30 Warga Berlatih Oleh-oleh Khas Bangli
BANGLI, NusaBali - Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Bangli menggelar pelatihan untuk para UMKM. Pelatihan meliputi pengolahan berbagai bahan baku unggulan Bangli, mulai dari telur, kopi, hingga jeruk. Produk olahan tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Bangli.
Pelatihan dipusatkan di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Bangli, diikuti 30 orang selama 3 hari. Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja Bangli Ni Ketut Wardani mengatakan, pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari. Pada hari pertama, peserta pelatihan diberi pemahaman secara teori. Mulai dari mencari peluang pasar melalui plaform digital, pemahaman terkait bahan baku, hingga sertifikasi halal.
Hari berikutnya, para peserta memulai praktik. Mulai dari pembuatan pia dan cookies ubi jalar, pai labu, pembuatan cookies kopi Kintamani, hingga pembuatan selai jeruk Kintamani. "Produk-produk olahan ini kami upayakan bisa menjadi Oleh-oleh khas Bangli. Sedangkan Gedung PLUT ini menjadi wadah pusat oleh-oleh," jelasnya, Selasa (4/6).
Menurut Wardani, pelatihan ini melibatkan narasumber dari berbagai instansi. Salah satunya dari Kementerian Agama Bangli. Pelatihan di Gedung PLUT ini yang ketiga kalinya, terhitung sejak awal Januari 2024. Sebelumnya sudah menggelar pelatihan digitalisasi bagi UMKM dan pelatihan packaging dengan 35 peserta. "Kami masih ada sekali lagi pelatihan produk olahan. Selain itu kami juga masih ada pelatihan. Namun khusus untuk koperasi salah satunya berkaitan dengan sertifikasi," kata mantan Kabag Ekonomi Setda Bangli ini.
Pelatihan ini tidak hanya melibatkan peserta yang memiliki usaha pembuatan kue, melainkan juga pelaku UMKM penganyam bambu hingga perak. ‘’Kami tidak membatasi pesertanya, misal harus mereka yang memiliki usaha di bidang pembuatan kue saja. Kami mencari pelaku UMKM di bidang lain, dengan harapan agar mereka memiliki usaha tambahan lain," ujarnya.
Ditambahkan, anggaran pelatihan dari DAK Non Fisik Kementerian Koperasi Rp 691 juta lebih. Anggaran ini murni untuk peserta pelatihan. Mulai dari uang transport dan uang harian, ATK, celemek, dan sebagainya. "Para peserta juga selalu mendapat pendampingan dari Tim DAK Non Fisik dan Tim PLUT untuk legalitas para peserta," kata Ketut Wardani.7esa
Komentar