Hasto: Pemikiran Bung Karno Menginspirasi Dunia
Ide dan Gagasan Tak Bisa Dimatikan
JAKARTA, NusaBali - Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengucapkan syukur karena 123 tahun yang lalu, tepatnya 6 Juni 1901, lahir Soekarno (Bung Karno) yang menjadi tokoh pembebasan yang menginspirasi tidak hanya rakyat Indonesia. Melainkan juga dunia. Lantaran Bung Karno, telah membawa suatu konsepsi tentang tata kelola dunia terutama dalam menghadapi kolonial dan imperialis.
Pernyataan ini juga bentuk kritikan terhadap sejarahwan Yuval Noah Harari yang dalam bukunya menyebut Indonesia tak membawa sumbangsih terhadap kemanusiaan dunia. Hasto menyampaikan hal tersebut, saat menjadi pembicara dalam peringatan Hari Lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6).
“Padahal Bung Karno dalam seluruh gagasannya berbicara tentang kemerdekaan Indonesia itu bukan untuk semata-mata rakyat Indonesia, tetapi untuk membangun suatu persaudaraan dunia. Indonesia sebagai taman sarinya dunia,” kata Hasto.
Bung Karno, lanjut Hasto, melalui ajudan terakhirnya Sidarto Danusubroto, menyampaikan ide, gagasan, serta cita-cita tak bisa dibunuh. Dan itu terbukti, ketika seluruh pemikiran Bung Karno, hari ini masih relevan dan menjadi legasinya. “Dan kita, sebagai kader-kader partai harus membuat suatu legasi dengan ide, gagasan, cita-cita, dan perjuangan apa yang bisa kita lakukan dengan inspirasi pemikiran Bung Karno tadi untuk kepentingan rakyat Indonesia dan juga dunia,” pesan Hasto.
Hasto mengatakan, melihat perjalanan dan sejarah pemikiran Bung Karno memiliki benang merah yang luar biasa. “Saya sangat beruntung mendampingi Ibu Mega (Ketum PDI Perjuangan,red) karena mengetahui hal-hal yang sifatnya untold story,” imbuh Hasto.
Dia pun menceritakan bagaimana Bung Karno sejak 1930 diasingkan dan dipenjara sampai akhirnya Jepang datang ke Indonesia. Bukan hanya pra kemerdekaan saja, Bung Karno juga pernah menjadi tahanan rumah setelah Indonesia merdeka akibat pertarungan geopolitik dunia. Bahkan, cerita Hasto, dengan adanya proyek de-Soekarnoisasi di orde baru, cita-cita serta gagasan Bung Karno tak pernah mati. Justru, menjadi inspirasi bagi dunia yang masih diwarnai dengan berbagai pertarungan geopolitik.
Menurut Alumni Universitas Pertahanan ini, pemikiran Bung Karno telah memberikan sumbangsih bagi nilai-nilai kemanusian di mana mencakup aspek-aspek politik, budaya, sosiologi, antropologi, juga sistem ekonomi, serta hukum yang berkeadilan bagi semua pihak, bahkan aspek psikologi.
Hasto pun mencontohkannya, bahwa pemikirkan Bung Karno tentang perlawanan kolonial Belanda bisa dengan mudah digambarkan dan justru membangkitkan spirit rakyat Indonesia.
“Bagaimana pemikiran Bung Karno membangkitkan spirit rakyat Indonesia dengan mengumpamakan cacing yang terinjak. Jangankan sebuah bangsa, cacing yang terinjak-injak pun akan keruget-keruget melakukan perlawanan, apalagi kita bangsa dengan sejarah yang luar biasa,” ujar Hasto.k22
Komentar