Hasil Indonesia Open Jadi Bahan Evaluasi Jelang Olimpiade
JAKARTA, NusaBali - Tim bulutangkis Indonesia, khususnya yang sudah memegang tiket ke Paris 2024 tanpa gelar pada Indonesia Open pada 4-9 Juni 2024 kemarin. Masyarakat pecinta bulutangkis pun, kecewa atas hasil tersebut. Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia atau NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengimbau, masyarakat agar tetap optimis kepada semua atlet Tim Indonesia yang akan tampil di Olimpiade Paris 2024.
Menurut pria yang biasa disapa Okto ini, menurunnya performa atlet bulutangkis di ajang Indonesia Open 2024, tidak seharusnya membuat masyarakat pesimis. Hasil di turnamen BWF Super 1000 tersebut, sepatutnya menjadi momen evaluasi bagi semua pihak yang terlibat sebelum berlaga di Olimpiade Paris 2024 nanti.
“Masih ada dua bulan lagi menuju Paris 2024 untuk memperbaiki performa dan menyiapkan strategi terbaik. Kami akan duduk bersama dengan tim task force, PBSI, CdM, atlet, pelatih, dan ofisial untuk membahas langkah-langkah yang bisa kita lakukan ke depannya supaya peak performance atlet ada di Paris,” ucap Okto, Selasa (11/6).
Okto pun, menghimbau supaya masyarakat tetap memberikan energi positif kepada para atlet bulutangkis. "Dan selalu percaya kalau atlet-atlet kita bisa menampilkan performa terbaik di Paris nanti,” imbuh Okto.
Okto juga mengapresiasi tindakan sigap Tim Adhoc PBSI yang segera mengevaluasi penampilan atlet selepas Indonesia Open 2024. Pria yang menjabat sebagai Ketua Task Force Olimpiade Paris 2024 ini akan berupaya maksimal memberikan dukungan sebelum pertandingan bulutangkis Paris 2024 dimulai pada 27 Juli 2024.
“Dalam pertandingan, pasti ada menang kalah. Penurunan performa adalah hal yang sangat wajar. Tinggal bagaimana kita belajar dari kekalahan dan menjadi lebih baik keesokan harinya. Peran kita adalah selalu mendukung, karena dukungan kita sangat penting untuk mereka,” ucap Okto.
Diketahui, dua tunggal putra Indonesia yang bakal tampil di Paris 2024, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie terhenti di babak 32 besar. Satu-satunya tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung pun terhenti di babak perempat final.
Di ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga tak tidak lolos ke babak 16 besar. Untuk ganda putri, langkah Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terhenti di babak 16 besar. Sedangkan Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari berhenti pula di babak 32 besar. 7 k22
Komentar