Tiga Hari Melaut, Nelayan asal Banyuwangi Menghilang
Tim SAR
Nelayan asal Banyuwangi Menghilang
Sedeng
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali)
I Nyoman Sidakarya
MANGUPURA, NusaBali - Seorang nelayan asal Banyuwangi yang biasa dipanggil Sedeng, 50, dikabarkan belum kembali dari melaut seputaran perairan Uluwatu, Kuta Selatan, Badung pada Selasa (4/6).
Dari informasi, pria yang belum diketahui secara pasti identitasnya itu meninggalkan Pantai Jimbaran dengan menggunakan jukung sejak Senin (3/6) sekitar pukul 16.30 Wita.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya menerangkan jika laporan terkait orang hilang baru didapat pada Selasa (4/6) malam dari pemilik jukung. “Identitas asli belum kami ketahui, usianya 50 tahun, keterangan dari pelapor menyebutkan panggilan akrab korban adalah Sedeng,” terangnya pada Rabu.
Lebih jauh dijelaskan, menurut keterangan pelapor, jukung tersebut dalam kondisi baik dengan ciri-ciri berwarna biru dan bertuliskan Samudra Jaya 2 dengan panjang 9 meter. Namun, kondisi cuaca di seputaran Lokasi kejadian berawan dan gelombang cukup tinggi dalam rentang 2 hingga 3 meter.
“Kemarin kami melakukan pencarian kejadian orang tenggelam di pantai dan sempat melintasi are tersebut, tetapi tidak menemukan ciri-ciri jukung seperti yang dilaporkan,” ungkapnya.
Tim SAR pun disebut sulit menemukan titik kemungkinan jukung tersebut berada, karena tidak ada saksi mata dan awal korban melaut sudah sejak hari Senin. "Kemarin (Selasa) malam kami tidak menggerakkan Alut karena jarak pandang terbatas serta belum jelas posisinya, sehingga perlu berkoordinasi dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya dan untuk pemapelan kami komunikasi ke VTS Benoa," imbuhnya.
Sehingga pada Rabu (5/6) pagi, pihaknya dari Basarnas Bali berjumlah 6 orang, lepas sandar dari Pelabuhan Benoa menggunakan RIB (Rigit Inflatable Boat). Sampai saat ini upaya pencarian masih berlangsung. 7 ol3
Komentar