Air PDAM Mati, Warga Krisis Air Bersih
Krisis air bersih yang dialami sejumlah keluarga di Lingkungan Pendem ini terjadi sejak dua pekan lalu. Warga sendiri tidak tahu apa penyebab gangguan layanan air PDAM di wilayah setempat.
NEGARA, NusaBali
Puluhan keluarga di Lingkungan/Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Jembrana, mengalami krisis air bersih selama dua pekan terakhir. Karena layanan air PDAM mati.
Akibat air PDAM mati, warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Untuk kebutuhan masak dan minum, mereka terpaksa meminta air ke rumah tetangga atau kerabat yang memiliki sumur. Sedangkan untuk mandi dan mencuci, warga mencari air sungai yang jaraknya cukup jauh.
Salah satu warga setempat, I Putu Suyantara, Senin (10/6), mengatakan krisis air bersih yang dialami sejumlah keluarga di Lingkungan Pendem ini terjadi sejak dua pekan lalu. Warga sendiri tidak tahu apa penyebab gangguan layanan air PDAM di wilayah setempat.
Namun masalah tersebut sudah dilaporkan kepada petugas PDAM. Warga pun berharap agar masalah ini bisa segera diatasi. "Saya berharap PDAM bisa segera menangani masalah ini. Karena air merupakan sumber utama kehidupan, terutama untuk minum, masak, dan mandi warga di sini," ujar Suyantara.
Salah satu warga lainya, I Wayan Kariana mengatakan, selain mati total, ada beberapa rumah yang airnya masih mengalir pada waktu tertentu. Untuk sambungan air di rumahnya hanya hidup saat malam hari. "Pagi sudah pasti tidak ada. Siang biasnya ada paling hanya 2 jam, setelah itu mati lagi. Nanti jam 10 atau jam 11 malam baru lagi hidup airnya," ucap Kariana.
Terkait matinya air PDAM itu, Direktur PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana I Gede Puriawan megatakan akan segera melakukan pengecekan ke lapangan. Menurutnya, air yang mengalir ke Pendem itu bersumber dari sumur bor PDAM yang berada di Lapangan Pecangakan, kawasan Civic Centre, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana.
Puriawan memperkirkan ada dua kemungkinan penyebab gangguan layanan air di wilayah tersebut. Yaitu kemungkinan karena debit air di sumur turun atau ada kebocoran pipa. "Yang pertama di sumur kami itu kemungkinan debit airnya turun. Nah (kalau memang benar demikian) nanti apakah kita akan menaikkan pompa atau memperbaiki pompa yang ada di sumur itu. Dan kemudian yang kedua yang terjadi itu karena ada kebocoran di pipa jaringan," ucapnya.
Puriawan menegaskan akan segera mencari tahu sumber masalahnya dan akan segera memperbaikinya. Dirinya juga mengaku akan bersurat ke pelanggannya di seputaran Pendem dan memohon agar warga bersabar lantaran saat perbaikan nanti akan membutuhkan waktu yang tidak singkat.7ode
1
Komentar