pengoplosan. Kita di Pemkab Badung sesuai tupoksinya mengkoordinasikan masalah itu (kelangkaan gas, Red),” ujar Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya Alam (SDA) Setda Badung I Made Adi Adnyana, Selasa (4/6).

Menurutnya, dari Pemkab Badung sudah mengajak koordinasi dengan pihak Pertamina. Bahkan terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg sejak beberapa hari lalu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Pertamina. Dari penjelasan yang diberikan, Pertamina mengaku sudah mendistribusikan gas elpiji 3 kg sesuai kebutuhan. Namun kenyataan di lapangan, malah langka.

Melihat kondisi kelangkaan di lapangan, pihaknya menduga ada penimbunan atau pengoplosan gas elpiji 3 kg, sehingga mengakibatkan gas langka. Apalagi menurut Pertamina sudah mendistribusikan sesuai kebutuhan. “Pertamina katanya sudah mendistribusikan sesuai kebutuhan. Alurnya, Pertamina memberikan ke agen dan agen ke pangkalan-pangkalan. Namun, kenyataannya setelah kita cek, pangkalan juga ada yang kosong,” jelasnya.

“Pendistribusian sampai ke pangkalan, kata Pertamina agar Harga Eceran Tertinggi (HET) tidak jauh dari Rp 18.000, sehingga Pertamina memiliki regulasi baru mendistribusikan hanya sampai pangkalan, baik yang milik Pertamina atau pihak ketiga yang sudah kerja sama dengan Pertamina,” sambungnya.

Guna menindaklanjuti masalah tersebut, pihaknya mengaku akan melakukan rapat koordinasi kembali bersama tim migas yang terdiri dari Pertamina, Hiswana Migas, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres Badung, SDA Badung, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) dan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Badung. “Kalau kami sifatnya hanya mengkoordinasikan. Nanti kami akan rapatkan tim migas. Mengenai dugaan adanya pengoplosan itu sudah ranah hukum. Jadi kami harapkan instansi terkait yang menindaklanjuti,” harap Adnyana.

Sebelumnya, ratusan warga yang tinggal di sekitar Legian ini terpaksa berebut gas elpiji 3 kg dalam kegiatan Operasi Pasar (OP). Antrean panjang mulai terlihat sejak pagi hari pukul 09.00 Wita, ketika warga membawa tabung gas kosong mereka dan berharap bisa mendapatkan nomor antrean.

Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Kadiskop UKMP) Badung I Made Widiana, mengatakan jika OP Khusus Gas 3 kg dilaksanakan karena banyaknya laporan keluhan masyarakat soal sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kg. “Tiap hari ada sekitar 10 orang yang menghubungi dan mengeluhkan kesulitan masyarakat mendapatkan gas 3 kg di pasaran,” ungkapnya.

Dari masalah itu, pihaknya pun langsung turun tangan untuk berkoordinasi dengan pihak Pertamina. Dia mengatakan jika kelangkaan gas melon itu diperkirakan terjadi karena Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang sempat tutup di masa cuti bersama. Sebagai evaluasi dari kejadian tersebut, maka menurut dia sama sekali tidak boleh ada jeda dalam proses distribusi gas. “Jadi tidak bisa diberlakukan seperti hari kerja. Karena kebutuhan di masyarakat adalah tetap, bahkan ada indikasi naik,” tuturnya.

Lebih lanjut dijelaskan, OP dilakukan secara bertahap dengan kuota 300 tabung di setiap lokasi. Jadwal sementaranya adalah pada Senin (3/6) di Pasar Desa Canggu dan Kantor Lurah Legian, Selasa (4/6) di Kelurahan Seminyak dan Kelurahan Kedonganan, dan Rabu (5/6) di Kelurahan Kuta dan Kelurahan Jimbaran.

Untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg seharga Rp 18.000 tersebut, selain membawa tabung kosong, masyarakat juga diminta untuk membawa salinan KTP dan KK. “Ke depan Pertamina bersama Hiswana Migas dan Pemda harus duduk bersama menyikapi terkait dengan keluhan-keluhan ataupun kesulitan masyarakat mendapatkan elpiji,” harapnya. 7 ind, ol3

Komentar