Gedung SDN Celukan Bawang Rusak Parah
Dua Ruang Belajar Sudah Tak Bisa Dipakai
SDN Celukan Bawang
Dua Ruang Belajar Sudah Tak Bisa Dipakai
Kecamatan Gerokgak
Kepala Sekolah (Kasek) SDN Celukan Bawang
I Gusti Putu Sudiarsana
SINGARAJA, NusaBali - Kondisi gedung SD Negeri Celukan Bawang di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng mengalami kerusakan parah. Beberapa ruang belajar tidak bisa difungsikan karena tingkat kerusakan cukup parah.
Sekolah pun mengkhawatirkan keselamatan siswa jika tetap dipakai dalam proses belajar mengajar.
Informasi yang dihimpun, dua ruang kelas yang sebelumnya dimanfaatkan untuk kelas II dan III akhirnya tidak dipakai sejak setahun lalu. Rangka atap gedung tampak melengkung dan sudah rapuh. Plafon di dua ruangan ini pun sudah jebol, hingga sekolah memutuskan tidak lagi memakai kelas tersebut.
Kepala Sekolah (Kasek) SDN Celukan Bawang, I Gusti Putu Sudiarsana mengatakan kerusakan gedung sekolah sudah cukup lama. Namun terparah dan tidak bisa digunakan sejak tahun lalu. Kondisi itu pun sudah diusulkan untuk mendapatkan perbaikan sejak tahun 2022 lalu, namun sampai saat ini belum mendapat kejelasan.
“Anak-anak kelas 2 kami pindahkan tempat belajarnya di ruang kecil yang biasa dipakai belajar agama. Nah siswa kelas 3 pakai ruang kelas 1. Anak-anak kelas 1 ini yang belajarnya pindah-pindah. Kalau pagi memanfaatkan ruang kelas yang sedang ada kelas PJOK, kalau siang belajar di luar ruangan bisa di halaman, di selasar dengan metode belajar sambil bermain,” terang Sudiarsana, Rabu (5/6). Secara umum kerusakan gedung sekolah saat ini, cukup mengganggu kenyamanan belajar anak didiknya. Apalagi saat hujan turun, siswa akan bingung mencari tempat berteduh dan akhirnya digabung dengan kelas yang masih memungkinkan.
“Kami sudah sampaikan juga kondisi sekolah ini kepada orangtua siswa, kami juga sudah usulkan proposal dan perbaikan data pokok kependidikan (dapodik) sesuai arahan Disdikpora, mudah-mudahan bisa segera mendapat penanganan. Karena kalau sampai roboh satu ruang belajar termasuk ruang guru pasti kena karena ada dalam satu blok atap,” imbuh dia.
Kerusakan gedung sekolah di Kecamatan Gerokgak juga disebut Anggota DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya, ada di beberapa titik. Seperti di SDN 5 Pemuteran, SDN 2 Sumberklampok yang juga mengalami kerusakan di bagian atap dan tembok. Rata-rata gedung sekolah rusak ini karena dimakan umur. “Saya sempat cek ke lokasi, kondisi beberapa sekolah memang sangat memprihatinkan. Tidak hanya ruang kelas yang rusak, kamar mandi dan mess guru juga tidak layak pakai dna membahayakan keselamatan. Bagaimana siswa mau betah belajar di sekolah. Ini harus cepat disikapi, jangan sampai sudah ada kejadian baru bertindak,” ungkap kader PDIP ini.
Kerusakan gedung sekolah di Buleleng menurutnya sangat bertolak belakang dengan wacana pemerintah memajukan pendidikan. “Pemerataan sekolah sudah, cuma yang jadi persoalan adalah infrastruktur dan tingkat kelayakannya saja. Kami mendorong agar Pemkab Buleleng memperbaiki sekolah yang tingkat kerusakannya 50 persen ke atas dulu. Karena kalau ditunda semakin tahun kerusakannya menjadi semakin parah,” papar Ngurah Arya. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Buleleng, Made Astika mengatakan untuk program perbaikan dan pembangunan gedung sekolah saat ini masih menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dari Kemendikbud Ristek. Penanganan kerusakan sekolah mengacu pada dapodik sekolah yang terkoneksi langsung ke pusat.
Pemerintah pusat akan memprioritaskan perbaikan di sekolah yang kondisi sarana prasarananya rusak parah. “Terkadang dapodiknya tidak di-update. Bangunan dan sarana pendukung keterangannya masih baik, sehingga tidak mendapat prioritas,” kata Astika. Khusus untuk tahun 2024, ada dua SD di Kecamatan Gerokgak yang mendapatkan bantuan DAK. SDN 3 Sanggalangit akan mendapatkan rehab ruang kelas dan pembangunan lab komputer. Selain itu ada SDN 2 Tukadsumaga yang tahun ini mendapatkan bantuan TIK dari DAK.
Sedangkan yang dalam proses pengusulan tahun 2025 mendatang ada 5 sekolah dengan 20 ruang kelas yang memerlukan rehab, 6 SD memerlukan lab komputer, 3 SD membutuhkan ruang guru, 4 SD mengusulkan perpustakaan, 3 SD mengusulkan pembangunan toilet, 8 SD menginginkan ruang UKS dan 12 SD mengusulkan bantuan TIK. “Kemarin yang SDN Celukan Bawang baru memperbarui dapodik, jadi tidak bisa tahun ini. Mudah-mudahan sudah masuk di pengusulan tahun depan termasuk sekolah lainnya yang juga mengalami kerusakan,” kata Astika. 7 k23
Komentar