Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Perancak

NEGARA, NusaBali

Seekor penyu lekang (Lepidochelys olivacea) dewasa ditemukan terdampar dalam kondisi mati di Pantai Perancak, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Minggu (9/6) pagi. Bangkai penyu itu ditemukan sudah dalam kondisi membusuk dan berapa bagian tubuhnya hancur.

Dari informasi, bangkai penyu itu pertamakali ditemukan oleh seorang warga setempat pada sekitar pukul 08.00 Wita. Temuan bangkai penyu itu pun langsung dilaporkan ke Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih di desa setempat yang lanjut mengevakuasi dan mengubur bangkai penyu tersebut. 

Koordinator Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih I Wayan Anom Astika Jaya mengatakan, tidak bisa memastikan ataupun menduga-duga terkait penyebab kematian penyu tersebut. Pasalnya bangkai penyu itu sudah membusuk. "Beberapa bagian tubuhnya juga sudah hancur karena pembusukan. Kemunginan bangkai penyu itu sudah cukup lama terombang-ambing di laut," ujar Anom.

Menindaklanjuti temuan bangkai penyu itu, Anom mengaku sudah langsung berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Karena kondisi sudah membusuk dan tidak memungkinkan dilakukan pemeriksaan. Dia pun diminta untuk langsung mengubur bangkai penyu tersebut. "Bangkainya juga segera kami kubur untuk mencegah pencemaran bau atau pun masalah lingkungan," ucapnya. 

Sebelum dikubur, Anom mengaku sempat melakukan pengecekan terhadap jenis serta ukuran penyu tersebut. Bangkai penyu itu adalah jenis penyu lekang dengan memiliki ukuran panjang karapas 72 centimeter dan lebar 70 centimeter. "Sudah dewasa. Perkiraan usia sekitar 30 tahun," ucap Anom.

Meski tidak diketahui apa penyebab kematian penyu itu, Anom pun mengajak semua pihak untuk peduli terhadap kelestarian penyu. Dia berharap jangan ada lagi perburuan ataupun tindakan yang mengancam kelestarian penyu sebagai warisan kepada anak-cucu ataupun para generasi penerus ke depannya. 

"Stop melakukan pemburuan terhadap penyu jenis apapun di alam. Sehingga anak cucu kita nanti masih bisa melihat hewan purba ini. Termasuk demi kelestarian alam laut kita," ujar Anom.7ode